Informan 19 Profil Siswa Sekolah Dasar Negeri yang Mengulang di Kecamatan Magelang Selatan

107

19. Informan 19

a. Profil Informan kesembilan belas berinisial AT. Penulis melakukan wawancara dengan AT dan orang tuanya pada hari rabu, 28 Mei 2014 pukul 15.05 WIB. AT lahir di Magelang pada tanggal 30 September 2001. AT merupakan anak kedua dari dua bersaudara. AT mengalami tinggal kelas pada kelas V tingkat pendidikan dasar di Kecamatan Magelang Selatan. AT L12 berasal dari keluarga yang kurang mampu atau berekonomi lemah. Ayahnya bekerja sebagai pedagang mie ayam dengan penghasilan sekitar Rp. 500.000,-, apabila sedang ramai sekitar Rp. 650.000,-. Ibunya hanya sebagai ibu rumah tangga. Sehingga seluruh kebutuhan sehari-hari dibebankan kepada ayah AT. b. Latar Belakang dan Sebab Tinggal Kelas AT L12 merupakan siswa yang bandel, keras kepala dan hiperaktif. AT ini tinggal kelas karena beberapa faktor berikut ini 1 Malas belajar; 2 kurangnya perhatian dari orang tua; dan 3 banyaknya nilai di bawah KKM. Faktor pertama yang membuat AT tinggal kelas adalah sifatnya yang malas belajar. Hal ini sesuai dengan jawaban dari kakaknya berikut ini, “Inggih mas Iya mas. Dikandani angel banget dibilangin susah banget. Senenge dolan ngotenniku sukanya maen seperti itu. Pokoke nek pun ajeng dolan pun angel dipengkok Pokoknya kalau sudah mau maen, sudah tidak bisa dihalang-halangi ”. Selain itu memang karena AT ini sudah diatur dan keras kepala, sehingga orang tua dan kakaknya malas mengajari belajar. 108 Selain itu AT sangat malas mengerjakan PR. Kadang mau, kadang juga tidak. Bahkan sering PRnya dikerjakan di pagi hari atau di sekolah dengan menyontek temannya. sesuai dengan jawaban dari kakaknya berikut ini, “Belajarnya itu kalau cuma ada PR. Malah kadang PRnya dikerjakan pagi hari sebelum berangkat sekolah makanya sering terlambat kesekolah. Kalau seringnya malah PR itu di kerjakan pagi di sekolah, nyontek punya temannya. ” Faktor selanjutnya adalah kurangnya perhatian dari orang tua. Karena sifatnya yang keras kepala dan bandel. Kedua orang tuanya malas untuk mengajari belajar atau mengawasi belajar. Karena setiap diajari dia malah ngelesi dan ngeyel kepada yang mengajari. Faktor berikutnya adalah nilai AT yang masih banyak di bawah KKM. Bahkan 5 mata pelajaran mendapat nilai di bawah KKM. Mata pelajaran tersebut antara lain adalah 1 Pendidikan Kewarganegaraan; 2 Bahasa Indonesia; 3 Matematika; 4 Ilmu Pengetahuan Alam IPA; dan 5 Ilmu Pengetahuan Sosial IPS. Dengan lebih dari empat mata pelajaran yang mendapatkan nilai di bawah KKM membuatnya harus tinggal kelas. Dari segi pendidikan masyarakat sekitar sudah sedikit agak maju. Hal ini karena kebanyakan anak di sini bisa lulus SMASMK. Sesuai dengan keterangan kakak AT berikut ini, “Kalau sekitar sini sih kebanyakan cuma lulusan SMA. Tapi ada juga yang gak lulus SMA. Kebanyakan terbentur biaya di SMA mas. Kan SMA bayar, tidak seperti di SD atau SMP ”. 109 c. Dampak Setelah Tinggal Kelas Pada tahun ini AT sudah mengalamin banyak peningkatan. Bila dilihat dari dampak tinggal kelas membuat 1 sudah mau belajar walau hanya mengerjakan PR saja; dan 2 nilai yang didapatnya sudah ada peningakatan. Upaya yang sudah dilakukan adalah adanya jam tambahan dan nesehat yang selalu diberikan wali kelas kepada AT. Untuk kemungkinannya tahun ini AT sudah bisa naik kelas.

20. Informan 20