71 3 peningakatan kemampuan; dan 4 adanya perhatian orang tua dengan mau
mengikutkan DFM les di luar. Berikut ini penjelasan wali kelas DFM mengenai usaha yang dilakukan,
“Kalau kemarin saya, kan sering kalau kelas dua pulangnya awal. Tetapi kalau senin
sampai kamis pulangnya sampai jam 2 padahal kan harusnya pulang dari setengah sebelas jadi saya berikan jam tambahan kepada DFM dan teman-teman lainnya
”. Berdasarkan keterangan tersebut usaha yang dilakukan adalah adanya tambahan
jam pelajaran setelah pelajaran berlangsung atau sepulang sekolah. selain itu adanya motivasi dan nasehat untuk belajar di rumah agar tidak tinggal kelas lagi.
DFM di tahun ini kemungkinan bisa naik kelas. Sesuai dengan keterangan dari wali kelas DFM berikut ini,
“Insya allah bisa naik. Tetapi ada siswa baru yang sebenarnya harus tinggal kelas. Dia masih kurang dalam pemahaman tetapi dalam
berhitung secara langsung bisa. Tetapi kalau ditulis sering susah ”.
6. Informan 6
a. Profil Informan keenam berinisial I. Penulis melakukan wawancara dengan I dan
orang tuanya pada hari minggu, 08 Juni 2014 pukul 13.02 WIB. I lahir di magelang pada tanggal 4 Januari 2005. Umur I saat ini adalah 9 tahun. I
merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. I berasal dari keluarga yang kurang mampu. Ayah I bekerja sebagai wiraswasta, sedangkan ibunya hanya sebagai ibu
rumah tangga. Kebutuhan sehari-hari atau kebutuhan keluarga sepenuhnya dibebankan kepada ayah I. I merupakan salah satu siswa di salah satu SD di
72 Kecamatan Magelang Selatan. Pada tahun pelajaran 20122013 I menjadi salah
satu siswa yang harus tinggal kelas pada kelas II. b. Latar Belakang dan Sebab Tinggal Kelas
I merupakan siswa yang pendiam, pemalu, kurang aktif, dan malas belajar. I P9 mengalami tinggal kelas pada kelas II. Sebab I tinggal kelas antara lain
adalah karena: 1 malas belajar; 2 kemampuan membaca masih kurang; 3 masih banyak nilai yang di bawah KKM; dan 4 kurangnya perhatian dari orang
tua. I merupakan siswa yang malas belajar. Waktunya dia habiskan untuk bermain
dengan teman-temannya. dan jarang sekali membuka buku. Dia membuka buku ketika ada PR saja dari sekolah. Setelah itu dia bermain lagi. Pada malam hari
waktunya dia habiskan untuk tidur atau menonton televise. Namun setelah dia tinggal kelas, kebiasaan buruknya itu sudah sedikit dilupakan. Dia jadi lebih suka
belajar dan membaca buku walaupun hanya sebentar. . Kemampuan membacanya juga sangat kurang karena malas belajar. I belum
dapat membaca secara lancar seperti teman-temannya. Orang tuanya khususnya ibunya sudah berusaha mengajarinya membaca namun memang dia masih belum
bisa dan belum lancar membacanya. Seperti pernyataan ibunya berikut ini, “Bacanya niku tasih susah itu masih susah mas. Diajari mboten mudeng-
mudeng diajari tidak paham-paham. ”
Nilai yang didapatkan I pada tahun pelajaran 20122013 juga sangat tidak baik. Karena masih banyak mata pelajaran yang nilainya di bawah KKM. Ada 5
mata pelajaran yaitu antara lain sebagai berikut: 1 Pendidikan Kewarganegaraan;
73 2 Bahasa Indonesia; 3 Matematika; 4 Ilmu Pengetahuan Sosial IPS; dan 5
Bahasa Jawa. Pada awalnya sebelum I tinggal kelas, orang tuanya lebih membiarkan I
untuk bermain tanpa pernah menasehati untuk belajar. Orang tuanya hanya sesekali menasehati I untuk belajar. Namun setelah I tinggal kelas orang tuanya
ada sedikit perubahan dengan lebih sering menasehati dan membimbing I belajar. c. Dampak Setelah Tinggal Kelas
Menurut penjelasan dari wali kelas I, pada tahun ini I sudah mengalami perkembangan dan kemajuan. Dampak yang dialami oleh I setelah tinggal kelas
adalah: 1 nilai sudah ada peningkatan; 2 kemampuan siswa yang meningkat; 3 kemauan belajar sudah ada; dan 4 perhatian dari orang tua I yang semakin
meningkat. Hal ini didukung oleh keterangan dari wali kelas I berikut ini, “Sudah ada peningkatan. Peningkatan yang pertama dari nilai sudah lebih
baik, kedua dari kemampuan yang dulunya membaca masih belum lancar, sekarang sudah sedikit lancar, I sudah mau belajar, dan orang tua sudah mau
menemani I belajar khususnya mengerjakan P
R.” wawancara wali kelas I. Tanggal 2 Juni 2014.
Upaya yang telah dilakukan wali kelas I adalah dengan pendekatan secara personal kepada I. Sesuai keterangan beliau berikut,
“Saya melakukan pendekatan kepada siswa dan memberikan motivasi kepada dia untuk bisa belajar dengan baik
agar tahun depan bisa naik kelas. ”
Kemungkinan di tahun ini, I bisa naik kelas. Sesuai keterangan wali kelas I berikut ini,
“Bisa mas. Karena sudah ada peningkatan walupun hanya sedikit dan hanya sebatas lebih dari KKM saja.
”
74
7. Informan 7