85 awalnya ytiu Rp 177.000.000. Timbangan digital memiliki nilai sisa pada akhir
proyek sebesar Rp 457.142. Timbangan 60 kg memiliki nilai sisa pada akhir proyek sebesar Rp 233.333. Motor memiliki nilai sisa pada akhir proyek sebesar
Rp 11.428.571 untuk dua unit motor. Tas motor memiliki nilai sisa pada akhir proyek sebesar Rp 333.333 untuk dua unit tas motor. Rincian barang-barang
investasi yang memiliki nilai sisa dapat dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15 . Nilai Sisa Barang-barang Investasi pada Usaha Mi Mentah Jagung 30
Persen No.
Uraian Umur
Nilai Beli Rp Nilai Sisa
1 Lahan
- 177.000.000
177.000.000 2
Timbangan Digital 7
800.000 457.142
3 Timbangan 60 kg
3 350.000
233.333 4
Motor 7
10.000.000 11.428.571
5 Tas motor
3 200.000
333.333
Total 189.452.380
Sumber: UKM Mi Mentah Bapak Sukimin 2011
7.6.2. Analisis Outflow Usaha Mi Mentah Jagung 30 Persen
Arus pengeluaran dalam usaha pembuatan mi mentah jagung 30 persen ini dibagi ke dalam dua kelompok yaitu biaya investasi dan biaya operasional. Biaya
investasi merupakan biaya yang dikeluarkan di awal pelaksanaan proyek. Jika terdapat aset yang umur ekonomisnya kurang dari umur bisnis, biaya investasi
yang dikeluarkan selama proyek bisnis berlangsung disebut dengan biaya reinvestasi.
Selain biaya investasi, biaya di dalam menjalankan suatu usaha dilihat dari biaya operasional. Biaya operasional adalah biaya yang dikeluarkan secara
berkala sesuai dengan umur ekonomis suatu barang selama usaha berjalan. Biaya operasional terdiri dari dua macam, yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Biaya
tetap merupakan biaya yang besarnya tidak dipengaruhi oleh jumlah produk yang dihasilkan oleh perusahaan dan nilainya sama setiap tahun. Sedangkan biaya
variabel merupakan biaya yang besarnya dipengaruhi oleh jumlah produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
Biaya tetap yang dikeluarkan dalam usaha pembuatan mi mentah jagung 30 persen ini yaitu biaya telepon, gaji pegawai, tunjangan hari raya pegawai,
86 tunjangan hari raya mitra usaha, Pajak Bumi Bangunan PBB, service motor,
service mesin-mesin, dan pajak motor. Biaya variabel yang dikeluarkan terdiri atas biaya listrik, air, upah tenaga kerja tambahan saat bulan Ramadhan, tepung
terigu, tepung sagu, garam, soda as, STPP, potasium karbonat, tartrazine, guar gum, bumbu pangsit, plastik kemasan, bahan bakar transportasi, spidol marker
dan tinta spidol. Rincian biaya operasional yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel dapat dilihat pada Tabel 16.
87
Tabel 16 . Rincian Biaya Operasional Usaha Pembuatan Mi Mentah Jagung 30
persen
No. Uraian
Satuan Jumlah per
Tahun Harga per Satuan
Rp Nilai per
Tahun Rp
A. Biaya Tetap 1
Telepon bulan
12 200.000
2.400.000 2
Gaji pegawai bulan
12 1.200.000
14.400.000 3
THR pegawai orang
1 600.000
600.000 4
THR mitra usaha orang
35 100.000
3.500.000 5
PBB tahun
1 259.120
259.120 6
Service motor unit
2 150.000
300.000 7
Service mesin- mesin
unit 3
250.000 750.000
8 Pajak motor
unit 2
300.000 600.000
B. Biaya Variabel 9
Listrik bulan
12 270.000
3.240.000 10
Air bulan
12 170.000
2.040.000 11
Upah pegawai tambahan
orang 8
500.000 4.000.000
12 Tepung terigu
25 kg zak
1.155 167.000
275.550.000 13
Tepung jagung 25 kg
zak 495
125.000 61.875.000
14 Sagu
50 kg zak
72 250.000
18.000.000 15
Garam 3 lusin
bal 92
17.000 1.564.000
16 Soda As
kg 112
10.000 1.120.000
17 STTP
kg 22
50.000 1.100.000
18 Potasium
Karbonat kg
12 70.000
840.000 19
Guar gum kg
207 18.000
3.726.000 20
Tartrazin kg
6 80.000
480.000 21
Bumbu pangsit paket
335 52.500
17.587.500 22
Plastik 20x35 bungkus
110 3.500
385.000 23
Plastik 28x50 bungkus
124 4.000
496.000 24
Plastik 40x60 bungkus
50 8.000
400.000 25
Spidol Marker buah
4 8.000
32.000 26
Tinta spidol marker
botol 2
10.000 20.000
27 Bensin
transportasi liter
1.340 4.500
6.030.000
Total biaya Operasioanal 338.629.620
Sumber: UKM Mi Mentah Bapak Sukimin 2011
88 Biaya tetap yang dibutuhkan dalam pembuatan mi mentah jagung 30
persen yaitu sebesar Rp 22.809.120 per tahun. Sedangkan biaya variabel yang dibutuhkan untuk memproduksi mi mentah terigu sebesar Rp 315.820.500 per
tahun. Pada tahun ke-1, biaya variabel yang dibutuhkan sebesar 50 persen dari kapasitas normal, yaitu sebesar Rp 157.910.250. Pada tahun ke-2, biaya variabel
yang dibutuhkan sebesar 70 persen dari kapasitas normal, yaitu sebesar Rp 221.074.350. Sedangkan pada tahun ke-3 sampai tahun ke-10, biaya variabel yang
dikeluarkan yaitu Rp 315.820.500. Maka, setelah kapasitas produksi mencapai 100 persen, total biaya operasional yang dibutuhkan yaitu sebesar Rp
338.629.620.
7.6.3. Analisis Finansial Usaha Mi Mentah Jagung 30 Persen