Oil Trap Cleaning AR 2016 PT SAMINDO (e reporting) final 2

131 PT Samindo Resources Tbk 2016 Annual Report Employment Rights The Company has demanded its employees with obligations that must be adhere to. However, the Company has always tried to maintain a balance between the employees’ obligations and rights. The following are the employees’s rights that have been fulliled by the Company. Gender Equality The Company upholds gender equality in all of its employment practices. The Company provides equal opportunity to all of its employees. One of the implications of gender equality is the presence of female engineers, proving that the Company focuses more on employee competence instead of their gender. Remuneration Remuneration is always a major concern for both sides, the corporation and employees. The term remuneration itself refers to the total compensation received by employees in return for the services they provided. For employees, the remuneration received is very important in terms of fulillment of employees’ economic needs. In addition, it also serves as a motivation to improve employee’s performance itself. It is very important that they are satisied with the remuneration they receive in overall as this can inluence the employees’ attitudes and behavior. The Company adjusts its employee remuneration scheme to the prevailing economic indicators, comparable with the industry and olso to the employee’s work results. The optimization of human resources management is carried out by the Company by enforcing the policy of compliance with the laws and regulations, and ensuring that its employees are subject to fair labor practices and decent work. During 2016, the total remuneration paid to the Company’s employees reached USD 4.9 million, an increase of 18.3 compared with 2015. In addition to the increased in Provincial Minimum Wages, the increase in total remuneration was also due to the appreciation of the employees’ achievement. On average, the total monthly remuneration received by the Company’s employees approximately USD 7.3 million. The amount was quite high compared with the average of minimum wages that stood around Rp 2 million to Rp 3.5 million. This is an indication of the Company’s concern for their employees’ welfare and satisfaction. The Company’s concern with the employees’ welfare and satisfaction proved successful in keeping a relatively low employee turnover. This is proved by employee turnover rate that reached 7.7 during 2016. Occupational Safety The Company has developed an integrated system related to the employee safety. The system consists of three basic elements that must be fulilled in terms of safety and shortened to “3S”, which is Safety for the environment, Safety for workers and Safety for equipment: Hak-Hak Karyawan Perseroan telah membebankan karyawan dengan berbagai kewajiban yang wajib untuk dipatuhi. Namun demikian, Perseroan selalu berusaha menjaga keseimbangan antara kewajiban dengan hak karyawan. Berikut hak-hak karyawan yang telah dipenuhi oleh Perseroan. Kesetaraan Gender Perseroan menjunjung tinggi praktik-praktik kesetaraan gender . Perseroan memberikan kesempatan yang sama kepada semua karyawan. Salah satu implikasi dari kesetaraan gender ini adalah adanya engineer-engineer wanita. Ini menjadi suatu bukti bahwa Perseroan fokus kepada kompetensi karyawan tanpa membedakan jenis kelamin. Remunerasi Remunerasi selalu menjadi perhatian utama untuk kedua belah pihak, yaitu perusahaan dan karyawan. Istilah remunerasi sendiri yaitu adalah total kompensasi yang diterima oleh pegawai sebagai imbalan dari jasa yang telah dikerjakannya. Bagi karyawan, remunerasi yang diterima sangat penting dalam hal pemenuhan kebutuhan ekonomi karyawan. Selain itu, juga berfungsi sebagai dorongan untuk meningkatkan kinerja karyawan itu sendiri. Adalah sangat penting bahwa mereka puas dengan remunerasi yang mereka terima secara keseluruhan karena hal ini dapat mempengaruhi sikap dan perilaku karyawan. Perseroan menyesuaikan remunerasi karyawan dengan indikator perekonomian, perbandingan dengan industri, dan juga hasil kerja karyawan. Optimalisasi pelaksanaan pengelolaan sumber daya manusia ini diterapkan Perseroan dengan mengupayakan kebijakan kepatuhan terhadap hukum, serta melakukan praktik tenaga kerja dan pekerjaan yang layak kepada karyawannya. Selama tahun 2016, total remunerasi yang dibayarkan kepada karyawan Perseroan mencapai USD 4,9 juta, atau naik sebesar 18,3 dibandingkan dengan tahun 2015. Selain dikarenakan adanya kenaikan Upah Minimum Provinsi, kenaikan total remunerasi juga dikarenakan adanya apresiasi kepada karyawan yang berprestasi. Secara rata-rata total remunerasi yang diterima perbulan oleh karyawan Perseroan kurang lebih sebesar Rp 7,3 juta. Jumlah tersebut cukup tinggi jika dibandingkan dengan rata- rata UMP yang berada pada kisaran Rp 2 juta sampai dengan Rp 3,5 juta. Hal tersebut cukup menjadi indikasi atas kepedulian Perseroan terhadap kesejahteraan dan kepuasan karyawan. Perhatian Perseroan terhadap tingkat kesejahteraan dan kepuasan karyawan terbukti berhasil menjaga perputaran karyawan pada level yang relatif rendah. Hal tersebut terbukti dengan tingkat perputaran pegawai yang mencapai 7,7 selama tahun 2016. Keselamatan Kerja Perseroan telah mengembangkan sebuah sistem yang terpadu terkait keselamatan pekerja. Sistem tersebut terdiri dari tiga elemen dasar yang wajib penuhi dalam hal keselamatan yang disingkat menjadi “3A”, yaitu Aman untuk lingkungan, Aman untuk pekerja dan Aman untuk peralatan: 132 Laporan Tahunan 2016 PT Samindo Resources Tbk

