meningkatkan pemahaman siswa-siswi di kelas yang berdampak pada peningkatan hasil belajar mata pelajaran Fiqih dengan menggunakan metode
advokasi.
F. Hasil Intervensi Tindakan Yang Diharapkan
Dari hasil intervensi tindakan yang diharapkan pada penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih setelah proses pembelajaran dengan
menggunakan metode advokasi. Adapun ketuntasan belajar yang diharapkan mencapai 100 dengan nilai KKM 70.
G. Data dan Sumber Data
Sumber data diperoleh dari siswa-siswi MTs. Al-Huda Bekasi Timur kelas VIII dan data yang diperoleh berupa situasi dan suasna kelas saat proses
pembelajaran berlangsung dan peningkatan hasil belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan metode advokasi.
H. Instrumen Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 jenis, yaitu :
1. Instrumen Tes
Tes tertulis ini berupa tes awal pretes dan tes akhir postes. Tes awal pretes adalah tes yang dilaksanakan sebelum bahan pelajaran diberikan kepada
peserta didik, karena itu pertanyaan yang tercantum dalam pokok soal dibuat yang mudah. Sedangkan tes akhir postes adalah bahan-bahan pelajaran yang
tergolong penting, yang telah diajarkan kepada peserta didik dan biasanya naskah tes akhir ini dibuat sama dengan naskah tes awal.
Menurut Asep Jihad dan Abdul Haris, “tes merupakan himpunan
pertanyaan yang harus dijawab, harus ditanggapi, atau tugas yang harus dilaksanakan oleh orang yang dites. Tes digunakan untuk mengukur sejauh mana
seseorang siswa telah mengusai pelajaran yang disampaikan terutama meliputi
aspek pengetahuan dan keterampilan ”.
50
Untuk itu tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Jenis soal yang digunakan adalah pilihan ganda
sebanyak 10 butir soal baik pada pretes dan postes. Menurut Zurinal dan Wahdi Sayuti, alasan menggunakan jenis soal pilihan ganda karena soal bentuk pilihan
ganda memiliki banyak keunggulan, antara lain sebagai berikut : a
Penskoran mudah, cepat dan efektif b
Dapat mencakup ruang lingkup bahanmateri yang luas c
Mampu mengungkapkan tingkat kognitif rendah sampai tinggi.
51
Pretes adalah tes yang dilakukan sebelum kegiatan belajar mengajar menggunakan metode advokasi dilakukan, sedangkan postes adalah tes yang
dilakukan sesudah kegiatan belajar mengajar menggunakan metode advokasi dilakukan.
2. Instrumen Non Tes
Menurut Asep Jihad dan Abdul Haris , “Penilaian non tes merupakan
prosedur yang dilalui untuk memperoleh gambaran mengenai karakteristik minat, sifat, dan kepribadian
”.
52
Melalui : a.
Lembar Observasi
Lembar observasi disini terbagi menjadi tiga, yaitu lembar observasi guru dalam mengajar di kelas, lembar aktifitas belajar siswa-
siswi di kelas, dan lembar observasi proses pembelajaran di kelas. Ketiga lembar observasi tersebut digunakan untuk mencatat kegiatan guru, siswa
dan proses belajar Fiqih dengan menggunakan metode advokasi secara sistematis. Peneliti disini berperan ganda, sebagai pengajar juga sebagai
peneliti. Guru mata pelajaran sesungguhnya hanya menjadi pengamat saja.
50
Asep Jihad dan Abdul Haris, Op.Cit., h.67.
51
Zurinal dan Wahdi Sayuti, Ilmu Pendidikan Pengantar Dasar-dasar Pelaksanaan Pendidikan, Jakarta : UIN Press, 2006, h.144.
52
Asep Jihad dan Abdul Haris, Op.Cit h.69.