Informan 13 Profil Siswa Sekolah Dasar Negeri yang Mengulang di Kecamatan Magelang Selatan

90 perubahan sikap dari SOS. Pernyataan itu diperkuat dengan keterangan dari wali kelas SOS berikut ini, “Setelah tinggal kelas SOS ini sudah banyak perkembangannya.sekarang dia sudah mampu menerima pelajaran, seandainya ulangan nilainya sudah bisa di atas KKM. Dulu kan sebelum tinggal kelas nilainya di bawah KKM dalam bahasa jawa “tidak mudengan”. Setelah tinggal kelas sudah ada peningkatan. Mungkin perkembangan umurnya karena umurnya sudah dewasa, sudah mengulang, dan kemarin sudah mendengar. Sekarang nilainya sudah bag us.” wawancara wali kelas SOS. Tanggal 28 Mei 2014 Upaya yang dilakukan wali kelas SOS adalah dengan adanya pelajaran tambahan. Selain itu tahun ini SOS kemungkinan bisa naik kelas. Sesuai keterangan dari wali kelas berikut ini, “Sepertinya bisa.karena nilai harian sudah bagus sudah di atas KKM. Kalau ada pertanyaan dia sering maju. Kalau dulu tidak pernah maju, nangis hampir tiap ha ri.”

13. Informan 13

a. Profil Informan ketiga belas berinisial IA. Penulis melakukan wawancara dengan IA dan orang tuanya pada hari kamis, 05 Juni 2014 pukul 14.30 WIB. IA adalah seorang siswa SD Negeri di Kecamatan Magelang Selatan. IA lahir di Magelang pada tanggal 29 September 2002. IA merupakan anak pertama dari dua bersaudara. IA mengalami tinggal kelas pada kelas IV tingkat pendidikan dasar di Kecamatan Magelang Selatan. IA L11 berasal dari keluarga yang mampu. Penghasilan kedua orang tuanya per bulan tidak kurang dari Rp. 2.000.000,-. Kedua orang tuanya bekerja sebagai juragan tahu. 91 b. Latar Belakang dan Sebab Tinggal Kelas IA P11 merupakan siswa yang ramah, murah senyum, suka bercanda dan mudah bergaul. IA tinggal kelas karena beberapa faktor berikut ini 1 kurangnya perhatian dari orang tua; 2 sedikit malas belajar; 3 banyaknya nilai di bawah KKM; 4 kondisi lingkungan kurang baik; dan 5 pendidikan masyarakat kurang maju. Ayah IA kurang perhatian karena ada faktor harus merawat bapaknya yang sedang sakit sehingga waktunya habis untuk pulang pergi Magelang-Jogja. Hal ini didukung keterangan dari ayah IA berikut ini, “Kalau menurut saya ada banyak faktor ya mas. Saya selama 4 bulan harus ngopeni babapke kulo sing ting jogja niku merawat bapak saya yang di Jogja. Dados kulo wira-wiri Magelang Jogja jadi saya bolak-balik Magelang Jogja. Menawi ibukke kan mboten fokus to kalau ibuknya tidak fokus. Dadose terus terang kurang perhatian jadinya terus terang saja kurang perhatian ”. wawancara ayah IA. Tanggal 5 Juni 2014 Sedangkan ibu Ia sibuk dengan jualan tahu. Didukung keterangan bapaknya berikut, “Ibunya kan jualan jam satu sudah siap-siap jualan.” Berdasarkan jawaban IA mengenai rajin atau tidaknya belajar. IA memang sedikit kurang rajin dalam belajar karena kurangnya pengawasan dari kedua orang tuannya. Namun setelah tinggal kelas perhatian dari orang tuanya sudah semakin bertambah baik. Banyak upaya yang telah dilakukan orang tuanya guna meningkatkan prestasinya melalui les di TPA. Faktor berikutnya adalah nilai IA yang masih banyak di bawah KKM. Bahkan 6 mata pelajaran mendapat nilai di bawah KKM. Mata pelajaran tersebut antara lain adalah 1 Pendidikan Kewarganegaraan; 2 Bahasa Indonesia; 3 Matematika; 4 Ilmu Pengetahuan Alam IPA; 5 Bahasa Jawa; dan 6 Bahasa 92 Inggris. Dengan lebih dari empat mata pelajaran yang mendapatkan nilai di bawah KKM membuat IA harus tinggal kelas. Mengenai pendidikan masyarakat sekitar menurut penjelasan ayah IA berikut ini, “Kalau anak dari tukang tahu atau tempe pasti pedidikan anaknya agak kurang karena waktunya habis untuk usahany a”. Sehingga dapat dipastikan apabila anak- anak di sekitar kurang mendapat perhatian dari orang tuanya karena lebih perhatian kepada tahu. Mengenai masalah pergaulan masyarakat sekitar juga kurang baik karena lebih banyak untuk bermain tanpa belajar. c. Dampak Setelah Tinggal Kelas Berdasarkan penjelasan dari wali kelas IA, pada tahun ini IA sudah mengalami banyak peningkatan. Berikut ini merupakan dampak atau perkembangan setelah IA tinggal kelas 1 adanya perhatian lebih dari orang tua; 2 IA sudah mulai mau belajar walau hanya mengerjakan PR; dan 3 adanya penigkatan nilai dari IA. Hal ini didukung oleh keterangan dari wali kelas IA berikut ini, “Di tahun ini sudah ada peningkatan mas. Mungkin karena orang tua dani peduli dengan IA sehingga mau mengeleskan IA di luar sehingga prestasinya di tahun ini bisa meningka t.” Upaya yang telah dilakukan oleh wali kelas IA adalah dengan adanya motivasi khusus kepada siswa dan adanya pendekatan kepada IA. Pernyaaan ini sesuai dengan keterangan dari wali kelas IA, “Seperti guru pada umumnya, saya memberikan motivasi kepada dia agar mau belajar dengan sungguh-sungguh. Kemudian ada pendekatan kepada orang tuanya agar mau lebih mengawasi dan menemani IA saat belajar ”. Kemungkinan di tahun ini IA bisa naik kelas karena 93 sudah ada peingkatan nilai. Sesuai keterangan dari wali kelas IA berikut ini, “Bisa. Saya rasa bisa. Melihat dari nilai yang didapatnya sudah ada peningkatan.”

14. Informan 14