Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

                          “Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalanNya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.”Q.S. An-Nahl: 125. 32 Sementara itu metode advokasi menurut Menurut Oemar Hamalik yaitu, Belajar dengan menggunakan metode advokasi menuntut siswa menjadi advokat dari pendapat tertentu yang bertalian dengan topik yang tersedia. Para siswa menggunakan keterampilan riset, keterampilan analisis, dan keterampilan berbicara dan pendengar, sebagaimana mereka berpartisipasi dalam kelas pengalaman advokasi, mereka dihadapkan pada isu-isu kontoversial dan harus mengembangkan suatu kasus untuk mendukung pendapat mereka di dalam perangkat petunjuk dan tujuan-tujuan khusus 33 . Masih melanjutkan penjelasan dari Oemar Hamalik, bahwa dalam rangka belajar advokasi, para siswa berpartisipasi dalam suatu debat antara dua regu, yang masing-masing terdiri dari dua orang siswa. Tiap regu memperdebatkan topik yang berbeda dari para anggota kelas lainnya. Karena itu, di dalam suatu kelas terdiri dari 32 orang siswa akan memperdebatkan 8 buah topik. Namun guru dapat membuat keputusan lain, misalnya ada suatu topik yang dianggap penting, guru menunjuk 4 orang siswa untuk menyajikan debat dalam kelas tersebut. Sebaiknya, topik yang diperdebatkan adalah isu-isu yang sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa. Untuk memenuhi kebutuhan yang spesifik, guru dapat menunjuk suatu kelompok siswa untuk menyajikan debat di kelas. 34 2 Tujuan Metode Advokasi Tarmizi Ramadhan mengemukakan bahwa metode advokasi bertujuan untuk : a Menyediakan kesempatan kepada siswa untuk bertindak sebagai advokat mengenai pendapat atau pandangan tertentu yang bertalian dengan suatu topik yang ada. b Sebagai sarana untuk mengembangkan keterampilan meneliti, keterampilan menganalisa dan keterampilan berbicara serta 32 Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemahannya, Surabaya: Mekar, 2004, h. 281 33 Oemar Hamalik, Op.Cit,. h.228 34 Ibid. h.228-229 mendengarkan pada waktu mereka berperan serta secara aktif dalam pengalaman-pengalaman advokasi di dalam kelas. c Membisakan diri siswa guna menghadapi masalah - masalah kontroversi dan mengembangkan kasus untuk mempertahankan pendapat sesuai dengan petunjuk dan tujuan yang hendak dicapai 35 . Jadi, tujuan metode advokasi ialah meningkatkan kemampuan akademik, mengaktifkan proses pembelajaran, dan menarik minat peserta didik. 3 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Metode Advokasi Menurut Oemar Hamalik belajar advokasi berdasarkan berbagai prinsip belajar, prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut : a Ketika siswa terlibat langsung dalam penelitian dan penyajian debat, ke-Aku-annya lebih banyak ikut serta dalam proses dibandingkan dengan situasi ceramah tradisioanal. b Proses debat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa karena hakikat debat itu sendiri. c Para siswa terfokus pada suatu isu yang berkenaan dengan diri mereka dan kadang-kadang yang berkenaan dengan masyarakat luas dan isu-isu sosial personal d Pada umumnya siswa akan lebih banyak belajar mengenai topik-topik mereka dan topik-topik lainnya bila mereka dilibatkan langsung dalam pengalaman debat. e Proses debat memperkuat penyimpanan retention terhadap komponen-komponen dasar suatu isu dan prinsip-prinsip argumentasi efektif. f Belajar advokasi dapat digunakan baik belajar di sekolah dasar maupun di sekolah selanjutnya. Berdasarkan tingkatan siswa, model ini dapat diperluas atau disederhanakan pelaksanaannya. g Pendekatan instruksional belajar advokasi mengembangkan keterampilan-keterampilan dalam logika, pemecahan masalah, berpikir kritis, serta komunikasi lisan dan tulisan. Selain itu, model ini akan mengembangkan aspek afektif, seperti konsep diri, rasa kemandirian, turut memperkaya sumber-sumber komunikasi antarpribadi secara efektif, meningkatkan rasa percaya diri untuk mengemukakan pendapat, serta melakukan analisis secara kritis terhadap bahasan dan gagasan yan muncul dalam debat 36 . 35 Tarmizi Ramadhan, Model Pembelajaran Advokasi, 2015. https:tarmizi.wordpress.com 36 Hamalik. Op.Cit. h.229

Dokumen yang terkait

Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Melalui Media Audio Visual di Kelas VII A MTs Qotrun Nada Depok

5 33 93

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Keterampilan Bertanya Guru dalam Meningkatkan Aktivitas belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah At-taqwa 06 Bekasi.

1 10 196

Upaya Peningkatan Hasil Belajar Melalui Metode Simulasi Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Kelas Vii Di Mts Hidayatul Umam

2 21 129

Peningkatan Hasil Belajar Fiqih melalui Problem Based Learning (Penelitian Tindakan Kelas VIII MTs Al-Ihsan Pondok Gede Bekasi)

12 64 126

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

Upaya Meningkatkan Keterampilan Shalat Fardu Melalui Metode Praktikum Pada Mata Pelajaran Fiqih Kelas Vii Mts Attaqwa 10 Bekasi Utara

0 2 105

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH MELALUI PENERAPAN METODE CTL DAN PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih melalui Penerapan Metode CTL dan Pemberian Motivasi Belajar pada Siswa Kelas VII A MTs Negeri Teras

0 1 18

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH MELALUI PENERAPAN METODE CTL DAN PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VII A MTS Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih melalui Penerapan Metode CTL dan Pemberian Motivasi Belajar pada Siswa Ke

0 1 25