Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Tambak

VI. ANALISIS FUNGSI PRODUKSI DAN EFISIENSI USAHA TAMBAK DI KABUPATEN KARAWANG

6.1 Model Empiris Fungsi Produksi Stochastic Frontier Tambak Bandeng

Model fungsi produksi stochastik frontir Cobb Douglas yang digunakan dalam penelitian ini, telah di transformasi dalam bentuk logaritma menjadi bentuk yang linier, sehingga memudahkan fungsi produksi cobb douglas dapat diestimasi. Hasil estimasi dari model stokastik ini mampu memberikan penjelasan dalam analisis fungsi produksi, analisis efisiensi teknis dan analisis inefisiensi teknis. Variabel output dalam model fungsi produksi adalah produksi bandeng yang berasal dari usaha tambak monokultur ikan bandeng dan usaha tambak polikultur ikan bandeng – udang windu. Untuk memenuhi persyaratan output tunggal dalam persamaan Cobb Douglas, maka udang windu disetarakan dengan bandeng, sehingga seluruh output tambak diasumsikan sebagai produksi bandeng. Pola budidaya keduanya yang berbeda dapat diwadahi dengan menggunakan variabel dummy yang diduga mempengaruhi inefisiensi. Input yang dimasukkan dalam model sebagai variabel adalah pakan, nener benih bandeng, pupuk urea, tenaga kerja, bahan bakar minyak dan luas tambak. Penelitian ini menggunakan model stochastik frontier dengan metode pendugaan Maximum Likelihood Estimator MLE yang dilakukan melalui proses pendugaan dua tahap. Tahap pertama menggunakan Ordinary Least Square OLS dan tahap kedua menggunakan metode MLE untuk menduga parameter secara keseluruhan i . intersep o , dan varians dari komponen kesalahan v i dan u i σ v 2 dan σ u 2 . Estimasi MLE untuk parameter fungsi produksi Cobb Douglas dan model efek inefisiensi teknis dilakukan secara simultan dengan menggunakan paket komputer Program Frontier 4.1 dari Coelli 1996. Analisis fungsi produksi menggambarkan hubungan output yang dihasilkan dalam proses produksi dengan penggunaan inputnya. Metode OLS Ordinary Least Square digunakan untuk membantu dalam menguji terhadap pelanggaran asumsi seperti multikolinearita, autokerelasi dan heteroskedastis. Berdasarkan hasil uji dari OLS, fungsi produksi tambak bendeng telah memenuhi asumsi yakni tidak terjadi korelasi antar variabel independen vif 10 dan semua variabel bertanda positif. Fungsi produksi Cobb Douglas mengasumsikan semua variabel bertanda positif, sehingga relevan dengan analisis ekonomi produksi seperti hukum The Law of Diminishing Return, konsep produk marjinal, elastisitas produksi dan skala hasil return to scale. Informasi yang diperoleh dapat digunakan untuk melakukan upaya peningkatan produksi dimana setiap penambahan input dapat menghasilkan tambahan output yang lebih besar. Uji determinasi menunjukkan nilai R 2 sebesar 0.9002 yang berarti bahwa variasi produksi bandeng dipengaruhi oleh variasi variabel bebasnya sebesar 90.02 persen dan sisanya 9.98 persen dipengaruhi oleh variabel lain di luar model produksi Lampiran 1. Hasil pendugaan parameter MLE fungsi produksi Cobb Douglas Frontier disajikan pada Tabel 23 yang menunjukkan hasil estimasi MLE parameter dengan nilai t-hitung dari model efisiensi frontier usaha tambak bandeng di Kabupaten Karawang tahun 2011. Berdasarkan hasil pendugaan parameter MLE ini diperoleh nilai ratio generalized-likelihood LR sebesar 13.099 yang lebih besar dari nilai tabel, berarti secara statistik nyata pada taraf α = 0.05 diperoleh dari tabel distribusi X Chi Square, yaitu dengan df =6 dan critical value 5 persen diperoleh nilai 12.59. Tabel 23. Hasil Parameter Dugaan Fungsi Produksi Stokastik Frontier Usaha Tambak Bandeng Di Kabupaten Karawang. 2011. Variabel Koefisien t-hitung Variance Inflation Intersep ‐0.989 ‐1.804 Pakan kg perunit 0.035 4.458 1.233 Nener ekor perunit 0.649 8.812 3.522 Urea kg perunit 0.137 2.556 2.934 Naker HOK perunit 0.290 3.202 3.079 BBMliter perunit 0.076 2.747 1.248 Luas ha perunit 0.105 1.589 1.803 Sigma-Squared 0.138 2.649 Gamma 0.350 1.257 L-R test = 13.099 R 2 0.9002 Sumber : data primer diolah. Keterangan : = nyata pada taraf α =0.01; = nyata pada taraf α = 0.1 = nyata pada taraf α =0.05; = nyata pada taraf α = 0.15 Hal ini mempunyai arti bahwa nilai LR test secara kuat menolak hipotesis bahwa tidak ada efek inefisiensi. Hampir semua variasi output dari fungsi produksi frontier dapat dianggap sebagai pencapaian efisiensi teknis berkaitan dengan persoalan manajerial dalam