Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis Tindak LanjutPengembangan Perencanaan Tindakan
Kelas yang dijadikan objek penelitian di MTs Al-Huda yaitu pada kelas VIII yang berjumlah 35 siswa, terdiri dari 19 perempuan dan 16 laki-laki. Pada
tanggal 24 februari 2015 peneliti melakukan wawancara dengan Bapak Maftuhin
Ichsan, S.Pd.I selaku guru Fiqih dan siswa kelas VIII.
Wawancara pada saat observasi dilakukan untuk mengetahui kondisi kelas, kondisi siswa, serta untuk mengetahui gambaran umum mengenai
pelaksanaan pembelajaran dan masalah-masalah yang dihadapi di kelas. Wawancara berisikan tentang tanggapan dan kendala yang dialami ketika proses
pembelajaran terjadi.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Fiqih di MTs
Al-Huda diperoleh informasi sebagai berikut :
1. Sebagian siswa terlihat datar, kurang antusias dan ada beberapa siswa yang
tidak memperhatikan pada proses pembalajaran Fiqih 2.
Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode konvensional, ceramah, penugasan, dan tanya jawab
3. Sebagian besar siswa yang mendapatkan nilai atau hasil belajar di bawah
standar KKM sekolah 4.
Guru mata pelajaran Fiqih belum pernah mendengar Pembelajaran aktif model Metode Advokasi.
58
Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa kelas VIII Mts Al-Huda diperoleh informasi sebagai berikut:
1. Sebagian besar siswa memang menyukai pelajaran Fiqih namun ada juga
beberapa yang menganggap kalau mata pelajaran fiqih membosankan karena cara mangajar guru yang monoton
2. Metode yang digunakan guru Mata Pelajaran Fiqih adalah ceramah
kemudian dilanjutkan dengan penugasan.
59
Proses belajar mengajar memang mudah mudah sulit, tetapi hanya sedikit materi yang bisa diingat oleh para siswa.
58
Hasil wawancara dengan Bapak Maftuhin guru MTs Al-Huda Bekasi Timur, pada tanggal 24 Februaru 2015.
59
Hasil wawancara dengan salah satu Murid Kelas VIII MTs Al-Huda Bekasi Timur, pada tanggal 24 Februaru 2015.
Selain dengan wawancara, peneliti melakukan observasi, observasi dilakukan sebelum penelitian, hasil observasi dicatat dan terlampir. Observasi
proses pembelajaran dilakukan pada bulan Februari 2015 dan diperoleh gambaran mengenai situasi dan kondisi belajar siswa serta kondisi lingkungan sekolah dan
fasilitas penunjang proses belajar siwa serta kondisi lingkungan sekolah dan fasilitas penunjang proses belajar yang ada. Observasi dilakukan dengan cara
mengamati langsung keadaan kelas pada saat proses belajar mengajar pada mata pelajaran Fiqih. Hasil observasi ini dijadikan data tambahan dan data pelengkap
dari data kuantitatif yang berupa hasil Pretest dan Postest. Adapun hasil observasi pembelajaran Fiqih adalah sebagai berikut:
1. Waktu lebih banyak dihabiskan bercerita yang tidak berkenaan dengan
materi. Sehingga tidak sedikit siswa yang mengingat materi yang telah diajarkan
2. Banyak siswa yang mengobrol pada saat guru sedang menjelaskan materi.
60