Subketegori Mengejek Kategori Ketidaksantunan Melecehkan Muka

Tindak verbal dari tuturan penutur ialah ekspresif. Tuturan tersebut menyebabkan tindak perlokusi mitra tutur kesal kepada penutur. 5 Maksud ketidaksantunan penutur Tuturan C13: Penutur bermaksud menegur mitra tutur yang baru pulang ke rumah setelah pergi selama sepuluh jam. Tuturan C18: Penutur bermaksud melarang mitra tutur untuk membantu pekerjaannya karena pekerjaan mitra tutur belum selesai.

4.2.3.4 Subketegori Mengejek

Subkategori mengejek pada kategori melecehkan muka terjadi karena penutur dengan sengaja mengucapkan tuturan yang mengejek atau meremehkan mitra tutur, sehingga membuat mitra tutur tersinggung. Berikut ini contoh tuturan yang termasuk dalam subkategori mengejek. Cuplikan tuturan 19 P : “Dasar anake wong edan” C6 Dasar anaknya orang gila MT : diam saja Konteks tuturan: Penutur perempuan berumur 33 tahun. Mitra tutur perempuan berumur 12 tahun. Penutur adalah tetangga mitra tutur. Tuturan terjadi di luar rumah saat sore hari. Mitra tutur berjalan melewati penutur sambil bernyanyi. Penutur melihat mitra tutur yang berjalan sambil bernyanyi. Cuplikan tuturan 29 MT : “Iki piye ta le nganggo?” Ini bagaimana cara memakainya? P : “Percuma punya hape bagus-bagus, tapi nggak bisa pakainya.” C16 MT : “Yang penting punya hp baru.” Konteks tuturan: Penutur perempuan berumur 35 tahun. Mitra tutur laki-laki berumur 28 tahun. Penutur adalah kakak mitra tutur. Tuturan terjadi di ruang ruang keluarga, saat sore hari. Penutur melihat mitra tutur belajar memakai handphone baru. Penutur merasa iri karena mitra tutur punya handphone baru. Dari kedua tuturan tersebut, analisis wujud ketidaksantunan linguistik dan pragmatik, penanda ketidaksantunan linguistik dan pragmatik, serta maksud ketidaksantunan penutur dapat diperinci sebagai berikut. 1 Wujud ketidaksantunan linguistik Tuturan C6: “Dasar anake wong edan” Dasar anaknya orang gila Tuturan C16: “Percuma punya hape bagus-bagus, tapi nggak bisa pakainya.” 2 Wujud ketidaksantunan pragmatik Tuturan C6: Penutur berbicara dengan volume yang keras. Penutur berbicara dengan membentak mitra tutur. Penutur berbicara dengan ekspresi datar. Penutur telah membuat mitra tutur tersinggung dan takut. Penutur sadar bahwa mitra tutur adalah anak tetangganya. Tuturan C16: Penutur berbicara dengan sinis. Penutur berbicara dengan ekspresi menyepelekan mitra tutur. Penutur telah membuat mitra tutur tersinggung. Penutur sadar bahwa mitra tutur adalah adiknya. 3 Penanda ketidaksantunan linguistik Tuturan C6: Diksi yang digunakan termasuk dalam bahasa nonstandar. Bahasa nonstandar ditandai dengan penggunaan bahasa Jawa. Penutur berbicara dengan nada naik tinggi. Tekanan pada klausa “anake wong edan”. Intonasi yang digunakan penutur ialah intonasi seru. Tuturan C16: Diksi yang digunakan termasuk dalam bahasa nonstandar karena ditandai dengan penggunaan bahasa Indonesia yang tidak baku pada kata “tapi”, “nggak”, dan “pakainya”. Penutur berbicara dengan nada naik tinggi. Tekanan pada kata “percuma”. Intonasi yang digunakan penutur ialah intonasi berita. 4 Penanda ketidaksantunan pragmatik Konteks tuturan C6: Penutur perempuan berumur 33 tahun. Mitra tutur perempuan berumur 12 tahun. Penutur adalah tetangga mitra tutur. Tuturan terjadi di luar rumah saat sore hari. Mitra tutur berjalan melewati penutur sambil bernyanyi. Penutur melihat mitra tutur yang berjalan sambil bernyanyi. Tujuan penutur dari tuturannya ialah penutur menegur mitra tutur yang berjalan sambil bernyanyi. Tindak verbal dari tuturan penutur ialah ekspresif. Tuturan tersebut menyebabkan tindak perlokusi mitra tutur berhenti bernyanyi, kemudian berlari meninggalkan penutur. Konteks tuturan C16: Penutur perempuan berumur 35 tahun. Mitra tutur laki-laki berumur 28 tahun. Penutur adalah kakak mitra tutur. Tuturan terjadi di ruang ruang keluarga, saat sore hari. Penutur melihat mitra tutur belajar memakai handphone baru. Penutur merasa iri karena mitra tutur punya handphone baru. Tujuan penutur dari tuturannya ialah penutur menyindir mitra tutur yang masih kaku menggunakan handphone barunya. Tindak verbal dari tuturan penutur ialah ekspresif. Tuturan tersebut menyebabkan tindak perlokusi mitra tutur menjawab tuturan penutur dengan kesal. 5 Maksud ketidaksantunan penutur Tuturan C6: Penutur bermaksud mengejek mitra tutur yang bernyanyi- nyanyi sendiri ketika berjalan. Tuturan C16: Penutur bermaksud mengejek mitra tutur yang belum bisa menggunakan handphone barunya.

4.2.3.5 Subketegori Mengacam