PT Tigaraksa Satria Tbk Laporan Tahunan 2015
TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK
Tidak ada resep atau pola pengelolaan risiko yang tepat bagi setiap perusahaan. Direksi dan para eksekutif
perusahaan harus dapat mendesain sendiri kerangka pengelolaan risiko yang paling cocok untuk model
bisnisnya, dan membingkainya dengan aturan dan struktur yang diperlukan untuk bisa menanamkan dan mendorong
praktek-praktek pengelolaan risiko yang baik disetiap bagian dalam perusahaan.
RISIKO STRATEGIS
Perubahan kondisi ekonomi, sosial dan politik yang signiikan tentu akan menimbulkan dampak risiko
bagi sebuah perusahaan yang berada didalam ruang lingkupnya. Dalam situasi ini risiko yang dihadapi tentu
berbeda-beda bagi setiap perusahaan, banyak faktor eksternal yang relevan maupun faktor internal perusahaan
yang mempengaruhi tingkat risiko yang dihadapi.
Bagi Perseroan yang kegiatan utamanya adalah mendistribusikan produk-produk dari prinsipal luar,
ada beberapa faktor yang secara strategis bisa langsung berpengaruh tehadap kinerja Perseroan bila terjadi
perubahan, yaitu:
1. Penurunan Margin Distribusi Faktor Risiko:
Prinsipal dengan alasan tertentu dapat meminta penurunan margin distribusi. Penurunan margin
distribusi akan otomatis menurunkan margin Laba Kotor Perseroan dan dengan dengan sendirinya akan
mengurangi perolehan Laba Bersih Perseroan.
Antisipasi Risiko:
Perseroan secara terus menerus berusaha meningkatkan layanan yang diberikan sehingga selalu
dapat memberikan nilai tambah kepada prinsipal dalam bentuk perluasan jaringan distribusi, penetrasi
pasar, trade marketing, merchandising dan sistem informasi yang berguna untuk merancang strategi
dan mengambil keputusan dibidang pemasaran. Pada saat yang bersamaan Perseroan juga senantiasa
berusaha meningkatkan eisiensi pengeluaran biaya- biaya operasional melalui upaya pengelolaan biaya
cost management dengan alat bantu Activity Based Cost Management ABCM dan upaya perbaikan proses
bisnis maupun proses support. There is no proper system for risk management in every
company. Boards and executives must be able to design the most appropriate outline for risk management to their
business and then arrange it with rules and structures needed to perform good risk management practices to all
divisions in the company.
STRATEGIC RISKS
Signiicant changes in economic, social and politics will deinitely cause certain impacts to the risks in companies
within their scope of environments. In this case, risks faced by every company will be diferent, in which both the
relevant external and internal factors in the company may afect the risks.
A company with the main activity to distribute products from outside principals, has several factors that strategically
give a direct impact to the performance of the Company, namely.:
1. The Reduction of Margin in Distribution Risk Factor:
With certain reasons, principal may demand for a decrease of margin in distribution. The reduction
of margin in distribution will automatically decrease Gross Proit margin of the Company, and decrease Net
Proit of the Company.
Risks Anticipation:
The Company is continuously trying to improve the services so that it will always get any excess from the
principal through: distribution network expansion, market penetration, trade marketing services,
merchandising, and information system that is useful for organizing strategy and making any decision in
marketing. At the same time, the Company also tries to increase eiciency of operational costs through cost
management by using Activity Based Cost Management system, and continuously improve business as well as
supporting processes.
2015 Annual Report PT Tigaraksa Satria Tbk
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
2. Pembatalan Perjanjian Distribusi Faktor Risiko:
Pembatalan perjanjian distribusi dengan alasan apapun akan serta merta menurunkan volum dan
nilai Pendapatan Penjualan Perseroan dan akan berpengaruh terhadap pencapaian Laba Bersih
Perseroan.
Antisipasi Risiko: • Meningkatkan jenis dan kualitas layanan sehingga
mampu memenuhi kebutuhan dan permintaan prinsipal secara memuaskan.
