membangun peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran Fiqih. Berdasarkan uraian di atas dapat dimunculkan hipotesis tindakan yaitu :
Dengan menggunakan
metode pembelajaran
advokasi dalam
pembelajaran Fiqih dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas VIII-1 di MTs Al-Huda Bekasi Timur Tahun Pelajaran 2014-2015.
D. Kerangka Berfikir
Berdasarkan latar belakang dan landasan teori yang telah dikemukakan sebelumnya maka dapat diambil suatu kerangka pemikiran sebagai berikut:
Pembelajaran Fiqih merupakan suatu bidang kajian ilmu mengenai ibadah yang dilakukan dikehidupan sehari-hari. Dalam pembelajaran Fiqih tidak hanya
berfokus pada kajian materi namun juga persoalan masalah yang terdapat dikehidupan sehari-hari. Materi
– materi yang terdapat didalam pelajaran Fiqih banyak mengenai teori
– teori yang dekat dan nyata dengan kehidupan yang sesungguhnya. Namun, bagaimana teori tersebut dapat akan dipahami oleh siswa
jika dalam kegiatan pembelajaran tidak dibarengi dengan praktek untuk menambah wawasan pengetahuan, minat, bakat dan belajar aktif serta kritis. Dan
dapat memberikan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Metode pembelajaran yang disampaikan seorang guru dapat memberikan pengaruh pada prestasi siswa. Sehingga dalam pengajaran seorang guru harus
dapat memilih metode yang tepat digunakan. Metode pembelajaran yang dapat digunakan seoarang guru dalam penyampaian materi dapat menggunakan
pembelajara Advokasi. Metode tersebut memberikan pengaruh positif pada siswa yaitu siswa tidak jenuh dengan pembelajaran yang biasanya dilakukan secara
monoton dan membosankan di dalam kelas. Metode pembelajaran Advokasi diharapkan siswa dapat lebih memahami materi yang disampaikan dan dapat lebih
aktif serta kreatif. Proses belajar bukan hanya untuk menguasai materi pengetahuan saja,
akan tetapi perlu terjadi adanya suatu perubahan pada dirinya. adapun perubahan
yang dimaksud adalah setelah proses belajar dapat dilihat berbagai macam aspek diantaranya aspek afektif, kognitif dan psikomotorik.
Pelajaran fiqih merupakan salah satu pelajaran yang kurang diminati siswa kelas VIII-1 MTs Al-Huda Bekasi Timur, hal ini dikarenaka oleh berbagai
macam faktor. Salah satu faktornya adalah latar belakang pendidikan siswa kelas VIII-1 MTs Al-Huda Bekasi Timur, kebanyakan siswa MTs Al-Huda Bekasi
Timur berasal dari SD Sekolah Dasar. Selain itu, metode pembelajaran yang digunakan oleh guru yakni metode ceramah dan tanya jawab, sehingga proses
belajar mengajar menjadi monoton dan kurang menarik. Proses pembelajaran yang seperti ini menyebabkan siswa kurang berminat mengikuti mata pelajaran
fiqih, hal tersebut juga berdampak pada hasil belajar siswa yang menurun. Rendahnya minat belajar siswa ini dipengaruhi karena mereka
beranggapan materi pelajaran fiqih terlalu banyak yang harus difahami, dengan proses pembelajaran yang kurang interaktif menjadikan mata pelajaran fiqih
terkesan membosankan. Oleh karena itu, agar pelajaran fiqih tidak membosankan dan mudah dipahami oleh siswa dapat disiasati dengan menerapkan strategi
menggunakan metode advokasi. Pembelajaran dengan menggunakan metode advokasi ini merupakan salah
satu pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan minat belajar siswa. Jadi, pembelajaran peneliti berharap dengan menggunakan metode advokasi dapat
meningkatkan minat belajar fiqih siswa kelas VIII-1 MTs Al-Huda Bekasi Timur.