1.17 ANALISIS FUNGSI PRODUKSI DAN EFISIENSI USAHA TAMBAK DI KABUPATEN KARAWANG
nitrogen sedang 0.25 mgl, polutan nitrogen tinggi 1 mgl, dan dianggap terjadi pencemaran polutan nitrogen bila melebihi 1 mgl.
Dengan cara yang sama melalui keseimbangan massa, kadar fosfor yang masuk dalam perairan usaha tambak monokultur dan polikultur, tercantum pada
Tabel 46. Kedua pola budidaya memiliki pola yang sama yaitu sumber fosfor terbesar berasal dari pupuk TSP diikuti pakan dan benih. Kadar P pada pupuk TSP
sebesar 36 persen, dalam pakan cukup kecil sebesar 2.12 persen dan kadar fosfor dalam benih berkisar 10 -20 persen. Dengan demikian sumber terbesar fosfor
bukan berasal dari pakan tetapi dari pupuk TSP. Tabel 46. Total fosfor yang masuk dalam perairan usaha tambak monokultur dan
polikultur kg perunit
Komponen P Air
Masuk P Pupuk
TSP P
Benih P
Pakan P Input
Total Monokultur
Rata-rata 1,31 227,95
32,45 125,39
387,10 Maksimum 10,42
1440,00 120,00 1272,00
2115,36 Minimum 0,12
0,00 0,00
0,00 11,31
Standar Deviasi 1,64
316,73 26,79
243,03 542,61
Pangsa 0,34
58,88 8,38
32,39 100,00
Polikultur Rata-rata 0.66
155.76 23.82
33.58 213.83
Maksimum 6.80 900.00
81.80 381.60
1177.99 Minimum 0.11
0.00 2.68
0.00 5.45
Standar Deviasi 1.05
214.04 23.28
68.00 265.28
Pangsa 0.31
72.84 11.14
15.71 100.00
Penggunaan kadar fosfor yang masuk perairan tambak bersama-sama dengan kadar nitrogen ditransformasikan secara bilogis menjadi daging ikan
udang yang dibudidayakan. Sebagian kadar fosfor mengendap dalam sedimen dasar tambak, sementara yang ditransformasi dalam bentuk panen ikan bandeng
relatif kecil yakni 15. 33 persen dan 19.17 persen sesuai dengan pendapat Boyd 1999 bahwa 15 – 25 persen fosfor tertinggal dalam jaringan udang. Bila melihat
jumlah kadar fosfor dari pakan sudah mencukupi kebutuhan kadar fosfor ikanudang yang dibudidaya, sehingga sisa pakan yang mengandung fosfor
menambah kadar fosfor yang tidak seluruhnya termanfaatkan.
Menurut Ishak 1991 prinsip pemupukan perairan adalah menambahkan zat hara yang sangat diperlukan oleh tanaman air yang merupakan pakan alami
ikanudang yang dibudidaya, sehingga populasi pakan alami meningkat akan meningkatkan produksi ikanudang. Pupuk yang digunakan biasanya pupuk
buatan seperti urea dan TSP atau pupuk organik seperti dedak dan kotoran ayam. Takaran yang diberikan perhektar pertahun adalah 200 kg urea, 100 kg TSP dan
2000 – 3000 kg kotoran ayam. Di lapangan dosis urea yang digunakan pada usaha tambak monokultur sebesar 220.3 kg perhektar permusim tanam, pada polikultur
sebesar 268.6 kghamt. Adapun dosis TSP pada monokultur sebesar 93 kghamt dan pada polikultur sebesar 113.86 kghamt. Dalam satu tahun umumnya
dilakukan dua kali tanam sehingga dosis urea dan TSP sudah melebihi dosis yang direkomendasikan.
Tabel 47. Total fosfor yang digunakan dalam perairan usaha tambak monokultur dan polikultur
kg perunit Komponen P
sedimen P Panen Udang
dan ikan P tanaman
air P Output
Total Monokultur
Rata-rata 106.07 25.53
1.55 133.14
Maksimum 579.61 186.33
8.46 773.94
Minimum 3.10 0.74
0.05 4.81
Standar Deviasi 148.68
34.81 2.17
182.67 Pangsa
79.66 19.17
1.16 100.00
Polikultur Rata-rata 58.59
10.76 0.86
70.21 Maksimum 322.77 67.78
4.71 371.05
Minimum 1.49 0.79
0.02 3.33
Standar Deviasi 72.69
12.92 1.06
85.21 Pangsa
83.45 15.33
1.22 100.00
Fosfor terbuang merupakan selisih dari kadar fosfor yang masuk perairan usaha tambak dikurangi dengan penggunaan fosfor selama proses produksi,
sehingga diperoleh nilai fosfor yang terbuang, yang tercantum pada Tabel 48. Nilai fosfor terbuang ini diperlakukan sebagai data polutan fosfor yang digunakan
untuk analisis efisiensi produksi usaha tambak monokultur dan polikultur. Rata-
rata polutan fosfor usaha tambak monokultur adalah 253.96 kg perunit dan pada polikultur sebesar 143.62 kg perunit.
Unsur fosfor dalam perairan merupakan unsur penting bagi semua aspek kehidupan karena secara biologis berperan sebagi penyusun sel dan transformasi
energi metabolisme. Sehingga keberadaannya selalu identik dengan kesuburan perairan. Konsentrasi fosfor 0.02 mg perliter ppm menunjukkan kesuburan
rendah, 0.021 – 0.05 ppm kesuburan cukup, 0.051- 0.1 kesuburan baik, 0,101-0.2 kesuburan sangat baik dan bila melebihi 0.2 ppm terjadi eutrofikasi atau booming
plankton yang membahyakan ikan udang karena oksigen perairan jadi rendah. Tabel 48. Total polutan fosfor dalam perairan usaha tambak monokultur dan
polikultur kg perunit
Komponen P INPUT total
P output Total
Fosfor Terbuang
Monokultur Rata-rata 387.10
133.14 253.96
Maksimum 2115.36 773.94
1379.29 Minimum 11.31
4.81 5.29
Standar Deviasi 542.61
182.67 360.94
Pangsa 100.00
100.00 Polikultur
Rata-rata 213.83 70.21
143.62 Maksimum 1177.99
371.05 806.94
Minimum 5.45 3.33
2.12 Standar Deviasi
265.28 85.21
180.43 Pangsa
100.00 100.00