Subkategori Menyindir Kategori Ketidaksantunan Menghilangkan Muka

4.2.4.1 Subkategori Menyindir

Subkategori menyindir dalam kategori menghilangkan muka terjadi ketika penutur secara sengaja membuat mitra tutur tersindir akibat tuturannya, sehingga membuat mitra tutur tersinggung dan malu. Berikut ini contoh tuturan yang termasuk dalam subkategori menyindir. Cuplikan tuturan 34 MT 1 : “Tapi tetap rajin membantu pekerjaan bapak dan ibu di rumah kan, Pak?” MT 2 : “Diminum, Mbak.” P : “Kalau pas ada ibue, kesete.” D2 Kalau waktu ada ibunya, malasnya. Konteks tuturan: Penutur laki-laki berusia 64 tahun. Mitra tutur 1 perempuan berumur 21 tahun. Mitra tutur 2 perempuan berumur 19 tahun. Mitra tutur 1 adalah tamu. Mitra tutur 2 adalah anak penutur. Tuturan terjadi di dalam ruang tamu, saat sore hari. Mitra tutur 1 bertamu di rumah penutur. Mitra tutur 1 bertanya tentang sifat rajin mitra tutur 2. Mitra tutur 2 mengantarkan minuman untuk penutur dan mitra tutur. Cuplikan tuturan 36 MT 1 : “Permisi. Mau tanya, Bu. Rumah di sebelah, rumahnya siapa, Bu?” MT 2 : “Rumahnya Bu Agus, Mbak. Mau tanya-tanya apa je, Mbak? Itu ibunya.” MT 1 : “Cuma tanya-tanya biasa. Terima kasih, Bu.” P : “Itu Mbak bapaknya gajinya kurang.” D4 Konteks tuturan: Penutur perempuan berumur 33 tahun sebagai tetangga mitra tutur 2. Mitra tutur 2 perempuan berumur 45 tahun. Mitra tutur 1 perempuan berumur 21 tahun sebagai tamu. Tuturan terjadi di luar rumah, saat sore hari. Penutur sedang berbincang-bincang dengan tetangga di depan rumah dalam keadaan santai. Mitra tutur 1 menghampiri penutur untuk menanyakan nama pemilik rumah yang berada di samping rumah penutur. Penutur menjawab pertanyaan mitra tutur 1. Penutur melihat sang pemilik rumah, mitra tutur 2, berada di luar rumah. Dari kedua tuturan tersebut, analisis wujud ketidaksantunan linguistik dan pragmatik, penanda ketidaksantunan linguistik dan pragmatik, serta maksud ketidaksantunan penutur dapat diperinci sebagai berikut. 1 Wujud ketidaksantunan linguistik Tuturan D2: “Kalau pas ada ibue, kesete.” Kalau waktu ada ibunya, malasnya. Tuturan D4: “Itu Mbak bapaknya gajinya kurang.” 2 Wujud ketidaksantunan pragmatik Tuturan D2: Penutur dengan sengaja berbicara di depan mitra tutur 2. Penutur tidak memperhatikan mitra tutur 2. Penutur berbicara dengan volume yang keras. Penutur telah membuat mitra tutur 2 malu. Penutur sadar bahwa mitra tutur 2 adalah anaknya. Tuturan D4: Penutur berbicara dengan sengaja. Penutur berbicara dengan tertawa. Penutur menganggap hal yang dituturkan berupa lelucon, padahal hal tersebut termasuk hal yang bersifat pribadi. Penutur telah membuat mitra tutur 2 tersinggung dan malu. 3 Penanda ketidaksantunan linguistik Tuturan D2: Diksi yang digunakan termasuk dalam bahasa nonstandar. Bahasa nonstandar ditandai dengan penyisipan kata “pas” dan “kesete” yang merupakan kata dalam bahasa Jawa. Penutur berbicara dengan nada turun datar. Teka nan pada kata “kesete”. Intonasi yang digunakan penutur ialah intonasi berita. Tuturan D4: Diksi yang digunakan termasuk dalam bahasa populer yang merupakan bahasa sehari-hari. Penutur berbicara dengan nada naik rendah. Tekanan pada frasa “gajinya kurang”. Intonasi yang digunakan penutur ialah intonasi berita. 4 Penanda ketidaksantunan pragmatik Konteks tuturan D2: Penutur laki-laki berusia 64 tahun. Mitra tutur 1 perempuan berumur 21 tahun. Mitra tutur 2 perempuan berumur 19 tahun. Mitra tutur 1 adalah tamu. Mitra tutur 2 adalah anak penutur. Tuturan terjadi di dalam ruang tamu, saat sore hari. Mitra tutur 1 bertamu di rumah penutur. Mitra tutur 1 bertanya tentang sifat rajin mitra tutur 2. Mitra tutur 2 mengantarkan minuman untuk penutur dan mitra tutur. Tujuan penutur dari tuturannya ialah penutur menunjukkan bahwa mitra tutur 2 tidak rajin apabila ada ibunya di rumah. Tindak verbal dari tuturan penutur ialah ekspresif. Tuturan tersebut menyebabkan tindak perlokusi mitra tutur 2 hanya diam dan tersenyum malu. Konteks tuturan D4: Penutur perempuan berumur 33 tahun sebagai tetangga mitra tutur 2. Mitra tutur 2 perempuan berumur 45 tahun. Mitra tutur 1 perempuan berumur 21 tahun sebagai tamu. Tuturan terjadi di luar rumah, saat sore hari. Penutur sedang berbincang-bincang dengan tetangga di depan rumah dalam keadaan santai. Mitra tutur 1 menghampiri penutur untuk menanyakan nama pemilik rumah yang berada di samping rumah penutur. Penutur menjawab pertanyaan mitra tutur 1. Penutur melihat sang pemilik rumah, mitra tutur 2, berada di luar rumah. Tujuan penutur dari tuturannya ialah penutur menyindir mitra tutur 2 yang tidak mau diwawancari oleh mitra tutur 1 karena penutur menganggap mitra tutur 1 akan bertanya tentang penghasilan keluarga mitra tutur 2. Tindak verbal dari tuturan penutur ialah ekspresif. Tuturan tersebut menyebabkan tindak perlokusi mitra tutur 2 hanya diam saja. 5 Maksud ketidaksantunan penutur Tuturan D2: Penutur bermaksud menyindir mitra tutur yang bersikap malas bila sang ibu ada di rumah. Tuturan D4: Penutur hanya bermaksud bercanda kepada mitra tutur.

4.2.4.2 Subkategori Mengejek