3 Melakukan pengamatan terhadap setiap langkah-langkah kegiatan
yang dilakukan.
4 Memperhatikan alokasi waktu yang ada dengan banyaknya kegiatan
yang dilaksanakan.
5 Menyiapkan alternatif solusi untuk mengantisipasi timbulnya kendala
dalam melakukan tindakan. b.
Siklus II
1
Melakukan analisis pemecahan masalah.
2 Melaksanakan tindakan perbaikan II dengan memaksimalkan
penerapan pengggunaan metode advokasi dalam pembelajaran Fiqih.
2. Observasi
Observasi dilakukan oleh peneliti selama kegiatan belajar mengajar di kelas. Terutama, saat pembelajaran dengan menggunakan metode advokasi.
Aspek-aspek yang dinilai dan diamati dalam observasi ini adalah berupa pengamatan kepada siswa dalam mengikuti proses pembelajaran Fiqih yang
terdiri atas: a.
Memperhatikan
b.
Mengajukan pertanyaan
c.
Menjawab pertanyaan
d.
Mengerjakan tugas-tugas
e.
Kerjasama dalam kelompok.
3. Refleksi
Guru menganalisa proses belajar mengajar yang sudah dilaksanakan sehingga dapat diketahui sejauh mana tingkat ketercapaian tujuan dari
pembelajaran yang sudah direncanakan dengan menggunakan metode advokasi, dalam hal ini dapat dilihat melalui hasil belajar mata pelajaran Fiqih siswa-siswi
kelas VIII MTs. Al-Huda Bekasi Timur. Dalam pelaksanaan siklus selanjutnya siklus II tahapan yang harus dilakukan harus sudah melalui tahap
revisiperbaikan dari siklus sebelumnya siklus II. Hal ini dilakukan untuk dapat
meningkatkan pemahaman siswa-siswi di kelas yang berdampak pada peningkatan hasil belajar mata pelajaran Fiqih dengan menggunakan metode
advokasi.
F. Hasil Intervensi Tindakan Yang Diharapkan
Dari hasil intervensi tindakan yang diharapkan pada penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih setelah proses pembelajaran dengan
menggunakan metode advokasi. Adapun ketuntasan belajar yang diharapkan mencapai 100 dengan nilai KKM 70.
G. Data dan Sumber Data
Sumber data diperoleh dari siswa-siswi MTs. Al-Huda Bekasi Timur kelas VIII dan data yang diperoleh berupa situasi dan suasna kelas saat proses
pembelajaran berlangsung dan peningkatan hasil belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan metode advokasi.
H. Instrumen Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 jenis, yaitu :
1. Instrumen Tes
Tes tertulis ini berupa tes awal pretes dan tes akhir postes. Tes awal pretes adalah tes yang dilaksanakan sebelum bahan pelajaran diberikan kepada
peserta didik, karena itu pertanyaan yang tercantum dalam pokok soal dibuat yang mudah. Sedangkan tes akhir postes adalah bahan-bahan pelajaran yang
tergolong penting, yang telah diajarkan kepada peserta didik dan biasanya naskah tes akhir ini dibuat sama dengan naskah tes awal.
Menurut Asep Jihad dan Abdul Haris, “tes merupakan himpunan
pertanyaan yang harus dijawab, harus ditanggapi, atau tugas yang harus dilaksanakan oleh orang yang dites. Tes digunakan untuk mengukur sejauh mana
seseorang siswa telah mengusai pelajaran yang disampaikan terutama meliputi
aspek pengetahuan dan keterampilan ”.
50
Untuk itu tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Jenis soal yang digunakan adalah pilihan ganda
sebanyak 10 butir soal baik pada pretes dan postes. Menurut Zurinal dan Wahdi Sayuti, alasan menggunakan jenis soal pilihan ganda karena soal bentuk pilihan
ganda memiliki banyak keunggulan, antara lain sebagai berikut : a
Penskoran mudah, cepat dan efektif b
Dapat mencakup ruang lingkup bahanmateri yang luas c
Mampu mengungkapkan tingkat kognitif rendah sampai tinggi.
51
Pretes adalah tes yang dilakukan sebelum kegiatan belajar mengajar menggunakan metode advokasi dilakukan, sedangkan postes adalah tes yang
dilakukan sesudah kegiatan belajar mengajar menggunakan metode advokasi dilakukan.
2. Instrumen Non Tes
Menurut Asep Jihad dan Abdul Haris , “Penilaian non tes merupakan
prosedur yang dilalui untuk memperoleh gambaran mengenai karakteristik minat, sifat, dan kepribadian
”.
52
Melalui : a.
Lembar Observasi
Lembar observasi disini terbagi menjadi tiga, yaitu lembar observasi guru dalam mengajar di kelas, lembar aktifitas belajar siswa-
siswi di kelas, dan lembar observasi proses pembelajaran di kelas. Ketiga lembar observasi tersebut digunakan untuk mencatat kegiatan guru, siswa
dan proses belajar Fiqih dengan menggunakan metode advokasi secara sistematis. Peneliti disini berperan ganda, sebagai pengajar juga sebagai
peneliti. Guru mata pelajaran sesungguhnya hanya menjadi pengamat saja.
50
Asep Jihad dan Abdul Haris, Op.Cit., h.67.
51
Zurinal dan Wahdi Sayuti, Ilmu Pendidikan Pengantar Dasar-dasar Pelaksanaan Pendidikan, Jakarta : UIN Press, 2006, h.144.
52
Asep Jihad dan Abdul Haris, Op.Cit h.69.
b. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan melakukan wawancara biasa, wawancara dilakukan dengan siswa maupun kolaborator mengenai baik
buruknya proses pembelajaran secara utuh. Kemudian data tersebut diolah berdasarkan variable yang dibutuhkan dalam penelitian dengan merekap
seluruh hasil wawancara tersebut dan memberikan interprestasi yang tepat.
Dalam hal ini yang menjadi narasumber dalam proses wawancara adalah siswa kelas VIII dengan nilai Fiqih tertinggi di kelas pada semester
sebelumnya semester ganjil, siswa kelas VIII dengan nilai Fiqih terendah di kelas pada semester sebelumnya, dan guru mata pelajaran Fiqih di kelas
VIII. Wawancara disini bersifat terbuka.
I. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan observasi terhadap pembelajaran, melalui wawancara, dokumentasi, dan
merekapitulasi nilai hasil belajar yang diperoleh siswa dari hasil tes pada setiap akhir siklus.
Setelah semua data terkumpul penelitian bersama kolaborator guru mata pelajaran melakukan analisa evaluasi data untuk membuat kesimpulan mengenai
peningkatan hasil belajar siswa serta kelebihan dan kekurangan penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan.
J. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan
Keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan observasi secara terus menerus dan triangulasi data. Triangulasi adalah proses memastikan sesuatu,
dari berbagai sudut pandang.
53
Trigulasi ini merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk
keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap suatu data. Keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan trigulasi data dan trigulasi sumber
53
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara, 2004,. h.128