• Terus menerus melakukan upaya eisiensi biaya di setiap aktivitas yang dilakukan sehingga Perseroan
menjadi lebih kompetitif dibandingkan dengan perusahaan distribusi lain atau bahkan jika
seandainya prinsipal melakukan distribusi sendiri.
• Meningkatkan upaya mencari prinsipal baru yang jenis produknya sesuai dengan kompetensi dan
infrastruktur yang telah dimiliki Perseroan.
RISIKO OPERASIONAL
Pada ruang lingkup aktivitas operasional, Perseroan telah merancang skema Pengelolaan Risiko Perusahaan ERM
yang diwujudkan dalam bentuk: sistem prosedur yang memadai, pengujian sistim kontrol internal dan rencana
serta pelaksanaan audit secara terjadwal oleh Bagian Internal Audit IA.
Berikut adalah status penerapan Pengelolaan Risiko Perusahaan di Perseroan pada tataran operasional yang
telah berjalan sampai dengan akhir tahun 2015:
A. Tujuan
Memberikan jaminan yang wajar atas risiko bisnis sesuai dengan strategi PT. Tigaraksa Satria Tbk. melalui
lingkungan pengendalian control environment dan identiikasi assessment risiko serta pencegahan atas
aktiitas-aktiitas yang berpotensi memberikan dampak negatif terhadap pencapaian tujuan perusahaan.
B. Lingkungan Pengendalian Telah ada struktur organisasi vertikal maupun
horisontal yang mapan beserta peran, wewenang dan tanggung jawab yang jelas. Sistim Manajemen Kinerja
telah dipersiapkan dengan baik dan dilaksanakan sejak tahap penentuan Key Performance Indicators
KPI dan target, memonitor eksekusinya, melakukan pengukuran dan perbaikan, hingga ke tahap penilaian
kinerja secara keseluruhan.
2. Termination of Distribution Agreement Risk Factor:
The termination of distribution agreement with any reason will automatically reduce volume and sales
revenue of the Company and inally afect the Net Proit achievement as well.
Risk Anticipation: • Increasing type and quality of services provided to
principals so that their needs and requirements can be fulilled.
• Continuously implementing costs eiciency in every activity so that the Company can be more
competitive than the other distribution companies or even if the principals want to do the distribution
process by themselves.
• Enhancing eforts to get the new principals whose products compatible to the Company’s distribution
infrastructures.
OPERATIONAL RISKS
Within the scope of operational activity, the Company has already designed a scheme of Enterprise Risks
Management ERM which has been embodied into: adequate system procedures, internal control system
assessment, and regular audit plan execution by Internal Audit IA Department.
The following is the status of Enterprise Risk Manangement implementation at level of operational that has been
conducted until the end of 2015:
A. Objective
To ensure adequate protection on business risks in conformity with the strategy of PT Tigaraksa Satria Tbk
through control environment and risks assesment as well as preventive actions needed on potential risks of
activities which could cause negative impacts towards Company’s targets achievement.
B. Control Environment
The Vertical and horizontal structure with the obvious authority and responsibility have been arranged in the
organization. Performance Management has been well prepared and properly implemented by the process of
determinating Key Performance Indicator KPI phase, monitoring the execution, measuring and improving,
untill the process of evaluating the overall employees performance.
PT Tigaraksa Satria Tbk Laporan Tahunan 2015
TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK
Guidance on employees integrity and ethical values has been documented into Standar Perilaku Bisnis
SPB a Code of Business Conduct CBC, and practiced in daily activity.
C. Activities Identiication
The identiication of the business as well as supporting processes has been prepared and documented in
the form of SIPOC Supplier Input Process Output Customer for every process and sub-processes.
Therefore every process’ performer knows exactly about:
• Who is his customer • What output is his Customer expected from him,
• What sort of Input is required, and who is the
Supplier enable the company to result an Output Panduan integritas dan nilai etika karyawan telah
dirangkum dalam sebuah Standar Perilaku Bisnis SPB dan telah dipraktekkan dalam aktiitas sehari-hari.