1. Aman untuk Lingkungan

Dalam setiap kegiatannya, Perseroan berusaha semaksimal mungkin untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Hal tersebut telah dilakukan Perseroan dengan standar-standar baku dalam hal pengolahan limbah sehingga tidak mencemari lingkungan.

2. Aman untuk Pekerja

Zero fatality merupakan target yang tidak bisa ditolerir terkait keselamatan untuk pekerja. Perseroan terus menjaga komitmen tersebut dengan menanamkan kepekaan terhadap keselamatan dalam setiap diri karyawan.

3. Aman untuk Peralatan

Peralatan merupakan aspek yang vital dalam kegiatan operasional Perseroan. Seringkali kurangnya pengetahuan terhadap peralatan berakibat kecelakaan kerja dan menyebabkan kerusakan peralatan. Pengelolaan Keselamatan Kerja Departemen HSE telah menjalin komunikasi dengan seluruh departemen untuk mengidentiikasi hambatan-hambatan dalam upaya peningkatan keselamatan kerja. Berbagai kondisi yang berpotensi menjadi hambatan dalam upaya peningkatan keselamatan kerja berhasil diidentiikasi oleh Departemen HSE, yaitu:

1. Belum Meratanya Budaya Keselamatan Kerja

Dalam beberapa tahun terakhir, Perseroan secara konsisten berusaha untuk melakukan sertiikasi untuk sebagian besar karyawan yang bekerja di lapangan. Tujuan dari sertiikasi tersebut adalah untuk menyetarakan tingkat pengetahuan tentang keselamatan kerja dan meningkatkan kesadaran akan keselamatan kerja. Belum meratanya pengetahuan akan keselamatan kerja berdampak pada kurangnya perhatian antara karyawan untuk saling memberikan peringatan jika adanya potensi kecelakaan.

2. Identiikasi Potensi Kecelakaan

Cakupan ruang lingkup HSE yang cukup luas otomatis memerlukan jumlah personel yang tidak sedikit untuk dapat mengidentiikasi potensi-potensi kecelakaan kerja. Permasalahannya adalah jumlah Personel belum mencukupi untuk dapat mengidentiikasi potensi-potensi kecelakaan yang cukup beragam. Laporan Kecelakaan Kerja Perseroan terus berusaha menekan tingkat kecelakaan yang terjadi dalam kegiatan operasional Perseroan. Pada tahun 2016 Perseroan berhasil menjaga komitmen zero fatality pada setiap aktiitas bisnis.

1. Pemindahan Batuan Penutup Produksi Batubara

Aktiitas pemindahan batuan penutup dan produksi batubara berhasil mempertahankan pencapaian zero fatality . namun demikian terjadi satu kecelakaan berat.

1. Safety for Environment

In every activity, the Company strive to reduce the negative impact on the environment. This efort has been conducted by the Company by following basic standards in waste processing so it does not pollute the environment.

2. Safety for Workers

Zero fatalities is a target that can not be tolerated relating to the worker safety. The Company continues to maintain their commitment to instill a sensitivity of safety in every employee.

3. Safety for Equipment

Equipment is a vital aspect in the Company’s Operational activities. The lack of knowledge of the equipment often resulted in work accidents and causes damage to the equipment. Occupational Safety Management The HSE Department has established communication with all departments to identify obstacles in eforts to improve occupational safety. Various conditions that could potentially become an obstacle in eforts to improve occupational safety have been identiied by the Department of HSE, namely:

1. Uneven Occupational Safety Culture

In recent years, the Company consistently strives to certify the majority of employees working in the ield. The purpose of the certiication is to equalizes the level of knowledge about occupational safety and raise awareness of occupational safety. The uneven knowledge of the occupational safety has an impact on the lack of concern among employees to alert their colleagues for any potential accident.

