Pengertian Metode Pembelajaran Metode Pembelajaran

yang terbaik. Tiap regu berupaya meyakinkan kepada para pengamat, bahwa pandanganpendapat regunya yang paling baik dan harus diterima. Jadi, tiap regu bertanggung jawab secara menyeluruh atas posisi regunya, di samping adanya tanggung jawab dari setiap anggota regu. Proses debat antara dua regu menurut Oemar Hamalik dapat digambarkan sebagai berikut. a Regu pendukung : - menyampaikan suatu topik, benyajikan garis besar apa yang hendak dibuktikan oleh regu tersebut, - berupaya menunjukkan perlunya kebutuhan perubahan. b Regu oposisi : - berupaya menunjukkan bahwa sistem yang ada sekarang itu kuat dan efektif. c Regu pendukung : - menyajikan suatu rencana, Berupaya menunjukkan bahwa rencana tersebut praktis, - Berupaya menunjukkan bahwa rencana tersebut adalah rencana yang diinginkan atau sangat diharapkan d Regu oposisi : - berusaha menunjukkan bahwa rencana tersebut tidak praktis, -berusaha menunjukkkan rencana tersebut tidak diinginkan. Selanjutnya untuk mengetahui lebih jelasnya mengenai peranan regu pendukung maupun peranan regu oposisi pada metode pembelajaran advokasi, Oemar Hamalik memaparkannya sebagai berikut. a Peranan Regu Pendukung Esesnsi regu pendukung affirmative adalah menyatakan “ya“ terhadap proposisi. Pendukung menghendaki perubahan dari status quo dan merekomendasikan suatu kebijakan untuk diapdosikan. Tanggung jawab dari regu pendukung ialah mengklarifikasi makna proposisi dengan cara mendefinisikan istilah-istilah yang samar-samar atau belum jelas, sedangkan istilah yang sudah dipahami tidak perlu didefinisikan. Tanggung jawab berikutnya adalah menyajikan prima fasie case bagi posisi mereka. Pada awal pembicaraan atau penampilan pihak pendukung menyajikan berbagai alasan dan memberikan bukti-bukti sehingga perubahan sangat dibutuhkan. prima fasie case ini pada gilirannya merangsang kegiatan debat selanjutnya, jika tidak maka berarti kelompok dianggap menang dan debat berakhir. Pada waktu menyampaikan prima fasie case, pendukung perlu mengisolasikan isu-isu, merumuskannya menjadi masalah yang dipertentangkan, dan kemudian mensubtansikan masalah tersebut dengan bukti dan logika. Suatu isu dalam debat merupakan suatu pertanyaan pokok tentang fakta atau teori yang akan membantu menetapkan keputusan akhir. Isu-isu tersebut adalah esensial untuk proposisi tergantung pada keputusan yang dibuat. Namun, suatu isu bukan semata-semata suatu pertanyaan melainkan suatu yang mengandung ketidaksetujuan dan bersifat krusial. Standar isu-isu dalam debat yang terkandung dalam proposisi kebijaksaan adalah : 1 Kebutuhan – adakah kebutuhan bagi perubahan? 2 Pemecahan – adakah metode penunjang perubahan yang dapat dikerjakan? 3 Keuntungan – apakah pemecahan masalah tersebut memberikan dampak berupa keuntungan kemanfaatan dan bukan kerugian? Langkah selanjutnya adalah merumuskan isu-isu menjadi masalah yang dipertentangkan contention. Suatu kontensi adalah suatu pernyataan umum yang menunjang atau menolak suatu proposisi. Dari kontensi-kontensi tersebut, berarti kelompok pendukung menyatakan bahwa perlunya perubahan dari status quo, selanjutnya mereka mengajukan suatu proposal khusus untuk memecahkan kebutuhan itu. Rencana tersebut tidak perlu terlampau rinci tetapi dapat dilaksanakan dan menguntungkan dan merupakan suatu rencana yang diinginkan atau diharapkan untuk pemecahan masalah. b Peranan Regu Penentang oposisi Regu penentang negative team menentang proposisi atas dasar sistem yang ada sekarang adalah adekuat dan efektif. Secara esensial mereka berkata “tidak“ terhadap resolusi yang diajukan oleh kelompok lawannya. Tidak ada kebutuhan untuk mengadopsi usul yang diusulkan oleh regu pendukung. Mereka mempertahankan sistem sekarang status quo, menolak

Dokumen yang terkait

Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Melalui Media Audio Visual di Kelas VII A MTs Qotrun Nada Depok

5 33 93

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Keterampilan Bertanya Guru dalam Meningkatkan Aktivitas belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah At-taqwa 06 Bekasi.

1 10 196

Upaya Peningkatan Hasil Belajar Melalui Metode Simulasi Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Kelas Vii Di Mts Hidayatul Umam

2 21 129

Peningkatan Hasil Belajar Fiqih melalui Problem Based Learning (Penelitian Tindakan Kelas VIII MTs Al-Ihsan Pondok Gede Bekasi)

12 64 126

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

Upaya Meningkatkan Keterampilan Shalat Fardu Melalui Metode Praktikum Pada Mata Pelajaran Fiqih Kelas Vii Mts Attaqwa 10 Bekasi Utara

0 2 105

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH MELALUI PENERAPAN METODE CTL DAN PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih melalui Penerapan Metode CTL dan Pemberian Motivasi Belajar pada Siswa Kelas VII A MTs Negeri Teras

0 1 18

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH MELALUI PENERAPAN METODE CTL DAN PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VII A MTS Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih melalui Penerapan Metode CTL dan Pemberian Motivasi Belajar pada Siswa Ke

0 1 25