44
E. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Zela Septikasari 2011 dengan judul
“Penerapan Metode Guided Discovery
dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Mengamati Siswa pada Pembelajaran IPA Kelas IV di SD
Negeri Lempuyangan 1, Yogyakarta” menghasilkan kesimpulan sebagai berikut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa presentase siswa yang memperoleh nilai B pada pratindakan sebesar 23,53; pada siklus I meningkat menjadi
38,24; dan pada siklus II 91,18. Oleh karena itu, pada siklus I terjadi peningkatan sebesar 14,71; pada siklus II 52,94 dan akumulasi
peningkatan sebesar 67,65. 2.
Penelitian yang dilakukan oleh Sari Puspitaningsih 2012 dengan judul “Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas IVA melalui
Penggunaan Metode Student Team Achievement Division STAD pada Mata Pelajaran Matematika di SD Pundung Kecamatan Imogiri Bantul”
menghasilkan kesimpulan sebagai berikut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode STAD dalam
pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IVA di SD Pundung Kecamatan Imogiri, Bantul. Hasil angket menunjukkan peningkatan
motivasi belajar dari pra tindak yaitu 60,43 sedang menjadi 69,96 sedang pada siklus I dan meningkat pada siklus II menjadi 79,91 tinggi.
Hasil data observasi aktivitas dan partisipasi siswa selama proses pembelajaran Matematika dengan menggunakan metode STAD juga
45 menunjukkan peningkatan dari pra tindakan 41,3 rendah menjadi 62,2
sedang pada siklus I dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 78,7 tinggi. Data observasi mengenai aktivitas dan peranan guru juga mengalami
peningkatan dari pra tindakan 65 sedang meningkat menjadi 76,3 sedang pada siklus I kemudian meningkat pada siklus II menjadi 85
sangat tinggi. Dari beberapa hasil penelitian yang pernah dilakukan seperti disebutkan di atas
terdapat persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang dilaksanakan peneliti. Persamaannya yaitu menggunakan jenis penelitian tindakan kelas. Perbedaannya
yaitu jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas yang menerapkan metode penemuan terbimbing pada pembelajaran IPA, dari setting penelitian, penelitian ini
dilaksanakan pada siswa sekolah dasar kelas IV semester 2 di SD Negeri Sendangadi 1 yang berada di kabupaten Sleman, dan dalam penelitian ini hasil yang
diharapkan adalah meningkatnya motivasi belajar siswa. Pada penelitian ini, keberhasilan tindakan dilihat dari kemampuan guru dalam menerapkan metode
penemuan terbimbing, jumlah siswa yang motivasi belajarnya kriteria minimal tinggi sebesar 70 dari jumlah keseluruhan siswa, dan setiap indikator telah
dicapai oleh minimal 70 dari jumlah keseluruhan siswa. Data hasil angket motivasi belajar siswa dianalisis per indikator.
F. Kerangka Pikir
Proses belajar mengajar merupakan proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik untuk mencapai tujuan.
Serangkaian perbuatan guru diberikan untuk mengubah perilaku siswa agar dapat
46 mencapai tujuan. Dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai peran penting
dalam berhasil tidaknya menyampaikan materi. Keberhasilan penyampaian materi, salah satunya ditentukan oleh metode yang digunakan guru. Penggunaan metode
yang tepat mempengaruhi tercapainya tujuan pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi, diketahui bahwa motivasi belajar siswa dalam
pembelajaran IPA masih rendah. Motivasi belajar siswa yang rendah dipengaruhi oleh faktor guru dan siswa. Dalam proses pembelajaran, guru menggunakan metode
yang kurang bervariasi karena terbatasnya pengetahuan guru tentang macam- macam metode. Hal ini menyebabkan pembelajaran kurang menarik dan siswa
merasa cepat bosan. Selain itu, ketika proses pembelajaran berlangsung banyak siswa yang bergurau dengan teman ada pula yang jalan-jalan dan bermain. Siswa
juga kurang memanfaatkan sumber belajar dan hanya menerima apa yang diberikan oleh guru. Oleh karena itu, perlu adanya metode yang dapat memberi kesempatan
dan mengaktifkan siswa agar terlibat langsung dalam pembelajaran. Keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran perlu ada dorongan yang dapat
membuat siswa ikut terlibat aktif. Siswa harus memiliki motivasi belajar agar tercipta aktivitas belajar. Seseorang yang tidak memiliki motivasi dalam belajar
maka aktivitas belajar tidak dapat terjadi. Penumbuhan motivasi dapat dilakukan melalui pengalaman yang diajarkan melalui pembelajaran IPA di SD. Hal ini
dikarenakan pembelajaran IPA di SD dimaksudkan untuk mengembangkan rasa ingin tahu siswa dan partisipasi aktif siswa selama pembelajaran. Motivasi belajar
dalam pembelajaran IPA yang dimaksud adalah dorongan dari diri seseorang untuk melakukan aktivitas belajar IPA dalam rangka mencapai tujuan. Motivasi belajar
47 berupa keinginan siswa untuk tekun belajar, bergairah dan bersemangat dalam
mengikuti pembelajaran, terlibat aktif, senang untuk belajar mandiri, berusaha memperoleh hasil yang optimal, dan sebagainya. Motivasi belajar dapat
ditingkatkan dengan melibatkan siswa dalam kegiatan penemuan. Salah satu metode yang dapat melibatkan siswa untuk meningkatkan motivasi belajar adalah
metode penemuan terbimbing. Metode penemuan terbimbing merupakan cara penyampaian materi
pembelajaran dengan melakukan percobaan yang dibimbing guru supaya terarah pada tujuan yang hendak dicapai. Metode ini sangat cocok diterapkan bagi siswa
SD. Dalam kegiatan penemuan terbimbing, siswa dilatih untuk dapat berpikir kritis, memanfaatkan sumber belajar, terlibat dalam proses penemuan, dan merumuskan
konsep melalui pengamatan. Peran guru sebagai fasilitator yaitu memberi bimbingan, mengemukakan masalah, memantau proses pembelajaran, membantu
siswa yang mengalami kesulitan melalui pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan, dan memberi penilaian. Penerapan metode penemuan terbimbing mendorong siswa
untuk dapat mengarahkan diri sendiri, bertanggungjawab, dan lebih mandiri. Pembelajaran dengan penerapan metode penemuan terbimbing diharapkan
dapat dijadikan cara mengajar guru yang melibatkan siswa secara aktif dan memotivasi siswa untuk selalu belajar. Melalui metode penemuan terbimbing
menyebabkan siswa mengarahkan sendiri dalam belajar sehingga timbul motivasi untuk membangun pengetahuan sendiri. Oleh karena itu, penerapan metode
penemuan terbimbing dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.