2. Identiication of Potential Accident

A very wide HSE scope automatically requires quite huge number of personnel to identify potential work accidents. The problem is the Company still has insuicient number of personnel to be able to identify potential accidents. Reporting Accident at Work The Company continues to reduce the level of accidents that occur in the Company’s operational activities. In 2016, the Company managed to keep their commitment of zero fatality on any business activity.

1. Overburden Removal Coal Getting Activities

Overburden removal and coal getting acitivites managed to maintain its zero fatality achievement, however, the Company sufered one serious accident. 133 PT Samindo Resources Tbk 2016 Annual Report HR Supporting Infrastructure One form of the Company’s commitment in fulilling the employees’ right is by the fulillment of facilities and supporting infrastructure. The Company classiies its facilities and infrastructure into three categories, namely:

1. Development Competency Infrastructure

In order to keep the employees’ competencies, the Company facilitates it by establishing an integrated training center. Training center that has been developed consists of several parts. a. Indoor Training Facility The Company provides indoor training facility to facilitate training and sharing knowledge activities. The indoor training facility has enough space to accommodate up to hundreds participants that equipped with presentation and conference call facilities. b. Outdoor Training Facility The Company also provides outdoor training facility for operations Activities. One of the routine activities is training on handling the ire extinguishers equipment and ire drill.

2. Coal Hauling

The occupational safety achievement in coal hauling activity was very good. The indication can be seen by the absence of either mild or severe accidents during 2016.

3. Exploration Drilling

The exploration drilling activities managed to maintain good level of occupational safety in the last 3 years. Since 2014, the exploration drilling activity has never recorded any work accidents, either mild or severe in nature. Infrastruktur Pendukung SDM Salah satu bentuk komitment Perseroan dalam memenuhi hak-hak karyawan adalah dengan pemenuhan sarana dan infrastruktur pendukung. Perseroan mengklasiikasikan sarana dan infrastruktur dalam tiga kategori, yaitu:

1. Infrastruktur Pengembangan Kompetensi

Dalam rangka menjaga kompetensi karyawan, Perseroan memfasilitasi dengan pusat pelatihan yang terintegrasi. Pusat pelatihan yang telah dikembangkan terdiri dari beberapa bagian. a. Indoor Training Facility Perseroan menyediakan indoor training facility untuk menfasilitasi kegiatan training dan sharing knowledge . Indoor training facility memiliki ruangan yang cukup untuk menampung hingga ratusan peserta yang dilengkapi dengan fasilitas presentasi dan conference call . b. Outdoor Training Facility Perseroan juga menyediakan Outdoor Training Facility untuk kegiatan operasional. Salah satu kegiatan yang rutin dilakukan adalah latihan penggunaan alat pemadam kebakaran dan ire drill.

2. Pengangkutan Batubara

Pencapaian keselamatan pada aktiitas pengangkutan batubara sangat baik. Indikasi tersebut terlihat dari tidak adanya kecelakaan baik ringan maupun berat selama tahun 2016.

3. Pemboran Eksplorasi

Aktiitas pemboran eksplorasi berhasil mempertahankan tingkat keselamatan kerja dalam 3 tahun terakhir. Sejak tahun 2014, aktiitas pemboran eksplorasi tidak pernah mencatatkan kecelakaan kerja, baik kecelakaan ringan ataupun berat. Laporan Keselamatan Kerja Aktiitas Pengangkutan Batubara Occupational Safety Report on Coal Hauling Activity Laporan Keselamatan Kerja Aktiitas Pemboran Eksplorasi Occupational Safety Report on Exploration Drilling Activity Laporan Keselamatan Kerja Aktiitas Pemindahan Batuan Penutup dan Produksi Batubara Occupational Safety Report on the Overburden Removal and Coal Getting Activities Indikator | Indicator Satuan | Unit 2015 2016 1 Kematian | Fatality Kejadian | Event 2 Kecelakaan Berat | Major Accident Kejadian | Event 1 3 Kecelakaan Ringan | Minor Accident Kejadian | Event 1 Indikator | Indicator Satuan | Unit 2015 2016 1 Kematian | Fatality Kejadian | Event 2 Kecelakaan Berat | Major Accident Kejadian | Event 3 Kecelakaan Ringan | Minor Accident Kejadian | Event 1 Indikator | Indicator Satuan | Unit 2015 2016 1 Kematian | Fatality Kejadian | Event 2 Kecelakaan Berat | Major Accident Kejadian | Event 3 Kecelakaan Ringan | Minor Accident Kejadian | Event