77 ini didukung oleh keterangan dari wali kelas KRSP berikut ini,
“Ya berdasarkan nilai di semester gasal kemarin untuk KRSP sudah ada peningkatan. Walaupun
hanya sediki t”. Namun masih ada nilai yan belum sesuai dengan KKM hal ini
mungkin karena pengaruh dari perhatian orang tua yang kurang maksimal kepada KRSP.
Upaya yang dilakukan wali kelas KRSP adalah dengan pendekatan personal kepada KRSP. Selain itu adanya motivasi dan nasehat kepada KRSP.
Kemungkinan di tahun ini KRSP bisa naik kelas. Hal tersebut bisa terjadi apabila KRSP bisa meningkatkan kemauan dan prestasi di kelas.
8. Informan 8
a. Profil Informan kedelapan berinisial SCP. Penulis melakukan wawancara dengan
SCP dan orang tuanya pada hari sabtu, 24 Mei 2014 pukul 13.54 WIB. SCP lahir di Purworejo pada tanggal 31 Mei 2005. SCP merupakan siswa yang pemalu,
mudah kehilangan percaya diri, pendiam, dan suka bergaul. SCP berasal dari keluarga berada karena berasal dari keluarga PNS. Ayah SCP bekerja sebagai
polisi. Sedangkan ibu SCP adalah seorang ibu rumah tangga. SCP merupakan putri keempat dari empat bersaudara. SCP tinggal di kelas II pada tahun pelajaran
20122013. b. Latar Belakang dan Sebab Tinggal Kelas
SCP merupakan siswa yang pemalu, mudah kehilangan percaya diri, pendiam, dan suka bergaul. Mutia ini tinggal kelas karena beberapa faktor berikut ini 1
78 malas belajar; 2 permasalahan yang dihadapi orang tua; 3 banyaknya nilai di
bawah KKM; dan 4 kemampuan membaca masih kurang. SCP merupakan siswa yang sedikit malas belajar. Hal ini dikarenakan SCP
merasa bahwa ada mata pelajaran yang susah. Mata pelajaran tersebut adalah Matematika. Pelajaran Matematika juga menjadi salah satu mata pelajaran yang
menjadikan SCP tinggal kelas. Banyak upaya yang telah dilakukan oleh orang tua baik dari mencoba untuk menemani SCP belajar, hingga membuat situasi belajar
bersama antara anak-anaknya. Namun hasilnya belum maksimal karena SCP masih merasa sulit dalam pelajaran Matematika.
Selain itu faktor selanjutnya adalah adanya masalah dalam keluarga yang membuat SCP terbebani dengan masalah ini. Masalah keluarga ini dihadapi oleh
kedua orang tuanya. Dengan masalah ini membuat SCP sering melamun di kelas, sehingga menjadi sulit menerima pelajaran yang diberikan oleh guru di sekolah.
Hal ini didukung dengan pernyataan dari ayah SCP berikut ini, “Begitu saya tau dari gurunya ini suka ngelamun, apalagi ngelamunnya di
dalam kelas. Masalah hitung-hitungan pada waktu itu dia belum begitu lancar perhitungan sama baca belum lancar banget. Penyebabnya dia nglamun pada
saat mau kenaikan kelas itu.ibunya pergi. Perginya gak tau kemana. Jadi dia mikir semua termasuk kakak-kakanya nilainya turun semua tetapi kakaknya
naik Cuma dia yang tinggal kelas. Karena pada waktu itu saya kan jarang di rumah pas waktu piket paling di rumah malem. Mas-masnya gak belajar.
Kalau ada saya baru belajar. Faktornya mungkin di situ. Pada saat ini setelah tidak naik kelas alhamdulillah semua pelajaran bisa ngikut
i”. wawancara ayah SCP. Tanggal 24 Mei 2014.
Faktor berikutnya adalah nilai SCP yang masih banyak di bawah KKM. Bahkan 8 mata pelajaran mendapat nilai di bawah KKM. Mata pelajaran tersebut
antara lain adalah 1 Pendidikan Agama; 2 Pendidikan Kewarganegaraan; 3 Bahasa Indonesia; 4 Matematika; 5 Ilmu Pengetahuan Alam IPA; 6 Ilmu
79 Pengetahuan Sosial IPS; 7 Seni Budaya dan Keterampilan; dan 8 Bahasa
Jawa. Banyaknya mata pelajaran yang pokok mendapatkan nilai di bawah KKM membuat Mutia Tinggal kelas.
Kemampuan membacanya juga masih kurang baik. SCP masih kesulitan dalam membaca karena masih kurang lancar membaca. Upaya yang telah
dilakukan ayah SCP untuk memacunya membaca adalah dengan setiap jalan-jalan sering dipacu untuk membaca papan iklan dan lain sebagainya. Upaya lain yang
dilakukan oleh ayahnya adalah dengan mengikutkan Mutia les. Mengenai keadaan lingkungan sekitar tempat tinggal SCP sudah cukup baik.
Karena SCP tinggal dilingkungan asrama polisi. Di tempat tu mayoritas pendidikan penghuni di sana sudah berpendidikan cukup tinggi. Sedangkan untuk
pergaulan di sana juga cukup baik karena jauh dari pergaulan bebas dan jauh dari lingkungan kumuh.
c. Dampak Setelah Tinggal Kelas Berdasarkan keterangan dari wali kelas SCP, SCP di tahun ini sudah banyak
peningkatan. Dampak yang terjadi setelah SCP tinggal kelas adalah 1 sudah ada keinginan untuk belajar; 2 adanya peningkatan nilai; 3 sudah menerima dengan
masalah keluarga; dan 4 adanya perhatian dari orang tua SCP khususnya ayah SCP. Hal tersebut didukung oleh keterangan dari wali kelas SCP berikut ini,
“Namun untuk perkembangannya di tahun ini sudah baik. Sudah ada peningkatan yang signifikan.
” Upaya yang telah dilakukan oleh wali kelas SCP adalah dengan melakukan
pendekatan personal dan memberikan motivasi kapada SCP. Untuk kemungkinan
80 di tahun ini SCP bisa naik kelas. Pernyataan ini diperkuat dengan keterangan dari
wali kelas SCP berikut ini, “Bisa. Saya yakin sekali SCP pasti bisa naik kelas.”
9. Informan 9