C. Identiikasi Aktiitas
Identiikasi aktiitas dari proses bisnis maupun proses penunjang telah dibuat dan didokumentasikan
dalam bentuk format SIPOC Supplier Input Process Output Customer per proses dan sub-proses. Dengan
demikian menjadi jelas bagi setiap pelaku proses tentang:
• Siapa customer-nya • Output apa yang diharapkan oleh Customer darinya,
• Input apa yang diperlukan olehnya, dan dari
Supplier mana diperolehnya agar dia bisa menjalankan Proses untuk menghasilkan Output.
D. PENILAIAN RISIKO E. TANGGAP RISIKO
F. KONTROL AKTIFITAS G. MONITORING
1 Risiko pemberian kredit kepada
Subdsitributor dan Outlet Telah dibuat Standard Operating
Procedure SOP utk pemberian kredit kepada Sudist dan Outlet
yang harus dipatuhi oleh semua pelaku proses yang terlibat
dalam rangkaian proses tsb Melakukan
Order Veriication, yaitu veriikasi atas order dari
outlet sesuai limit kredit yang telah ditetapkan dan faktur
outlet yang masih terhutang. Pembuatan Laporan
Monitoring Batas Kredit CPMS
Telah dilakukan penetapan limit kredit per outlet secara sistem
sesuai SOP. Pembuatan Laporan Analisa
Faktur Oustanding. Ketentuan Bank Garansi bagi
Subdist sebagai jaminan Piutang Dagang.
2 Risiko penggelapan oleh
karyawan perusahaan Telah dibuat kebijakan
penanganan pengaduan whistle blower
Melakukan konirmasi faktur dan pengiriman barang ke outlet
Laporan hasil konirmasi faktur dan pengiriman ke outlet
Mutasi karyawan lapangan setiap 6 bulan sekali.
Melakukan opname faktur, opname stock, opname kas,
opname aktiva tetap. Laporan hasil opname faktur,
opname stock, opname kas Pemisahan tanggung-jawab
antara beberapa fungsi untuk mengurangi risiko penggelapan
dan tindakan penipuan. Melakukan rekonsiliasi bank dan
rekonsiliasi aktiva tetap. Laporan rekonsiliasi bank.
3 Risiko karyawan yang tidak
kompeten Telah dilakukan Training bagi
semua karyawan. Telah dibuat check list
pekerjaan per karyawan Telah dilakukan monitoring atas
hasil kerja semua karyawan Telah dilakukan Sertiikasi bagi
semua karyawan.
2015 Annual Report PT Tigaraksa Satria Tbk
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
4 Risiko kerugian akibat proses
internal yang tidak memadai
Telah dibuat SOP atas semua proses bisnis dan proses
support Telah dibuat check list kontrol
pekerjaan. Laporan hasil kunjungan
Regional Controller Telah dilakukan test kepatuhan
dan review atas proses. Telah dibuat audit program
untuk melakukan review atas proses.
Laporan hasil audit oleh Internal Process Control
Laporan Stock dan usulan Penghapusan Barang
Laporan Klaim ke Prinsipal 5
Risiko kerugian akibat gagal atau tidak berjalannya
sistem Telah dibuat tanggap darurat
contigency plan jika sistem aplikasi termasuk database
gagal atau tidak berjalan dengan semestinya.
Telah dibuat check list kontrol server
Laporan penggunaanlog server tiap hari
Telah dibuat tanggap darurat jika jaringan network gagal
atau tidak berjalan. Telah dibuat check list kontrol
network Laporan penggunaanlog
network tiap hari Telah dibuat tanggap darurat
jika terjadi banjir. Telah dibuat check list kontrol
ruang server Laporan monitoring ruang
server Telah dibuat tanggap darurat
jika terjadi listrik padam. Laporan monitoring backup
power genset Telah dibuat tanggap darurat
jika terjadi Server atau Hardware lainnya tidak berfungsi.
