Karakteristik Polutan Tambak KERANGKA PEMIKIRAN

sehingga menebar nener pada musim tanam ke 2 dimulai bulan Agustus - Januari. sehingga dapat memanen hasilnya sebelum hujan lebat datang. Kondisi hujan yang cukup tinggi menyebabkan terjadinya perubahan kualitas air media budidaya bandeng. Air tawar dari hujan dan Daerah Aliran Sungai DAS yang melimpah menyebabkan salinitas air tambak menjadi rendah. dan salinitas rendah menyebabkan pertumbuhan bandeng melambat. Hujan yang lebat juga menggelontorkan polutan domestik industri pasar yang dibuang ke sungai- sungai dan daratan masuk ke dalam perairan pantai, sehingga beban polutan di perairan pantai bertambah, kondisi ini terjadi terus menerus menyebabkan akumulasi bahan pencemar dalam perairan pantai. Koefisien dugaan variabel input pada Tabel 23 mempunyai tanda sesuai harapan yakni semua bernilai positif. Tanda positif menunjukkan adanya hubungan positif antara penggunaan input secara teknis dengan jumlah produksi bandeng di areal pertambakan Pesisir Utara Kabupaten Karawang. Peningkatan jumlah input yang digunakan yaitu nener, pakan, urea, tenaga kerja dan BBM akan meningkatkan jumlah output yang dihasilkan. Tanda koefisien semua variabel input positif dan siginifikan pada taraf α =0.15 sampai dengan α = 0.01. Variabel pakan, nener, dan tenaga kerja berpengaruh nyata pada taraf α = 0.01. bahan bakar minyak berpengaruh nyata pada taraf α =0.05, urea berpengaruh nyata pada taraf α =0.1 dan luas tambak berpengaruh nyata pada taraf α = 0.15. Sementara variabel pupuk TSP dan saponin dikeluarkan dari model karena adanya masalah multikolinier dan bertanda negatif karena fungsi produksi Cobb Douglas mengasumsikan semua variabel input harus positif. Dengan demikian fungsi produksi bandeng ini memiliki variabel input sebanyak 6 jenis yang telah memenuhi persyaratannya. Parameter dugaan pada fungsi produksi Cobb Douglas menyatakan besarnya elastisitas masing-masing variabel input. Seluruh input memiliki nilai dibawah satu inelastis. yang berarti bahwa penambahan input 1 persen akan meningkatkan produk lebih kecil dari 1 persen. Jumlah parameter dugaan pada fungsi produksi usaha tambak bandeng ini sebesar 1.29 yang menunjukkan besarnya nilai skala usaha tambak bandeng. Nilai skala usaha lebih besar dari satu menunjukkan skala usaha yang meningkat. yaitu bila input secara bersama-sama ditingkatkan sebesar 1 persen maka produksi bandeng akan meningkat sebesar 1.29 persen. Skala usaha return to scale yang dihasilkan berada pada nilai sekitar satu. yang artinya berada dalam kategori mendekati constan return to scale RTS=1. Pada kondisi ini petambak beroperasi pada daerah rasional II dimana terdapat posisi keuntungan maksimum. Dari Tabel 23 memperlihatkan bahwa variabel nener memiliki elastisitas sebesar 0.649. artinya apabila nener benih bandeng ditambah 10 persen maka produksi bandeng akan meningkat sebesar 6.49 persen. Angka ini menunjukkan bahwa produksi bandeng sangat responsif terhadap ketersediaan nener. atau dapat dikatakan bahwa nener merupakan faktor dominan dari produksi usaha tambak bandeng di Kabupaten Karawang. Tidak banyak petambak bandeng yang berfungsi sebagai pengepul nener penjual lokal benih bandeng. sehingga sebagian besar kebutuhan nener berasal dari luar daerah seperti dari Gondol Bali. Lampung atau Pulau Seribu dimana terdapat panti benih hatchery bandeng sehingga ketersediaannya menjadi terbatas. Sementara lahan tambak bandeng mencapai 13 405 hektar yang membutuhkan nener dalam jumlah besar setiap musim tanam. untuk dua kali tanam dalam setahun. Kebutuhan nener yang dapat dipenuhi pada tahun 2006 dan 2010 di Kabupaten Karawang. terjadi peningkatan sebesar 58 persen. sebagaimana tercantum pada Tabel 24. Tabel 24. Kebutuhan Nener untuk Tambak BandengKabupaten Karawang Pada Tahun 2006 dan 2010 Jumlah Kebutuhan Nener ekor Laju Pertumbuhan Kecamatan 2006 2010 Batujaya 7 936 12158 53.20 Cibuaya 5 965 8992 50.74 Cilamaya Kulon 400 1037 159.46 Cilamaya Wetan 4 925 7737 57.11 Cilebar 2685 4544 69.22 Pakisjaya 18094 27691 53.04 Pedes 2805 6801 142.45 Tempuran 4163 5737 37.80 Tirtajaya 20053 31794 58.55 Jumlah 67025 106489 58.88 Sumber: Dinas Perikanan Dan peternakan Kabupaten Karawang 2006 dan 2010