Tahap Perencanaan Tahap Pelaksanaan

4 Amelia Salsabila 60 80 0.5 Sedang 5 Arya Jaya Komara 60 70 0.25 Rendah 6 Aryani Astuti 60 60 0 Rendah 7 Bagas Sudjito 60 70 0.25 Rendah 8 Dewi Yulianti 60 70 0.25 Rendah 9 Diaz Erlangga 70 80 0.3 Sedang 10 Erifa Rohana Kholifah 50 70 0.4 Sedang 11 Fahrizki Zulfanur 40 60 0.3 Sedang 12 Hanifah Nurmalasari 70 80 0.3 Sedang 13 Hardiansyah 60 70 0.25 Rendah 14 Irvan Fadhillah 70 80 0.3 Sedang 15 Kartika Sapitri 60 70 0.25 Rendah 16 Leni Sopiani 70 90 0.67 Sedang 17 M.Abdul Khodir 50 70 0.4 Sedang 18 M.Ridwansyah Pramudita H. 60 80 0.5 Sedang 19 Mardiana 70 90 0.67 Sedang 20 Megawati Sapitri 60 70 0.25 Rendah 21 Muhamad Arsyad 50 70 0.4 Sedang 22 Muhammad Fahmi Syahid 60 80 0.5 Sedang 23 Nanang Akkum 60 70 0.25 Rendah 24 Novitasari 60 70 0.25 Rendah 25 Prasasti Suci Rahayu 70 90 0.67 Sedang 26 Puput Fitriyani 40 70 0.5 Sedang 27 Rani Febriani 50 60 0.2 Rendah 28 Riki Setiawan 70 80 0.3 Sedang 29 Safitri 50 70 0.4 Sedang 30 Sekar Faddilah Mahharani 50 70 0.4 Sedang 31 Septiadi Biwa Putra 50 60 0.2 Rendah 32 Sherly Indah Permatasari 60 70 0.25 Rendah 33 Siti Fatimah 70 80 0.3 Sedang 34 Sofi Sugiarti 60 80 0.5 Sedang 35 Wanda Maulidia 60 70 0.25 Rendah Jumlah 2050 2550 Rata-rata 58.6 72.9 0.35 Sedang Berdasarkan tabel 4.3 di atas, dapat dilihat bahwa hasil belajar pada saat Pretest nilai terbesarnya adalah 70, dan nilai terkecil adalah 40 dengan jumlah 2050, dan nilai rata-rata 58,6. Sedangkan pada saat Postest, nilai terbesar adalah 90, dan nilai terkecil adalah 60 dengan jumlah total 2550, dengan rata-rata 8,45. Dengan begitu ketuntasan hasil belajar dapat di lihat dari hasil Postest dengan nilai KKM di atas 70 yang diperoleh pada siklus I adalah 72,9 hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan metode pembelajaran advokasi mengalami peningkatan. Jika diukur dengan N-Gain, kemampuan rata-rata siswa sebesar 0,35 dengan kategori sedang. Namun penelitian ini harus dilanjutkan pada siklus II, karena belum mencapai ketuntasan hasil belajar atau dengan kata lain siswa di kelas belum 100 mencapai nilai lebih dari 70. Berikut tabel distribusi frekuensi Pretest pada Siklus I : Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pretest Siklus I No. Nilai Frekuensi Frekuensi Relatif 1 40 – 45 2 2 ÷ 35 × 100 = 5,7 2 46 – 51 9 9 ÷ 35 × 100 = 25,7 3 52 – 57 0 ÷ 35 × 100 = 0 4 58 – 63 16 16 ÷ 35 × 100 = 45,7 5 64 – 69 0 ÷ 35 × 100 = 0 6 70 - 75 8 8 ÷ 35 × 100 = 22,9 Jumlah 35 100 Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa yang masuk dalam rentang nilai 40 – 45 sebanyak 2 siswa dengan persentase 5,7 , nilai 46 – 51 sebanyak 9 siswa dengan persentase 25,7 , rentang nilai 58 – 63 sebanyak 16 siswa dengan persentase 45,7 , Pada rentang 52 – 57 dan rentang 64 – 69 siswa tidak masuk dalam kategori rentang nilai tersebut dan memiliki kesamaan persentase sebesar 0 , sedangkan pada rentang nilai 70 - 75 terdapat 8 siswa dengan persentase 22,9 . Gambar 4.1 Diagram Batang Frekuensi Nilai Pretest Siklus 1 Berikut tabel distribusi frekuensi Postest pada Siklus I: Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Postest Siklus I No. Nilai Frekuensi Frekuensi Relatif 1 60 – 65 5 5 ÷ 35 × 100 = 14,3 2 66 – 71 18 18 ÷ 35 × 100 = 51,4 3 72 – 77 0 ÷ 35 × 100 = 0 4 78 – 83 9 9 ÷ 35 × 100 = 25,7 5 84 – 89 0 ÷ 35 × 100 = 0 6 90 – 95 3 3 ÷ 35 × 100 = 8,6 Jumlah 35 100 Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa yang masuk dalam rentang nilai 60 – 65 sebanyak 5 siswa dengan persentase 14,3 , nilai 66 – 71 sebanyak 18 siswa dengan persentase 51,4 , rentang nilai 78 – 83 sebanyak 9 siswa dengan 2 4 6 8 10 12 14 16 40 – 45 46 – 51 52 – 57 58 – 63 64 – 69 70 - 75 Frekuensi frekuensi persentase 25,7 , Pada rentang 72 – 77 dan rentang 84 – 89 siswa tidak masuk dalam kategori rentang nilai tersebut dan memiliki kesamaan persentase sebesar 0 , sedangkan pada rentang nilai 90 - 95 terdapat 3 siswa dengan persentase 8,6 . Gambar 4.2 Diagram Batang Frekuensi Nilai Postest Siklus 1