D. Informasi Dan Komunikasi
Atas aktiitas kontrol dan pengawasan telah dilakukan proses informasi dan komunikasi dengan:
1. Melakukan rapat koordinasi bulanan di setiap cabang antara team sales dengan team support.
2. Melakukan meeting bulanan Regional Controller dan Head of Finance.
3. Melakukan rapat koordinasi antara team sales operation di Kantor Pusat dengan
team inance setiap bulan.
4. Melaporkan setiap ada kejadian yang berdampak negatif pada pencapaian tujuan perusahaan.
2. AKSES INFORMASI
Perseroan memperhatikan kebutuhan informasi semua pemangku kepentingan. Penyediaan informasi ditangani
oleh beberapa unit kerja tersendiri, sesuai dengan pemangku kepentingan yang di hadapinya. Akses informasi
kepada pemegang saham diberikan sesuai dengan peraturan pasar modal yang berlaku untuk perusahaan
terbuka dan berdasarkan prinsip keseimbangan diantara para pemegang saham.
D. Informasi Dan Komunikasi
Results of control and monitoring have been regularly informed and communicated to related parties
through: 1.
Conducting monthly coordination meeting between sales and support teams in every branch
of the company. 2. Conducting monthly Coordination meeting
between Regional Controller and the Head of Finance.
3. Conducting monthly Coordination meeting between Sales Operation and Finance team in the
Head Oice. 4. Immediately reporting every incident that may
negatively afect the achievement of company objectives.
2. INFORMATION ACCESS
The Company is aware about the importance of information for all stakeholders. The delivery of information is managed
by several working units, each with the emphasis on the stakeholders that are closest to them. Access of information
for shareholders is arranged in accordance with prevailing capital market regulation applicable for public companies,
and made equal to all shareholders.
PT Tigaraksa Satria Tbk Laporan Tahunan 2015
TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK
3. PERKARA PENTING
Sepanjang tahun 2015 Perseroan, anggota Dewan Komisaris, serta anggota Direksi tidak pernah dan pada
saat ini tidak sedang terlibat dalam perkara penting yang dapat mempengaruhi kinerja Perseroan.
4. KODE ETIK
Perseroan telah mempunyai reputasi baik sebagai perusahaan yang dapat dipercaya oleh para pemegang
sahamnya. Salah satu upaya untuk mempertahankan integritas dan menjaga reputasi baik yang telah dimilikinya,
Perseroan telah menerbitkan dan menerapkan Standar Perilaku Bisnis SPB yang berlaku untuk semua kalangan
didalam Perseroan.
SPB yang dibuat dan diterbitkan oleh Perseroan sejak tahun 2006 dan yang telah diperbaharui di tahun 2014 ini
menjadi panduan bagi seluruh karyawan dan pimpinannya dalam menjalankan tugas dan aktiitas didalam Perseroan
agar selalu sesuai dengan perilaku usaha dan ketentuan hukum yang berlaku.
SPB berlaku bagi seluruh Direksi, manager, karyawan, dan siapapun yang bertindak untuk dan atas nama Perseroan.
SPB memberikan panduan dasar yang dibagi menjadi 7 bagian, yakni :
1. Tanggungjawab Terhadap Karyawan. Perseroan mendorong karyawan untuk
memperlakukan sesama dengan rasa hormat dan adil serta senantiasa menjaga hubungan baik diantara
mereka. Setiap karyawan bertanggung-jawab untuk menunjukkan integritas pribadinya melalui perilaku
baik dalam setiap tindakannya.
2. Tanggungjawab Terhadap Pelanggan dan Mitra Usaha. Perseroan senantiasa berorientasi untuk memberikan
kepuasan kepada para pelanggan melalui pemberian pelayanan yang terbaik. Merupakan komitmen
Perseroan untuk memenuhi apa yang telah dijanjikan. Perusahaan juga menjaga dan membina hubungan
erat dengan para mitra usaha semata-mata hanya untuk kepentingan bisnis kedua-belah pihak, bukan
untuk maksud-maksud lainnya.
3. IMPORTANT CASE