58
B. Profil Siswa Sekolah Dasar Negeri yang Mengulang di Kecamatan Magelang Selatan
Berikut merupakan profil dan ungkapan dari responden yang merupakan anak yang mengalami tinggal kelas pada SD Negeri di Kecamatan Magelang Selatan
dan faktor penyebabnya.
1. Informan 1
a. Profil Informan pertama berinisial BS. Penulis melakukan wawancara dengan BS
dan orang tua BS pada hari selasa, 27 Mei 2014 pukul 11.03 WIB. BS mengalami tinggal kelas atau mengulang pada kelas I. BS lahir di Magelang pada tanggal 17
Mei 2005. BS L9 merupakan anak yang hiperaktif, dan malas. BS berasal dari lingkungan padat penduduk. Lingkungan pergaulannya pun sudah cukup bebas.
BS merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Orang tua BS bekerja sebagai buruh serabutan dengan pendapatan berbulan yang kurang mencukupi untuk
kebutuhan sehari-hari. Hal ini membuat orang tua BS harus bekerja keras, sehingga tidak cukup waktu untuk mendampingi BS belajar.
b. Latar belakang dan Sebab Tinggal Kelas BS merupakan anak yang hiperaktif dan malas. BS mengalami tinggal kelas
pada kelas I tingkat sekolah dasar. Sebab BS mengalami tinggal kelas, adalah: 1 Lebih dari lima mata pelajaran nilainya di bawah KKM; 2 Kemampuan
membaca, menulis, dan berhitung masih sangat kurang; 3 Malas belajar; 4 Daya tangkap dan pemahaman materi pelajaran masih sangat kurang; 5 kondisi
lingkungan sekitar; dan 6 Keluarga kurang memperhatikan belajar.
59 BS menjadi salah satu siswa yang tinggal kelas karena nilai yang
diperolehnya banyak yang tidak memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal KKM. Ada 9 mata pelajaran yang nilainya di bawah KKM, mata pelajaran itu adalah
sebagai berikut: 1 Pendidikan Kewarganegaraan; 2 Bahasa Indonesia; 3 Matematika; 4 Ilmu Pengetahuan Alam IPA; 5 Ilmu Pengetahuan Ssosial
IPS; 6 Seni, Budaya, dan Keterampilan; 7 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan; 8 Bahasa Jawa; 9 Bahasa Inggris . Banyak nilai tidak memenuhi
KKM dikarenakan BS memang masih kurang dalam hal membaca. Seperti Penjelasan dari orang tua BS,
“Ming kurang belajar kalian dereng saget moco Hanya kurang beajar dan belum bisa membaca
Lingkungan daerah tempat tinggal BS merupakan suatu daerah yang padat penduduk, sehingga pergaulan yang ada cenderung sudah sangat bebas. Karena
pemukiman yang cukup padat inilah membuat situasi dan kondisi untuk belajar sangatlah kurang kondusif dan juga lebih tidak maksimal. Hal ini merupakan
salah satu penyebab BS menjadi cenderung anak yang malas belajar. Penyebab lain yang membuat BS malas adalah kurangnya perhatian yang
diberikan oleh kedua orang tua BS karena kesibukannya. Kedua orang tua BS bekerja sebagai seorang buruh serabutan dengan penghasilan sekitar Rp. 600.000 -
Rp. 750.000. Sehingga mereka menyatakan bahwa mereka tidak punya waktu untuk mendampingi BS dalam belajar. Sehingga yang setiap hari menemani BS
mengerjakan PR adalah kakaknya.
60 c. Dampak Setelah Tinggal Kelas
BS mengalami peningkatan lebih baik pada tahun pelajaran 20132014. Berdasarkan keterangan dari wali kelas BS berikut ini,
“Ya kalau dibilang sudah meningkat memang sudah meningkat hanya saja peningkatannya sedikit saja
”. Namun peningkatan yang dialami hanya sedikit saja. Dampak yang dialami BS
setelah tinggal kelas adalah 1 peningkatan dari segi kemampuan; dan 2 peningkatan nilai.
Banyak usaha yang telah dilakukan wali kelas BS untuk meningkatkan prestasi dari BS. Upaya yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode
pendekatan kepada anak dan pendekatan kepada orang tua. Sesuai keterangannya berikut ini,
“Ya saya sering memberikan nasehat kepada BS untuk bisa merubah sikap dan cara belajar. Selain itu saya juga pernah meminta kepada orang tua
untuk bisa membimbing BS dan mengawasi saat belaja r.”
Mengenai tahun ini, BS kemungkinan bisa naik kelas. Walaupun nilai yang diperolehnya hanya sebatas tuntas dari KKM saja. Hal ini diperkuat oleh
keterangan wali kelas BS berikut ini, “Ya bisa naik tetapi hanya sebatas tuntas dan
memenuhi KKM saja. Untuk berprestasi lebih, masih jauh dari harapan.
2. Informan 2