Metode Penemuan Terbimbing Kajian tentang Metode Penemuan Terbimbing 1.

36 Menurut Jamil Suprihatiningrum 2014: 248 tahap-tahap pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing adalah sebagai berikut. a Mempersiapkan siswa dan menjelaskan tujuan. Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran dan memberikan motivasi dengan mendorong siswa untuk terlibat aktif dalam kegiatan. b Orientasi siswa pada masalah. Guru memberikan penjelasan masalah sederhana yang berkaitan dengan materi pembelajaran. c Merumuskan hipotesis. Guru membimbing siswa dalam merumuskan hipotesis sesuai dengan permasalahan yang disampaikan. d Melakukan kegiatan penemuan. Guru membimbing siswa dalam melakukan penemuan dengan cara memberikan pengarahan agar siswa memperoleh informasi yang dibutuhkan. e Mempresentasikan hasil kegiatan penemuan. Guru membimbing siswa dalam menyajikan hasil kegiatan dan merumuskan kesimpulan atau menemukan konsep. f Mengevaluasi kegiatan penemuan. Guru mengevaluasi langkah-langkah kegiatan yang telah dilakukan. Langkah-langkah penerapan metode penemuan terbimbing Paul Eggen dan Don Kauchak, 2012: 189-199 adalah sebagai berikut. 37 a Fase Pendahuluan Guru berusaha menarik perhatian siswa dengan berbagai contoh. Selanjutnya, guru memberikan pengarahan terkait kegiatan yang akan dilakukan. Siswa diarahkan untuk berkelompok dan diberitahu untuk mencari tahu sendiri dan berdiskusi dengan teman. b Fase Berujung-Terbuka Open-ended Phase Pada tahap ini, siswa diberi berbagai contoh kemudian siswa diminta untuk mengamati dan membandingkan. Dalam kegiatan ini, guru dapat mengajukan berbagai pertanyaan yang bersifat open-ended. c Fase Konvergen Dalam tahap ini, guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang lebih spesifik untuk membimbing siswa membangun pengetahuan tentang konsep atau generalisasi yang hendak dicapai dari kegiatan tersebut. d Fase Penutup dan Penerapan Siswa dibimbing untuk memahami definisi dari suatu konsep atau pernyataan generalisasi kemudian siswa menerapkan pemahamannya ke dalam konteks baru. Berdasarkan kedua pendapat di atas, peneliti menggunakan langkah-langkah metode penemuan terbimbing menurut Jamil Suprihatiningrum. Hal ini dikarenakan, langkah-langkah penerapan metode penemuan terbimbing lebih jelas dan lebih mudah untuk diikuti, sedangkan pendapat Paul Eggen dan Don Kauchak masih bersifat umum sehingga perlu merumuskan sendiri langkah-langkah pada 38 setiap fasenya. Langkah-langkah penerapan metode penemuan terbimbing adalah sebagai berikut. 1 Mempersiapkan siswa dan menjelaskan tujuan. 2 Orientasi siswa pada masalah. 3 Merumuskan hipotesis. 4 Melakukan kegiatan penemuan. 5 Mempresentasikan hasil kegiatan penemuan. 6 Mengevaluasi kegiatan penemuan.

4. Kelebihan dan Kelemahan Metode Penemuan Terbimbing

a. Kelebihan Metode Penemuan Terbimbing Menurut Carin dan Sund Jamil Suprihatiningrum, 2014: 244-245 kelebihan belajar dengan menerapkan metode penemuan terbimbing adalah sebagai berikut. 1 Mengembangkan kemampuan intelektualnya. Bruner berpendapat bahwa siswa yang lambat belajar akan mengetahui cara menyusun dan melakukan penemuan. Selain itu, materi yang dipelajari akan membekas karena siswa terlibat langsung dalam proses penemuan. 2 Metode penemuan terbimbing mendorong siswa untuk lebih mandiri, bertanggung jawab, dan dapat mengarahkan diri sendiri. Menurut Paul Eggen dan Don Kauchak 2012: 201, metode ini sangat efektif untuk meningkatkan motivasi belajar. Keterlibatan dan rasa ingin tahu siswa menjadi faktor penting dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR DALAM MATA PELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN Peningkatan Kreativitas Belajar Dalam Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Penemuan Terbimbing Pada Siswa Kelas V SD Negeri Bulakan 02 Keca

0 1 16

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS JOYFUL LEARNING PADA Peningkatan Motivasi Belajar IPA Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Joyful Learning Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Pendem Kecamatan Ngaringa

0 4 15

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS JOYFUL LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD Peningkatan Motivasi Belajar IPA Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Joyful Learning Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Pendem

1 3 15

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI METODE PEMBELAJARAN COLLEGE BALL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI Peningkatan Motivasi Belajar Ipa Melalui Metode Pembelajaran College Ball Pada Siswa Kelas Iv Sd Negeri Jati 02 Sumberlawang Sragen Tahun Ajaran 2012/

0 0 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS V Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Metode Pembelajaran Penemuan Terbimbing Pada Siswa Kelas V SDN 01 Plumbon Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar

0 1 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS V Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Metode Pembelajaran Penemuan Terbimbing Pada Siswa Kelas V SDN 01 Plumbon Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar

0 1 13

STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN IPA ANTARA PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DAN METODE PENEMUAN TERBIMBING STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN IPA ANTARA PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DAN METODE PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI K

0 1 17

Peningkatan prestasi belajar IPA melalui penerapan metode inkuiri terbimbing pada siswa kelas IV A SD Negeri Gedongtengen Yogyakarta.

1 3 134

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATERI IPA TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI METODE PENEMUAN TERBIMBING DI KELAS IV SD NEGERI 1 MANDURAGA

0 1 13

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG GAYA MELALUI METODE PENEMUAN TERBIMBING KELAS IV SD NEGERI 02 PAGELARAN

0 0 17