Ruang Lingkup Pembelajaran IPA SD

20 Oemar Hamalik 2004: 158 mengemukakan bahwa motivasi adalah perubahan energi yang timbul dari dalam diri seseorang ditandai dengan munculnya perasaan dan reaksi dalam rangka mencapai tujuan. Perubahan energi yang timbul dari dalam diri berupa kegiatan fisik yang merupakan aktivitas nyata. Hal ini dilakukan karena seseorang memiliki tujuan tertentu dari motivasinya, sehingga memiliki motivasi yang kuat untuk mencapainya. Sejalan dengan pendapat Sardiman 2007: 74 bahwa motivasi menjadi penyebab adanya perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan terlibat dalam persoalan kejiwaan, emosi dan juga perasaan, untuk kemudian melakukan sesuatu. Hal ini didorong karena adanya tujuan dan kebutuhan. Menurut Dimiyati dan Mudjiono 2006: 80-81 ada 3 komponen utama dalam motivasi yaitu kebutuhan, dorongan, dan tujuan. Kebutuhan ada bila terdapat ketidakseimbangan antara apa yang dimiliki dengan yang diharapkan. Dorongan adalah kekuatan mental yang dilakukan untuk pencapaian tujuan. Tujuan adalah sesuatu yang ingin dicapai yang mengarahkan perilaku seseorang misalnya perilaku belajar. Hal ini dikarenakan motivasi memberikan pengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Belajar merupakan kegiatan pokok dalam proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan berhasil tidaknya pencapaian tujuan tergantung pada proses belajar. Muhibbin Syah 2008: 68 menjelaskan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku individu sebagai hasil dari pengalaman dan interaksi dengan lingkungan. Belajar membawa perubahan pada individu yang belajar. Perubahan ini secara bertahap sebagai hasil interaksi dengan lingkungan. 21 Sardiman 2007: 75 mengemukakan bahwa motivasi dalam belajar merupakan keseluruhan daya pendorong dari dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar dan memberikan arah dalam kegiatan belajar sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Motivasi dalam belajar sangat diperlukan karena aktivitas belajar akan tercipta jika ada motivasi. Peserta didik akan lebih termotivasi apabila dalam proses pembelajaran merasa bahwa pembelajaran itu bermakna bagi dirinya dan berhasil dalam menerapkan apa yang telah dipelajari. Oleh karena itu, guru perlu membangkitkan motivasi siswa untuk belajar. Oemar Hamalik 2004: 158 mengemukakan bahwa sebagai seorang guru memiliki tugas yang berat yaitu bagaimana caranya agar peserta didik mau belajar dan mempunyai keinginan belajar secara berkelanjutan. Menurut Nanang Harafiah dan Cucu Suhana 2012: 26 motivasi belajar sebagai kekuatan dan keinginan yang timbul dari dalam diri untuk belajar aktif, kreatif, efektif, inovatif, dan menyenangkan dalam perubahan tingkah laku, baik aspek kognitif, psikomotor, dan afektif. Dengan demikian, siswa menjadi terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan bergairah dalam belajar. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah kekuatan atau dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas belajar dalam rangka mencapai tujuan. Siswa yang tidak memiliki motivasi belajar dapat dirangsang dari luar dirinya. Hal ini dikarenakan motivasi memiliki peran penting dalam proses pembelajaran karena dapat memberikan semangat, gairah, dan rasa senang dalam belajar sehingga memberikan dorongan yang kuat dalam melakukan aktivitas belajar. 22

2. Fungsi Motivasi Belajar

Motivasi memiliki peran penting dalam aktivitas belajar. Semakin tepat dalam memberikan motivasi, maka pembelajaran akan berhasil pula. Seorang guru memiliki peran yang sangat penting untuk menumbuhkan motivasi bagi siswa yang tidak memilki minat untuk belajar. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan dorongan dari luar. Guru perlu memperhatikan fungsi motivasi belajar agar dapat menciptakan suatu kondisi belajar yang kondusif. Menurut Syaiful Bahri Djamarah 2011: 157-158, fungsi motivasi dalam belajar adalah sebagai berikut. a. Motivasi sebagai pendorong perbuatan Siswa yang awalnya tidak memiliki hasrat untuk belajar, namun dengan adanya sesuatu yang ingin dicari maka muncul minat untuk belajar. Hal ini dikarenakan untuk memuaskan rasa ingin tahu yang ada pada diri siswa. Siswa menjadi terdorong untuk melakukan aktivitas belajar. Oleh karena itu, motivasi mempengaruhi sikap apa yang perlu diambil dalam rangka belajar. b. Motivasi sebagai penggerak perbuatan Dalam hal ini, motivasi mendorong siswa untuk berbuat. Dalam hal ini siswa sudah melakukan aktivitas belajar dengan segenap jiwa dan raga. c. Motivasi sebagai pengarah perbuatan Siswa mempunyai motivasi untuk menentukan perbuatan yang harus dilakukan dan yang diabaikan. Siswa akan mencari sesuatu dengan mempelajari suatu mata pelajaran. Sesuatu yang dicari tersebut merupakan tujuan belajar

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR DALAM MATA PELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN Peningkatan Kreativitas Belajar Dalam Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Penemuan Terbimbing Pada Siswa Kelas V SD Negeri Bulakan 02 Keca

0 1 16

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS JOYFUL LEARNING PADA Peningkatan Motivasi Belajar IPA Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Joyful Learning Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Pendem Kecamatan Ngaringa

0 4 15

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS JOYFUL LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD Peningkatan Motivasi Belajar IPA Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Joyful Learning Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Pendem

1 3 15

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI METODE PEMBELAJARAN COLLEGE BALL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI Peningkatan Motivasi Belajar Ipa Melalui Metode Pembelajaran College Ball Pada Siswa Kelas Iv Sd Negeri Jati 02 Sumberlawang Sragen Tahun Ajaran 2012/

0 0 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS V Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Metode Pembelajaran Penemuan Terbimbing Pada Siswa Kelas V SDN 01 Plumbon Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar

0 1 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS V Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Metode Pembelajaran Penemuan Terbimbing Pada Siswa Kelas V SDN 01 Plumbon Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar

0 1 13

STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN IPA ANTARA PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DAN METODE PENEMUAN TERBIMBING STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN IPA ANTARA PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DAN METODE PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI K

0 1 17

Peningkatan prestasi belajar IPA melalui penerapan metode inkuiri terbimbing pada siswa kelas IV A SD Negeri Gedongtengen Yogyakarta.

1 3 134

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATERI IPA TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI METODE PENEMUAN TERBIMBING DI KELAS IV SD NEGERI 1 MANDURAGA

0 1 13

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG GAYA MELALUI METODE PENEMUAN TERBIMBING KELAS IV SD NEGERI 02 PAGELARAN

0 0 17