Motivasi Belajar HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
132 pada kategori sedang, dengan jumlah siswa yang berada pada kriteria tinggi
mencapai 37,50 atau sebanyak 12 siswa. Indikator-indikator motivasi belajar juga mengalami peningkatan. Indikator yang mengalami peningkatan paling besar
yaitu adanya lingkungan belajar yang kondusif sebesar 9,38. Indikator yang telah dicapai oleh minimal 70 dari jumlah keseluruhan siswa ada 4 indikator
yaitu adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil, adanya harapan dan cita-cita masa depan, lebih senang bekerja mandiri, dan adanya lingkungan belajar yang
kondusif. Pada siklus I, siswa melakukan kegiatan penemuan tentang perubahan daratan
akibat erosi dan abrasi. Tujuan percobaan ini untuk membuktikan perubahan daratan akibat erosi dan gelombang laut. Pada pertemuan pertama, guru belum
membimbing siswa dalam merumuskan hipotesis, sehingga siswa merumuskan setelah melakukan percobaan. Saat melakukan percobaan tentang pengaruh erosi,
ada kelompok yang memberi perlakuan dengan memadatkan tanah. Saat melakukan percobaan pengaruh gelombang laut, ada kelompok yang menuang air
melebihi ketinggian pasir sehingga pasir langsung terbawa air. Hal ini dikarenakan perhatian siswa terhadap guru masih kurang.
Pada siklus I, siswa telah menunjukkan aspek adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar. Aspek ini tampak pada saat siswa menanggapi permasalahan yang
disampaikan guru. Siswa berusaha menjawab dan mengetahui lebih lanjut terkait dengan permasalahan yang disampaikan guru. Pada saat melakukan percobaan,
kelompok mengalami kesalahan dan berusaha untuk memperbaiki percobaan sampai berhasil. Ini menunjukkan adanya aspek tidak putus asa dalam
133 menghadapi kesulitan. Siswa juga telah menunjukkan aspek tekun belajar dan
menghadapi tugas. Hal ini tampak pada saat pertemuan kedua, kelompok dapat menyelesaikan LKS sampai tuntas dan sudah ada siswa yang memanfaatkan
sumber belajar. Pada siklus I, motivasi belajar siswa sudah terlihat walaupun belum terdapat perubahan yang terlalu sigifikan.
Pada pelaksanaan tindakan siklus I, terdapat beberapa kekurangan, baik dari segi tindakan maupun aktivitas siswa. Rencana tindakan yang dilakukan pada
siklus II lebih memberikan motivasi siswa dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk terlibat dalam kegiatan praktik. Selain itu, untuk dapat memfokuskan
perhatian siswa, dilakukan perubahan penataan tempat duduk yang dibuat U, siswa dibagi menjadi 7 kelompok, lebih mengawasi dan memantau siswa selama
percobaan dan diskusi, membuat peraturan dalam belajar agar siswa serius belajar, dan memberi gambar pada LKS agar memperjelas langkah percobaan.
Pada siklus II, rata-rata motivasi belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 5,23 menjadi 72,93 dengan siswa yang mencapai kategori tinggi
sebanyak 21 siswa atau 65,63. Peningkatan ini juga diikuti dengan peningkatan setiap indikator motivasi belajar. Indikator motivasi belajar yang dicapai oleh
minimal 70 dari jumlah keseluruhan siswa ada 6 indikator yaitu adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil, adanya harapan dan cita-cita untuk masa depan,
lebih senang bekerja mandiri, adanya penghargaan dalam belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, dan adanya lingkungan belajar yang kondusif.
Jika dilihat dari aktivitas siswa juga mengalami peningkatan. Pada siklus II, siswa melakukan percobaan tentang peristiwa siang dan malam serta perubahan