4.2.2.3 Subkategori Menjanjikan
Subkategori menjajikan dalam kategori mengancam muka sepihak muncul akibat tuturan penutur yang secara sengaja atau tidak sengaja menunjukkan bahwa
penutur berjanji akan melakukan sesuatu. Namun, penutur secara tidak sengaja telah membuat mitra tutur tersinggung akibat tuturannya yang tidak berkenan oleh
mitra tutur. Berikut ini contoh tuturan yang termasuk dalam subkategori
menjanjikan.
Cuplikan tuturan 7 MT :” Ma, pakaiin baju superman”
P : “Sebentar ta.” MT : “Pakaiin”
P :
“Dipakai-dipakai. Iya sebentar ta, pakai-pakai.” B3 Konteks tuturan: Penutur laki-laki berumur 42 tahun. Mitra tutur laki-laki
berumur 4 tahun. Penutur adalah ibu mitra tutur. Tuturan terjadi di ruang keluarga, saat siang hari. Penutur sedang menggendong adik mitra tutur. Mitra
tutur meminta penutur untuk memakaikan baju superman. Penutur belum bisa memakaikan baju kepada penutur karena masih menggendong adik mitra tutur.
Dari tuturan tersebut, analisis wujud ketidaksantunan linguistik dan pragmatik, penanda ketidaksantunan linguistik dan pragmatik, serta maksud
ketidaksantunan penutur dapat diperinci sebagai berikut.
1 Wujud ketidaksantunan linguistik
Tuturan B3:
“Dipakai-dipakai. Iya sebentar ta, pakai-pakai.”
2 Wujud ketidaksantunan pragmatik
Tuturan B3: Penutur menanggapi mitra tutur dengan tidak serius. Penutur
berbicara tanpa melihat mitra tutur. Penutur tidak merasa kalau tuturannya telah membuat mitra tutur merasa tidak diperhatikan.
3 Penanda ketidaksantunan linguistik
Tuturan B3: Diksi yang digunakan termasuk dalam bahasa populer yang
merupakan bahasa sehari-hari. Kata fatis yang terdapat dalam tuturan B4 ialah “ta”. Penutur berbicara dengan nada naik tinggi. Tekanan digunakan
pada kata “sebentar”. Intonasi yang digunakan penutur ialah intonasi berita.
4 Penanda ketidaksantunan pragmatik
Konteks tuturan B3: Penutur laki-laki berumur 42 tahun. Mitra tutur laki-
laki berumur 4 tahun. Penutur adalah ibu mitra tutur. Tuturan terjadi di ruang keluarga, saat siang hari. Penutur sedang menggendong adik mitra tutur.
Mitra tutur meminta penutur untuk memakaikan baju superman. Penutur belum bisa memakaikan baju kepada penutur karena masih menggendong
adik mitra tutur. Tujuan penutur dari tuturannya ialah penutur belum bisa memakaikan baju kepada mitra tutur karena masih menggendong adik mitra
tutur. Tindak verbal dari tuturan penutur ialah komisif. Tuturan tersebut menyebabkan tindak perlokusi mitra tutur adalah menangis.
5 Maksud ketidaksantunan penutur
Tuturan B3: Penutur bermaksud memberikan pengertian kepada mitra
tutur.
4.2.2.4 Subkategori Kesal