d. Tahap Refleksi

Dari hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I terdapat peningkatan minat belajar siswa yang terlihat dari peningkatan hasil belajar siswa. Tapi, peningkatan tersebut belum maksimal, sehingga perlu adanya revisi pembelajaran dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa. Hasil observasi yang telah dilaksanakan pada siklus I terdapat beberapa kendala dalam penerapan pembelajaran kooperatif , diantaranya, yaitu: 1 Siswa masih belum terbiasa menerapkan metode pembelajaran Advokasi. 2 Masih banyak siswa yang kurang mendengarkan dan memerhatikan ketika penyampaian materi dan peraturan debat karena siswa masih banyak yang saling bercanda serta mengobrol. Untuk selanjutnya guru harus lebih tegas terhadap siswa, memerhatikan dan mendengarkan ketika penyampaian materi. 2 4 6 8 10 12 14 16 18 60 – 65 66 – 71 72 – 77 78 – 83 84 – 89 90 – 95 Frekuensi Frekuensi

Dokumen yang terkait

Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Melalui Media Audio Visual di Kelas VII A MTs Qotrun Nada Depok

5 33 93

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Keterampilan Bertanya Guru dalam Meningkatkan Aktivitas belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah At-taqwa 06 Bekasi.

1 10 196

Upaya Peningkatan Hasil Belajar Melalui Metode Simulasi Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Kelas Vii Di Mts Hidayatul Umam

2 21 129

Peningkatan Hasil Belajar Fiqih melalui Problem Based Learning (Penelitian Tindakan Kelas VIII MTs Al-Ihsan Pondok Gede Bekasi)

12 64 126

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

Upaya Meningkatkan Keterampilan Shalat Fardu Melalui Metode Praktikum Pada Mata Pelajaran Fiqih Kelas Vii Mts Attaqwa 10 Bekasi Utara

0 2 105

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH MELALUI PENERAPAN METODE CTL DAN PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih melalui Penerapan Metode CTL dan Pemberian Motivasi Belajar pada Siswa Kelas VII A MTs Negeri Teras

0 1 18

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH MELALUI PENERAPAN METODE CTL DAN PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VII A MTS Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih melalui Penerapan Metode CTL dan Pemberian Motivasi Belajar pada Siswa Ke

0 1 25