Konsep Pendidikan Karakter di Indonesia

Tabel 2.1: Nilai dan deskripsi nilai pendidikan karakter dan budaya bangsa 14 NO NILAI DESKRIPSI 1. Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain. 2. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. 3. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya. 4. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. 5. Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh- sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik- baiknya. 6. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki. 7. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas. 8. Demokratis Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain 9. Rasa Ingin Tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar. 10. Semangat Kebangsaan Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. 14 Badan Penelitian dan Pengembangan, op.cit., hlm. 9-10 11. Cinta Tanah Air Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa. 12. Menghargai Prestasi Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain. 13. Bersahabat Komunikatif Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain. 14. Cinta Damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya. 15. Gemar Membaca Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya. 16. Peduli Lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. 17. Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. 18. Tanggungjawab Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan alam, sosial dan budaya, negara dan Tuhan Yang Maha Esa. Dibawah deskripsi nilai tersebut ada catatan bahwa sekolah dan guru dapat menambah maupun mengurangi nilai-nilai tersebut sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang dilayani serta materi dari pelajaran yang hendak disampaikan. Namun, ada lima nilai minimal yang diharapkan oleh kementerian untuk dikembangkan di sekolah, yaitu; nyaman, jujur, peduli, cerdas dan tangguhkerja keras. 15 Untuk kepentingan penilaian dalam pendidikan karakter ini, Kemdiknas membuat dua indikator utama. Indikator pertama adalah indikator untuk sekolah dan kelas. Indikator ini berkaitan dengan tuntutan yang harus dipenuhi oleh kepala sekolah, guru dan karyawan sekolah yang lain sebagai institusi pelaksana pendidikan karakter. Indikator kedua adalah indikator untuk mata pelajaran. Indikator ini berkaitan dengan perilaku afektif murid berkaitan dengan mata pelajaran tertentu. 16

3. Praktik Pendidikan Karakter di Indonesia

Di Indonesia, pendidikan karakter dipraktikkan sebagaimana di AS. Seluruh pelajaran dan aktivitas di sekolah diarahkan untuk membentuk karakter anak dengan standar nilai-nilai yang sudah ditentukan. Ada banyak spanduk maupun berbagai gambar dan tulisan kata-kata motivasi yang dipajang di sekitar tempat belajar para murid. Contoh praktik pendidikan karakter bisa kita lihat di SD Negeri 04 Birugo, Bukit Tinggi, Sumatera Barat yang merupakan salah satu pilot projek pendidikan karakter. Pada penjabaran pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah tersebut, disebutkan tata tertib untuk kelas 1 dan 2 sebagai berikut: 17 15 Ibid, hlm. 10. 16 Ibid, hlm. 23-24 17 Badan Penelitian dan Pengembangan, Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter, Jakarta, Kementerian Pendidikan Nasional, 2011, hlm, 31. Peraturan Siswa untuk kelas I s.d kelas II • Semua warga kelas berusaha meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah • Setiap anak harus dapat bersenang-senang. • Setiap anak harus belajar. • Setiap anak harus melakukan tugasnya. • Setiap anak harus saling menghargai Dalam upaya pelaksanaan pendidikan karakter, SDN 04 Biruga menetapkan nilai-nilai karakter yang menjadi prioritas untuk dikembangkan pada tahun 2010 adalah nilai religius, jujur, disiplin, peduli lingkungan dan sopan santun. 18 Nilai-nilai tersebut kemudian dimasukkan dalam visi, misi dan tujuan sekolah serta dalam silabus dan RPP mata pelajaran yang akan disampaikan oleh para guru. Proses pelaksanaan pendidikan karakternya diselenggarakan melalui mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri. Penjabaran mengenai praktik pendidikan katakter di sekolah tersebut selain melalui mata pelajaran adalah sebagai berikut: 19 Pengembangan nilai-nilai pembentuk karakter melalui pengkondisian diperlukan sarana yang memadai. SDN 04 Birugo menambah 10 buah kran air untuk wudhu dalam rangka mengembangkan nilai religius. Siswa dibiasakan shalat dzuhur dan dhuha berjamah yang dilakukan di Mushalla atau di kelas. pembiasaan berdoa sebelum dan sesudah pelajaran; membaca Al Qur’anJuz Amma dan terjemahannya, dan Asmaul Husna pada pagi hari; kultum setiap Jum’at pagi yang diisi oleh peserta didik, guru ataupun dari pihak luar, membaca surat Yasin 1 x 2 minggu, pesantren kilat Ramadhan, pelaksanaan buka puasa bersama, pelaksanaan ‘Idul Qurban, merayakan hari-hari besar keagamaan; serta guru piket menyambut kedatangan siswa pagi hari di gerbang sekolah sambil bersalaman dan diiringi dengan musik dan lagu- lagu bernuansa islam dan Asmaul Husna serta lagu nasional. Setiap ruangan sekolah baik di dalam maupun di luar dihiasi dengan kata-kata mutiara, semboyan, ayat Alqur’an dan hadist Nabi. 18 Ibid, hlm. 33. 19 Ibid, hlm. 34. Di samping itu, dalam rangka mengembangkan nilai kejujuran, sekolah menyediakan fasilitas tempat temuan barang hilang, kotak saran dan pengaduan. Untuk kebersihan, sekolah menyediakan tempat sampah kering dan basah. Sedangkan untuk keindahan dan kenyaman, sekolah membuat kolam dan taman burung di halaman depan sekolah. Siswa dibiasakan membuang sampah pada tempatnya dan ada lomba memungut sampah daun di pagi hari. Peserta didik yang paling banyak mengumpulkan sampah daun mendapat penghargaan sebagai pahlawan kebersihan. Ada pula gambar-gambar tentang contoh media pendidikan karakter yang dicantumkan dalam berbagai dokumen panduan, misalnya saja pada gambar 2.1 berikut ini: Gambar 2. 1: Media pendidikan karakter di SDN 4 Birugo Sumber: Dokumen Pelaksanan Pendidikan Karakter, hlm. 32 Berbagai kata mutiara bernada religius atau motivasi menempel di setiap sudut dinding kelas. Selain itu ada tempelan peringatan penggunaan berbagai sarana dan prasarana kelas seperti yang nampak dalam gambar tentang penggunaan lampu. Anjuran dalam bentuk peribahasa juga ikut ditempel di sana, misalnya pada gambar tersebut ada peribahasa “Rajin Pangkal Pandai”. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI