Pengertian Efisiensi Teknis, Alokatif dan Ekonomis

adalah vektor parameter dugaan dan faktor kesalahan ε i yang memperhitungkan dua komponen gangguan. Komponen pertama adalah unsur v i yaitu variasi acak yang diduga disebabkan oleh faktor eksternal yang tidak dapat dikontrol oleh produsen seperti kondisi iklim, bencana alam, topografi, faktor keberuntungan usaha, termasuk juga kesalahan pengamatan dan pengukuran. Unsur v i umumnya diasumsikan independenly and identically distributed iid ~ iid N0, . Komponen kedua yaitu unsur u i yang menunjukkan komponen galat error yang diduga disebabkan oleh faktor internal perusahaan dan sifatnya dapat dikontrol oleh perusahaan, misalnya terkait dengan kemampuan manajerial pengusaha dalam mengelola proses produksi yang dilakukan. Komponen ini sering diartikan sebagai komponen yang menggambarkan inefisiensi teknis dan ekonomis. Komponen kesalahan ini diasumsikan bersifat non positif and independently distributed N + 0, , and the distribution truncated above at zero. Model diatas diperkuat oleh Forsund et al. 1980 secara terpisah dan cukup terinci mengemukakan konsep tentang fungsi produksi stokastik frontier, di mana kesalahan pengganggu eksternal v i ditambahkan pada variabel kesalahan pengganggu acak internal yang non negative u i di dalam persamaan menjadi: ln ; , , … ........................... 3.6 Sesuai dengan model stokastik, maka di dalam model persamaan 3.6 tersebut terdapat dua jenis error term yakni v i dan u i . Kesalahan pengganggu acak, v i , diperhitungkan sebagai ukuran kesalahan yang terkait dengan faktor-faktor eksternal, seperti pengaruh cuaca, mogok, keberuntungan, dan lain-lain, pada nilai-nilai dari variabel output, bersama-sama dengan kombinasi efek dari variabel-variabel input yang tidak dispefisikasi di dalam model fungsi produksi. Sedangkan kesalahan pengganggu acak, u i , adalah variabel kesalahan yang mempengaruhi tingkat inefisiensi usaha yang diasumsikan sebarannya bersifat non negative truncation dengan rata-rata µ i dan varians . Model seperti persamaan 3.6 tersebut dinamakan fungsi produksi stokastik frontier karena nilai-nilai output dibatasi oleh variabel stokastik acak, expx i β+v i . Kesalahan pengganggu acak v i dapat positif atau negatif dan dengan demikian output-output stokastik frontier bervariasi sekitar bagian deterministik, dari model frontier, expx β diasumsikan bahwa terjadi skala hasil yang semakin berkurang diminishing return. Gambar 4. Menunjukkan bahwa usahatani i menggunakan input x i untuk menghasilkan output y i . Nilai input-input yang diobservasi ditandai dengan titik dot. Nilai dari output stokastik frontier y i = expx i β+v i ditandai dengan titik B, terletak di atas fungsi produksi deterministik. Hal ini bisa terjadi karena akitivitas produksinya dipengaruhi oleh kondisi yang menguntungkan yaitu kesalahan pengganggu acak v i bernilai positif. Demikian juga usahatani j menggunakan input x i dan menghasilkan output y i . Output frontier y i = expx i β+v i berada di bawah fungsi produksi deterministik. Kondisi ini dapat terjadi karena aktivitas produksinya dipengaruhi oleh keadaan yang tidak menguntungkan yakni variabel v j negatif. Tentu output-output stokastik frontier y i dan y j adalah tidak dapat diamati karena kesalahan pengganggu acak v i dan v j tidak dapat diamati. Teteapi bagian deterministik dari model stokastik frontier pasti terletak di anatara output stokastik frontier. Pada kedua kasus tersebut, hasil produksi petani berada di bawah fungsi produksi deterministik y =x i β. Model stokastik frontier ini mengijinkan estimasi simpangan baku dan uji hipotesis dengan menggunakan model ML. Sumber : Coelli, et al. 1998. Gambar 4. Fungsi Produksi Stochastic Frontier Parameter-parameter dari fungsi produksi stokastik frontier dapat diestimasi dengan menggunakan baik model ML, maupun COLS seperti yang disarankan Coelli et. al., 1998. Metode ML lebih efisien dibandingkan dengan COLS tetapi properti dari kedua estimator tersebut dalam contoh yang finit secara analitik tidak dapat ditentukan. Bukti empiris yang telah dikaji oleh Coelli dan kawan-kawan itu menunjukkan bahwa ML secara signifikan lebih baik dibandingkan dengan COLS ketika kontribusi dari efek inefisiensi teknis terhadap total variansnya lebih besar dibandingkan dengan hasil dari COLS. Jadi metode ML memliliki akurasi yang lebih baik dibandingkan dengan COLS. Namun, perbandingan antar metode ini harus diinterpresentasikan secara hati-hati terutama dalam kaitannya dengan penggunaan data sampel yang berbeda. Berdasarkan hal- hal tersebut di atas, maka penelitian efisiensi tambak bandeng ini lebih memilih untuk menggunakan ML dibandingkan dengan COLS

