mengungkapkan pendapat, tidak semua siswa mau ikut serta, memakan waktu untuk membereskan kursi dan meja sehingga waktu pelajaran menjadi berkurang
karna terpakai untuk itu Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas
VIII-I MTs Al-Huda Bekasi Timur, bahwa metode pembelajaran Advokasi dapat meningkat hasil belajar fiqih siswa. Hasil belajar fiqih siswa meningkat setelah
diterapkannya metode pembelajaran Advokasi, hal ini dapat dilihat dari nilai hasil belajar pada postest siklus I dan siklus II. Pada siklus I hasil belajar siswa
mamperoleh rata-rata mencapai 72,9 dan pada siklus II rata-rata hasil belajar siswa meningkat menjadi 82,6.
Dengan demikian secara statistik terjadi peningkatan yang signifikan pada prosentase hasil belajar siswa sebelum dilakukan tindakan dengan sesudah
dilakukan tindakan tindakan baik pada siklus I dan siklus II. Jadi dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode Advokasi dapat
meningkatkan hasil belajar Fikih pada siswa kelas VIII-I MTs Al-Huda Bekasi Timur.
B. Implikasi
Penelitian ini telah menunjukkan bahwa pembelajaran aktif dengan menggunakan metode Advokasi berpengaruh dalam meningkatkan hasil
pembelajaran siswa MTs Al-Huda Bekasi Timur khususnya pada mata pelajaran fiqih. Dengan demikian penggunakan metode pembelajaran yang relevan dengan
mata pelajaran yang diberikan kepada siswa menjadi salah satu komponen utama untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Penerapan metode Advokasi pada proses pembelajaran dapat dijadikan salah satu solusi untuk mengurangi permasalahan siswa dalam memahami dan
mengingat mata pelajaran Fiqih yang selama ini mereka anggap membosankan, hal ini juga dapat dimungkinkan untuk diterapkan dalam mata pelajaran lain di
MTs Al-Huda Bekasi Timur dan sekolah lainnya. Hasil penelitian ini memberikan beberapa implikasi, antara lain: a
Metode sangat berpengaruh besar dalam pengajaran, dengan metode hasil belajar
bisa baik atau bahkan sebaliknya, sering kita jumpai seorang guru menguasai materi tetapi gagal dalam memberikan pembelajaran kepada siswa karena ia tidak
menggunakan metode yang tepat untuk memberikan pemahaman kepada siswa; b Pembelajaran Fiqih akan lebih menyenangkan jika siswa melibatkan diri
sepenuhnya untuk menggali kreatifitas mereka dalam berbicara dan menganalisis suatu maslah ketika belajar dengan menggunakan metode Advokasi; c
dibutuhkan pelatihan untuk menciptakan inovasi-inovasi baru dalam menerapkan metode pembelajaran agar memudahkan dan memotivasi guru-guru guna
mengimplementasikan metode pembelajaran yang sesuai di kelas.
C. Saran
Berdasarkan tindak lanjut dari penelitian ini maka penulis memberikan beberapa saran, diantaranya sebagai berikut:
1.
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi refleksi bagi para pendidik untuk dapat
menemukan, menerapkan
model, strategi,
maupun metode
pembelajaran yang tepat untuk dapat diterapkan dalam proses pembelajaran dan dapat menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan di kelas.
2.
Guru yang akan menggunakan pendekatan pembelajaran dengan menerapkan metode Advokasi sebaiknya memberi pemahaman mengenai cara kerja
metode Advokasi kepada siswa terlebih dahulu supaya mereka dapat menciptakan kreatifitas belajar dan memperoleh penguasaan materi secara
mudah serta menyenangkan.
3.
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, maka disarankan ada penelitian lanjut yang meneliti tentang pembelajaran dengan menggunakan
metode Advokasi pada pokok bahasan lain atau bahkan subjek yang berbeda.