pengelolaan usaha tambak bandeng. Pengaruh bersama dari usaha tambak individu secara spesifik diterangkan oleh nilai LR test yang juga menolak Ho. Hal ini mengindikasikan bahwa fungsi ini dapat menerangkan keberadaan efisiensi dan inefisiensi teknis petani di dalam proses produksi bandeng, atau dengan kata lain aktivitas usaha tambak bandeng dipengaruhi oleh efisiensi teknik. Perhitungan pengaruh inefisiensi dalam model stochastic frontier ditunjukkan oleh nilai σ 2 dan α. Parameter dugaan merupakan rasio dari varians efisiensi teknis u i terhadap varians total ε i . Hasil perhitungan dapat dilihat pada baris terakhir Tabel 21. Koefisien dugaan σ 2 = 0.138 yang signifikan pada taraf nyata α =0.05. Nilai sigma kuadrat menunjukkan distribusi dari error term inefisiensi u i ini terdistribusi secara normal. Parameter gamma merupakan kontribusi dari efisiensi teknis di dalam efek residual total. Nilai gamma mendekati satu menunjukkan bahwa error term hanya berasal dari akibat inefisiensi u i dan bukan berasal dari gangguan statistik v i . Sedangkan jika gamma mendekati nol dimaknai bahwa seluruh error term adalah akibat dari gangguan statistik v i , seperti iklim, cuaca, hama penyakit, pencemaran dan bukan akibat dari inefisiensi, sehingga parameter koefisien inefisiensi menjadi tidak berarti. Angka gamma sebesar 0.350 yang signifikan pada taraf nyata 0.15 ini menunjukkan bahwa 35 persen dari variasi hasil diantara petambak bandeng disebabkan oleh perbedaan efisiensi teknis dan sisanya sebesar 65 persen disebabkan oleh pengaruh eksternal seperti iklim, serangan hama dan penyakit, pencemaran, kualitas air yang memburuk dan kesalahan dalam pemodelan. Ini menunjukkan bahwa pengaruh eksternal merupakan faktor yang signifikan di dalam variabilitas output. Pengaruh iklim terlihat pada saat penelitian bulan November 2011– Februari 2012 sedang terjadi musim hujan yang lebat diikuti dengan pasang air laut tinggi yang menyebabkan tambak di pesisir pantai terendam banjir ROB banjir air laut.Petambak umumnya telah menyadari pengaruh musim tersebut sehingga menebar nener pada musim tanam ke 2 dimulai bulan Agustus - Januari. sehingga dapat memanen hasilnya sebelum hujan lebat datang. Kondisi hujan yang cukup tinggi menyebabkan terjadinya perubahan kualitas air media budidaya bandeng. Air tawar dari hujan dan Daerah Aliran Sungai DAS yang melimpah menyebabkan salinitas air tambak menjadi rendah. dan salinitas rendah menyebabkan pertumbuhan bandeng melambat. Hujan yang lebat juga menggelontorkan polutan domestik industri pasar yang dibuang ke sungai- sungai dan daratan masuk ke dalam perairan pantai, sehingga beban polutan di perairan pantai bertambah, kondisi ini terjadi terus menerus menyebabkan akumulasi bahan pencemar dalam perairan pantai. Koefisien dugaan variabel input pada Tabel 23 mempunyai tanda sesuai harapan yakni semua bernilai positif. Tanda positif menunjukkan adanya hubungan positif antara penggunaan input secara teknis dengan jumlah produksi bandeng di areal pertambakan Pesisir Utara Kabupaten Karawang. Peningkatan jumlah input yang digunakan yaitu nener, pakan, urea, tenaga kerja dan BBM akan meningkatkan jumlah output yang dihasilkan. Tanda koefisien semua variabel input positif dan siginifikan pada taraf α =0.15 sampai dengan α = 0.01. Variabel pakan, nener, dan tenaga kerja berpengaruh nyata pada taraf α = 0.01. bahan bakar minyak berpengaruh nyata pada taraf α =0.05, urea berpengaruh nyata pada taraf α =0.1 dan luas tambak berpengaruh nyata pada taraf α = 0.15. Sementara variabel pupuk TSP dan saponin dikeluarkan dari model karena adanya masalah multikolinier dan bertanda negatif karena fungsi produksi Cobb Douglas mengasumsikan semua variabel input harus positif. Dengan demikian fungsi produksi bandeng ini memiliki variabel input sebanyak 6 jenis yang telah memenuhi persyaratannya. Parameter dugaan pada fungsi produksi Cobb Douglas menyatakan besarnya elastisitas masing-masing variabel input. Seluruh input memiliki nilai dibawah satu inelastis. yang berarti bahwa penambahan input 1 persen akan meningkatkan produk lebih kecil dari 1 persen. Jumlah parameter dugaan pada fungsi produksi usaha tambak bandeng ini sebesar 1.29 yang menunjukkan besarnya nilai skala usaha tambak bandeng. Nilai skala usaha lebih besar dari satu menunjukkan skala usaha yang meningkat. yaitu bila input secara bersama-sama