Teori Transfer Hasil Belajar

mendengarkan pada waktu mereka berperan serta secara aktif dalam pengalaman-pengalaman advokasi di dalam kelas. c Membisakan diri siswa guna menghadapi masalah - masalah kontroversi dan mengembangkan kasus untuk mempertahankan pendapat sesuai dengan petunjuk dan tujuan yang hendak dicapai 35 . Jadi, tujuan metode advokasi ialah meningkatkan kemampuan akademik, mengaktifkan proses pembelajaran, dan menarik minat peserta didik. 3 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Metode Advokasi Menurut Oemar Hamalik belajar advokasi berdasarkan berbagai prinsip belajar, prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut : a Ketika siswa terlibat langsung dalam penelitian dan penyajian debat, ke-Aku-annya lebih banyak ikut serta dalam proses dibandingkan dengan situasi ceramah tradisioanal. b Proses debat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa karena hakikat debat itu sendiri. c Para siswa terfokus pada suatu isu yang berkenaan dengan diri mereka dan kadang-kadang yang berkenaan dengan masyarakat luas dan isu-isu sosial personal d Pada umumnya siswa akan lebih banyak belajar mengenai topik-topik mereka dan topik-topik lainnya bila mereka dilibatkan langsung dalam pengalaman debat. e Proses debat memperkuat penyimpanan retention terhadap komponen-komponen dasar suatu isu dan prinsip-prinsip argumentasi efektif. f Belajar advokasi dapat digunakan baik belajar di sekolah dasar maupun di sekolah selanjutnya. Berdasarkan tingkatan siswa, model ini dapat diperluas atau disederhanakan pelaksanaannya. g Pendekatan instruksional belajar advokasi mengembangkan keterampilan-keterampilan dalam logika, pemecahan masalah, berpikir kritis, serta komunikasi lisan dan tulisan. Selain itu, model ini akan mengembangkan aspek afektif, seperti konsep diri, rasa kemandirian, turut memperkaya sumber-sumber komunikasi antarpribadi secara efektif, meningkatkan rasa percaya diri untuk mengemukakan pendapat, serta melakukan analisis secara kritis terhadap bahasan dan gagasan yan muncul dalam debat 36 . 35 Tarmizi Ramadhan, Model Pembelajaran Advokasi, 2015. https:tarmizi.wordpress.com 36 Hamalik. Op.Cit. h.229 4 Pelakanaan Belajar Berdasarkan Advokasi Langkah-langkah dasar pelaksanaan debat menurut Oemar Hamalik sebagai berikut. a Memilih suatu topik debat berdasarkan pertimbangan dari aspek kebermaknaannya, tingkatan siswa, relevansinya dengan kurikulum, dan minat para siswa. b Memilih dua regu debat, masing-masing dua siswa tiap regu untuk tiap topik c Menjelaskan fungsi tiap regu kepada siswa d Menyediakan petunjuk dan asistensi kepada siswa untuk membantu mereka menyiapkan debat. e Melaksanakan debat. Para audience melakukan fungsi observasi khusus selama berlangsungnya debat. f Melaksanakan diskusi kelas, dilanjutkan dengan pengarahan kembali setelah debat 37 . Melvin L. Silberman menjelaskan bahwa dalam melakukan metode pembelajaran advokasi ini pastikan untuk mengumpulkan peserta didik dengan duduk bersebelahan dengan peserta didik yang berasal dari peihak lawan debatnya. Dilakukan diskusi dalam satu kelas penuh tentang apa yang didapatkan oleh peserta didik dari persoalan yang telah diperdebatkan. Peserta didik juga diperintahkan untuk mengenali apa yang menurut mereka merupakan argumen terbaik yang dikemukakan oleh kedua belah pihak. 38 Suatu debat diawali dari adanya suatu kebijakan, yakni apa yang harus ada. Kebijakan ini menuntut perlunya suatu perubahan terhadap status quo atau sistem yang ada, dan merekomondasikan suatu proposisi kebijakan baru yang hendak dilaksanakan. Jadi, semua proposisi debat siswa sesungguhnya adalah proposisi-proposisi kebijakan. Dalam proses debat teradap dua regu, yakni regu yang mendukung suatu kebijakan affirmative dan regu lawannya ialah regu oposisi negative. Masing- masing regu menyampaikan pandangan pendapatnya disertai dengan argumentasi, bukti, dan berbagai landasan, serta menunjukkan bahwa pandangan pihak lawan memiliki kelemahan, sedangkan pandangan regunya sendiri adalah 37 Ibid. h.230 38 Melvin L. Silberman, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, Bandung : Nusamedia, 2011, h. 141

Dokumen yang terkait

Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Melalui Media Audio Visual di Kelas VII A MTs Qotrun Nada Depok

5 33 93

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Keterampilan Bertanya Guru dalam Meningkatkan Aktivitas belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah At-taqwa 06 Bekasi.

1 10 196

Upaya Peningkatan Hasil Belajar Melalui Metode Simulasi Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Kelas Vii Di Mts Hidayatul Umam

2 21 129

Peningkatan Hasil Belajar Fiqih melalui Problem Based Learning (Penelitian Tindakan Kelas VIII MTs Al-Ihsan Pondok Gede Bekasi)

12 64 126

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

Upaya Meningkatkan Keterampilan Shalat Fardu Melalui Metode Praktikum Pada Mata Pelajaran Fiqih Kelas Vii Mts Attaqwa 10 Bekasi Utara

0 2 105

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH MELALUI PENERAPAN METODE CTL DAN PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih melalui Penerapan Metode CTL dan Pemberian Motivasi Belajar pada Siswa Kelas VII A MTs Negeri Teras

0 1 18

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH MELALUI PENERAPAN METODE CTL DAN PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VII A MTS Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih melalui Penerapan Metode CTL dan Pemberian Motivasi Belajar pada Siswa Ke

0 1 25