Pengantar TREND PENDIDIKAN KARAKTER: MENYOAL KONSEP DAN

melihat pendidikan karakter di Indonesia hanyalah sebatas trend yang sedang naik daun. Trend pendidikan karakter di Indonesia juga tidak diimbangi dengan perdebatan hangat seperti di negara asalnya. Padahal kalau kita bandingkan pola kemunculan, konsep dan praktik pendidikan karakter di AS hampir sama dengan pola kemunculan, konsep dan praktik pendidikan karakter di Indonesia. Berangkat dari persoalan tersebut maka pada bab dua ini, saya akan membahas pendidikan karakter sebagai konsep dan praktik pendidikan etika arus utama di Indonesia saat ini. Jenjang pendidikan yang menjadi fokus saya adalah Sekolah Dasar SD. Bab II ini akan memberikan konteks kemunculan SALAM sebagai alternatif bagi pendidikan etika arus utama.

B. Pendidikan Etika di Beberapa Sekolah Alternatif

Bicara soal pendidikan alternatif yang muncul setelah masa Reformasi memang menjadi persoalan yang rumit. Ada banyak pendidikan alternatif yang muncul dengan berbagai kegelisahan, ideologi dan tawaran yang berbeda-beda. Di Yogyakarta pun sudah cukup banyak sekolah yang muncul dengan berbagai tawaran alternatif yang beragam. Sekolah yang mulai dikenal akhir-akhir ini dan dikenal sangat getol dengan usaha pembentukan pribadi-pribadi religius adalah sekolah Islam Terpadu IT. Sekolah-sekolah IT berada di bawah naungan Jaringan Sekolah Islam Terpadu JSIT Indonesia. Karena berangkat dari tujuan ingin membentuk pribadi-pribadi yang religius dan berprestasi maka seluruh proses belajar- mengajar dan ekstrakurikuler yang diberikan di sekolah mengarah pada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI terwujudnya tujuan tersebut. Kurikulum yang dipakai dipakai di sekolah IT tetap mengacu pada kurikulum nasional dengan penekanan pada aspek pendidikan agama Islam. Sekolah semacam IT ini sebenarnya sama saja dengan sekolah-sekolah yang dikelola oleh yayasan berbasis agama lainnya, seperti sekolahan milik yayasan Katolik atau sekolah pesantren yang sudah ada jauh sebelum kemunculan sekolah IT. Dalam sekolah yang berada dalam naungan yayasan berbasis agama, pendidikan etikanya tentu kemudian sangat dipengaruhi oleh ajaran agama yang bersangkutan beserta dengan kebijakan-kebijakan dari yayasan. Di Yogya juga ada sekolah yang mengusung alam sebagai tujuan pendidikannya yaitu Greenschool. Hal ini terlihat dari ketiga misi Greenschool Yogyakarta yaitu: 1. Mengenalkan dan menanamkan serta membentuk insan yang sadar akan pentingnya kembali ke alam, 2. Menyiapkan generasi yang cerdas dan unggul sebagai leader sekaligus pelaku aktifitas yang siap mengelola potensi alam dimanapun secara seimbang, 3. Tersebarnya kesadaran mengembalikan alam sebagaimana semestinya secara seimbang kepada publik. 2 Dari penjabaran misi Greenschool tersebut, nampak bahwa penggunaan istilah alam pada konsep pendidikan Greenschool lebih mengarah pada isu gerakan hidup hijau yang juga sedang booming di masyarakat. Untuk pendidikan etika di Greenschool, cara yang dipakai pun hampir sama dengan di sekolah-sekolah lainnya karena Greenschool tetap mengacu pada kurikulum nasional. Cara-cara yang dipakai yaitu dengan 2 Diakses dari http:www.yogyagreenschool.combahasavisi-misi pada hari Jumat tanggal 9 Oktober 2015. menggunakan pendidikan agama religion programme dan berbagai mata pelajaran serta kegiatan lainnya. Masih ada lagi sekolah yang menawarkan alternatif di Yogya, tetapi alternatif yang dimaksud di sini adalah alternatif bagi para para orang tua yang sibuk dan tidak terlalu banyak memiliki waktu luang untuk mengurus pendidikan anak-anaknya. Salah satu contoh sekolah dengan konsep demikian adalah Olifant School di Yogyakarta. Direktur Olifant menyatakan bahwa alasan Olifant didirikan di Yogyakarta adalah untuk memberi solusi bagi orangtua metropolitan yang cenderung sibuk dan membutuhkan lembaga pendidikan terpercaya bagi anaknya. Konsep ini dikatakan sebagai terobosan baru dalam dunia pendidikan dan gaya hidup di masyarakat Yogyakarta. 3 Pendidikan etika di Olifant pun juga sama dengan sekolah lain yaitu dengan menggunakan pendidikan agama dan kegiatan yang mereka sebut dengan Pendalaman Iman Anak PIA serta ditambah dengan berbagai kegiatan lainnya. Ada berbagai club belajar yang disediakan oleh Olifant di luar jam sekolah yang bertujuan untuk membangun kedisiplinan, kerja kelompok, tanggung jawab dan pembangunan karakter lainnya. Pada setiap jenjang pendidikan di Olifant, dari kelas satu sampai kelas enam juga telah dirancang masing-masing kegiatan yang juga bertujuan untuk pembangunan karakter anak-anaknya. Misalnya pada kelas empat, masing-masing anak akan mendapatkan laptop. Pemberian laptop itu dikatakan bertujuan untuk mengajarkan tanggung jawab kepada anak-anaknya dalam penggunaan teknologi 3 Ino Ed., Olifant School Bidik Anak-Anak dari Keluarga yang Sibuk diakses dari http:jogja.tribunnews.com20110112olifant-school-bidik-anak-anak-dari-keluarga-yang- sibuk , diakses pada hari Jumat tanggal 9 Oktober 2015.