104 “Dulu dia tidak naik, karena ditekan oleh teman sebangkunya. Pernah juga
diberi pertanyaan juga tidak aktif. Sekarang sudah ada peningkatan. Dia lebih rajin dan sekarang bisa berpikir ingin naik kelas makanya dia lebih aktif. dulu
teman sebelahnya naik, setelah jarang di tekan sekarang jadi vocal dan lebih aktif menjawab pertanyaan dari saya
”. wawancara wali kelas MAA. Tanggal 4 Juni 2014
Upaya yang dilakuka wali kelas MAA adalah dengan adanya motivasi bagi MAA, kemudian memberikan masukan dan nasehat kepada orang tua atau dengan
kata lain pendekatan kepada orang tua. Mengenai kemungkinan di tahun ini MAA pasti naik.
18. Informan 18
a. Profil Informan kedelapan belas belas berinisial AV. Penulis melakukan wawancara
dengan AV dan orang tuanya pada hari minggu, 08 Mei 2014 pukul 11.08 WIB. AV lahir di Magelang pada tanggal 22 Agustus 2001. AV merupakan anak ketiga
dari tiga bersaudara. AV mengalami tinggal kelas pada kelas V tingkat pendidikan dasar di Kecamatan Magelang Selatan. AV L12 berasal dari keluarga yang
kurang mampu atau berekonomi lemah. Ayahnya bekerja sebagai pedagang dengan penghasilan bersih sekitar Rp. 500.000,-, apabila sedang ramai sekitar Rp.
650.000,-, sedangkan Ibunya bekerja sebagi buruh pabrik sabun dengan penghasilan sebesar Rp. 750.000,-. Penghasilan kedua orang tuanya habis untuk
membiayai sekolah dan kebutuhan sehari-hari. b. Latar Belakang dan Sebab Tinggal Kelas
AV L12 merupakan hiperkatif dan suka ngobrol dengan teman di kelas. Ana ini tinggal kelas karena beberapa faktor berikut ini 1 Malas belajar; 2
105 kurangnya perhatian dari orang tua; 3 banyaknya nilai di bawah KKM; dan 4
kondisi lingkungan masih kurang baik. Faktor pertama yang membuat AV tinggal kelas adalah malas belajar. Hal ini
sesuai dengan pengakuan dari AV berikut ini, “Gak pernah belajar aja mas”.
Menurut ibunya, AV kalau siang lebih banyak bermain dengan teman-temannya sampai dengan sore hari. Malam harinya telah kecapekan dan tidur. Hal ini sesuai
dengan jawaban ibunya be rikut.” Iya mas, dia itu malas banget belajar. Kalau
siang hari kerjaanya maen terus mas. Kalau udah malam pasti sudah kecapekan jadi malas belajar. Maklum kalau siang begini saya tidak bisa mengawasi. Saya
dan bapaknya setiap hari bekerja sampai sore. Dia di rumah cuma sama kakanya ”.
AV mempunyai kebiasaan jelek seperti teman-temannya yaitu mau belajar dan buka buku apabila ada PR saja. Seperti kata ibunya berikut ini,
” Belajar itu kalau ada PR saja. Kalau belajar biasa jarang banget
”. Perhatian orang tua menjadi faktor selanjutnya. Orang tuanyan lebih banyak
menghabiskan waktunya untuk bekerja. Sehingga pengawasan kepada AV masih jarang. Bahkan untuk mengeleskan AV di luar, orang tua AV kesulitan masalah
biaya dan tidak ada yang mengantar. Faktor berikutnya adalah nilai AV yang masih banyak di bawah KKM.
Bahkan 9 mata pelajaran mendapat nilai di bawah KKM. Mata pelajaran tersebut antara lain adalah 1 Pendidikan Agama; 2 Pendidikan Kewarganegaraan; 3
Bahasa Indonesia; 4 Matematika; 5 Ilmu Pengetahuan Alam IPA; 6 Ilmu Pengetahuan Sosial IPS; 7 Bahasa Jawa; 8 Seni Suara Daerah SSD; dan 9
106 Bahasa Inggris. Banyaknya mata pelajaran yang pokok mendapatkan nilai di
bawah KKM membuat AV Tinggal kelas. Dari segi lingkungan sekitar, teman sebaya sering memberikan pengaruh
negatif kepada AV yaitu dengan mengajaknya bermain di warnet. Hal ini diperkuat oleh keterangan dari ibunya be
rikut,” Paling kebiasaan maen dan kewarnet itu mas. Kalau udah ngegame pati lupa wa
ktu”. Dari segi pendidikan masyarakat sekitar sudah maju karena minimal lulusan SMASMK sesuia denga
keterangan berikut, “Sudah lumayan maju mas. Soalnya minimal lulusan SMA
atau SMK ”.
c. Dampak Setelah Tinggal Kelas Di tahun ini AV sudah mengalami peningkatan prestasi. Selain itu apabila
dilihat dari dampak yang dialami oleh Irvan setelah tinggal kelas adalah 1 adanya peningkatan nilai; dan 2 lebih rajin belajar. Hal ini sesuai dengan
keterangan dari wali kelas AV berikut ini, “Iya. AV memang sudah ada
peningkatan kearah yang lebih baik. Nilai di semester kemarin juga sudah cukup baik. Hanya memang perlu digenjot lagi dalam belajarnya.
” Upaya yang dilakukan wali kelas AV adalah dengan adanya jam tambahan
dan motivasi. Untuk kemungkinan di tahun ini AV bisa naik kelas. Sesuai dengan keterangan dari wali kelas AV berikut ini,
“Apabila AV bisa mempertahankan atau meningkatkan semangat belajar maka bukan tidak mungkin dia bisa naik
kelas di tahun ini .”
107
19. Informan 19