77 awalnya ytiu Rp 177.000.000. Timbangan digital memiliki nilai sisa pada akhir
proyek sebesar Rp 457.142. Timbangan 20 kg memiliki nilai sisa di akhir proyek sebesar Rp 50.000. Timbangan 60 kg memiliki nilai sisa pada akhir proyek
sebesar Rp 233.333. Motor memiliki nilai sisa pada akhir proyek sebesar Rp 11.428.571 untuk dua unit motor. Tas motor memiliki nilai sisa pada akhir proyek
sebesar Rp 333.333 untuk dua unit tas motor. Rincian barang-barang investasi yang memiliki nilai sisa dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10 . Nilai Sisa Barang-barang Investasi pada Usaha Mi Mentah Terigu
No. Uraian
Umur Nilai Beli Rp
Nilai Sisa 1
Lahan -
177.000.000 177.000.000
2 Timbangan Digital
7 800.000
457.142 3
Timbangan 20 kg 3
75.000 50.000
4 Timbangan 60 kg
3 350.000
233.333 5
Motor 7
10.000.000 11.428.571
6 Tas motor
3 250.000
333.333
Total 189.502.380
Sumber: UKM Mi Mentah Bapak Sukimin 2011
7.5.2. Analisis Outflow Usaha Mi Mentah Terigu
Arus pengeluaran dalam usaha pembuatan mi mentah terigu ini dibagi ke dalam dua kelompok yaitu biaya investasi dan biaya operasional. Biaya investasi
merupakan biaya yang dikeluarkan di awal pelaksanaan proyek. Jika terdapat aset yang umur ekonomisnya kurang dari umur bisnis, biaya investasi yang
dikeluarkan selama proyek bisnis berlangsung disebut dengan biaya reinvestasi. Rincian biaya investasi yang dikeluarkan untuk pembuatan mi mentah terigu
dapat dilihat pada Lampiran 3. Selain biaya investasi, biaya di dalam menjalankan suatu usaha dilihat dari
biaya operasional. Biaya operasional adalah biaya yang dikeluarkan secara berkala sesuai dengan umur ekonomis suatu barang selama usaha berjalan. Biaya
operasional terdiri dari dua macam, yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap merupakan biaya yang besarnya tidak dipengaruhi oleh jumlah produk yang
dihasilkan oleh perusahaan dan nilainya sama setiap tahun. Sedangkan biaya variabel merupakan biaya yang besarnya dipengaruhi oleh jumlah produk yang
dihasilkan oleh perusahaan.
78 Biaya tetap yang dikeluarkan oleh usaha mi mentah Bapak Sukimin yaitu
biaya telepon, gaji pegawai, tunjangan hari raya pegawai, tunjangan hari raya mitra usaha, Pajak Bumi Bangunan PBB, service motor, service mesin-mesin,
dan pajak motor. Biaya variabel yang dikeluarkan terdiri atas biaya listrik, air, upah tenaga kerja tambahan, tepung terigu, tepung sagu, garam, soda as, STPP,
potasium karbonat, tartrazine, bumbu pangsit, plastik kemasan, bahan bakar transportasi, spidol marker dan tinta spidol. Rincian biaya operasional yang terdiri
dari biaya tetap dan biaya variabel dapat dilihat pada Tabel 11.
79
Tabel 11 . Rincian Biaya Operasional Usaha Pembuatan Mi Mentah Terigu
No. Uraian
Satuan Jumlah per
Tahun Harga per Satuan
Rp Nilai per
Tahun Rp
A. Biaya Tetap 1
Telepon bulan
12 200.000
2.400.000 2
Gaji pegawai bulan
12 1.200.000
14.400.000 3
THR pegawai orang
1 600.000
600.000 4
THR mitra usaha orang
35 100.000
3.500.000 5
PBB tahun
1 259.120
259.120 6
Service motor unit
2 150.000
300.000 7
Service mesin- mesin
unit 3
250.000 750.000
8 Pajak motor
unit 2
300.000 600.000
B. Biaya Variabel 9
Listrik bulan
12 270.000
3.240.000 10
Air bulan
12 170.000
2.040.000 11
Upah pegawai tambahan
orang 8
500.000 4.000.000
12 Tepung terigu
25 kg zak
1,650 167.000
275.550.000 13
Sagu 50 kg
zak 72
250.000 18.000.000
14 Garam
3 lusin bal
92 17.000
1.564.000 15
Soda As kg
112 10.000
1.120.000 16
STTP kg
22 50.000
1.100.000 17
Potasium Karbonat
kg 12
70.000 840.000
18 Tartrazin
kg 6
80.000 480.000
19 Bumbu pangsit
paket 335
52.500 17.587.500
20 Plastik 20x35
bungkus 110
3.500 385.000
21 Plastik 28x50
bungkus 124
4.000 496.000
22 Plastik 40x60
bungkus 50
8.000 400.000
23 Spidol Marker
buah 4
8.000 32.000
24 Tinta spidol
marker botol
2 10.000
20.000 25
Bensin transportasi
liter 1,340
4.500 6.030.000
Total biaya Operasioanal 355.693.620
Sumber: UKM Mi Mentah Bapak Sukimin 2011
80 Biaya tetap yang dibutuhkan dalam pembuatan mi mentah terigu yaitu
sebesar Rp 22.809.120 per tahun. Sedangkan biaya variabel yang dibutuhkan untuk memproduksi mi mentah terigu sebesar Rp 355.693.620 per tahun.
7.5.3. Analisis Finansial Usaha Mi Mentah Terigu