3.4.1. Bentuk Fungsi untuk Model Fungsi Produksi Stokastik Frontier

Dari berbagai pustaka diketahui bahwa di dalam teori ekonomi produksi dikenal beberapa bentuk fungsi produksi yakni Cobb-Douglas, translog transcedental logarithmic, CESConstant Electicity of Substitution dan fungsi quadratic, yang masing-masing memilik karakteristik yang berbeda. Selanjutanya akan dibahas fungsi Cobb Douglas dan translog karena kedua fungsi ini yang sering digunakan di dalam stokastik frontier. Sedangkan karakteristik fungsi- fungsi lainnya dapat ditelaah pada berbagai literatur ekonomi produksi Debertin, 1986 dan Coelli et. al., 1998.

1. Fungsi Produksi Cobb-Douglas

Teori fungsi produksi Cobb-Douglas diciptakan pada tahun 1928, dengan bentuk matematis sebagai berikut: . . Π ............................. 3.7 di mana y adalah variabel terikat yang merupakan output tunggal, x adalah variabel bebas atau faktor-faktor produksi, a intersep fungsi produksi dan b 1 parameter dari setiap faktor produksi, sedangkan 1 sampai n masing-masing menunjukkan individu petani dan faktor produksi input yang digunakan. Beberapa asumsi di dalam penggunaan fungsi Cobb-Douglas adalah 1 pasar dalam kondisi bersaing sempurna, 2 masing-masing parameter menunjukkan elastisitas produksi yang bersifat tetap, 3 teknologi yang digunakan dalam proses produksi adalah sama, dan 4 adanya interaksi anatara faktor-faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi tersebut Debertin, 1986. Beberapa keutungan penggunaan fungsi produksi Cobb-Douglas yaitu 1 memiliki parameter yang dapat diduga dengan metode kuadrat terkecil least square. Parameternya langsung menunjukkan nilai elastisitas faktor produksi dari masing-masing faktor produksi yang digunakan, 2 perhitungannya sederhana karena dapat dibuat menjadi bentuk linier dan dapat dilakukan dengan faktor produksi atau ∑β j merupakan pendugaan skala usaha return to scale. Keterbatasan dalam penggnaan fungsi produksi Cobb-Douglas adalah: 1 elastisitas produksinya konstant, 2 elastisitas substitusi input bersifat elastis, 3 elastisitas harga silang untuk semua faktor dalam kaitannya dengan harga input lain mempunyai arah dan besaran yang sama, 4 elastisitas harga permintaan input terhadap harga output selalu elastis dan 5 meskipun parameter dalam fungsi produksi Cobb-Douglas sangat mudah untuk diestimasi dari data yang diobservasi, fungsi produksi Cobb-Douglas tidak dapat mewakili fungsi produksi neoklasik terdiri dari 3 stage. Bentuk fungsi Cobb-Douglas sudah umum digunakan di dalam berbagai studi empiris yang menggunakan model-model frontier Chambers, 1994 dan Coelli et. al., 1998. Hal ini lebih banyak dikarenakan kesederhanaannya. Suatu transformasi logaritma melengkapi suatu model yang adalah linear di dalam logaritma dari input model sehingga memudahkan juga suatu keterbatasan dari properti fungsi Cobb-Douglas ini. Fungsi produksi Cobb-Douglas memiliki input dan skala permintaan yang konstan. Demikian juga jumlah elastisitas substitusi dari fungsi Cobb-Douglas adalah satu Zellner et al., 1996;Chand dan Kaul, 1986. Pendekatan ini dikembangkan lebih lanjut antara lain oleh Forsund, et al. 1980 yang mencoba melonggarkan batasan asumsi spesifikasi Cobb-Douglas yang homogen. Keuntungan utama dari penggunaan pendekatan ini adalah kemampuannya untuk mengkarakterisasi teknologi frontier dalam bentuk matematis atau fungsional sederhana serta kemampuannya untuk mengakomodasi