Efisiensi Pencemaran Konsep Produksi frontir Stokastik

agregat atau pada suatu wilayah di negara tertentu. Pengukuran TFP menjadi penting dan perlu dalam memahami pertumbuhan ekonomi. Hubungan antara pertumbuhan produktivitas dan ekonomi telah diperdebatkan secara luas dalam literatur. Berbagai pendekatan pengukuran produktivitas dapat dilakukan seperti disajikan pada Gambar 4.Menurut konsep neo-klasik, pertumbuhan ekonomi dibangun berdasarkan faktor akumulasi atau pertumbuhan produktivitas faktor total TFP. Meskipun pada awalnya metode yang paling umum digunakan menghitung pertumbuhan TFP adalah pertumbuhan akuntansi growth accounting, metode lain seperti menggunakan angka indeks dan fungsi jarak dapat juga digunakan untuk menghitung tingkat perubahan produktivitas faktor total Khan, 2007. Sumber : Grosskopf 1993 dalam Khan 2007 Gambar 10. Berbagai Alternatif Pengukuran Produktivitas Indeks produktivitas Tornqvist, merupakan metode mengukur produktivitas faktor total menggunakan indeks yang bersifat non-parametrik melalui pendekatan non frontir. Indeks ini diukur menggunakan cara geometris tertimbang rata-rata dari jumlah relatif dua periode dan dapat diukur tanpa pengetahuan tentang perkembangan teknologi tetapi membutuhkan informasi harga dan kuantitas data Khan, 2007. Pengukuran produktivitas Pendekatan Non Pendekatan frontir Non ‐parametrik angka indeks Parametrik Non ‐parametrik Parametrik • Growth accounting • Divisia index • Exact index • Thornqvist index • Programming • Pendekatan ekonometrik Malmquist productivity index Stochastic and deterministic models econometrics models Fan and Zhang 2002 menjelaskan bahwa agregasi sering dibutuhkan dalamrangka membandingkankinerjasektorpertaniansecara keseluruhandari waktu ke waktudandi seluruhnegara ataudaerah. Demikian pula, agregasiatasinputyang digunakandisektorpertanianjuga diperlukan karenabeberapa alasan, seperti memberikaninformasiuntukmengukurperubahanteknisdan peningkatanefisiensi, danuntukmengukurproduktivitasfaktor total. Menurut Fuglie 2004 Indek Produktivitas faktor total TFP Thornqvist Theil merupakan salah satu metode akuntansi yang telah meminimalisir pengaruh perubahan harga. Standar pendekatan mengukur Indek TFP Thornqvist Theil secara konsep sebagai rasio indeks total output terhadap indeks total input. ln ln ................................... 3.26 Berdasarkan Diewert1976 dan Lau1979, Martinez-Cordero 1999 mengembangkan metode Indeks TFP Thornqvist Theil untuk indeks antar waktu time series data dan antar tempat panel data dengan menggunakan analisis TFP. TFP dalam kasus ini mengevaluasi proses produksi multi-input dan multi- output, yang memungkinkan perbandingan produktivitas individu usaha tambak dengan rata-rata usaha tambak yang diuji. ∑ log log ∑ ....................................................... 3.27 Dimana : TFP antar wilayah Q mi = jumlah output spesies m dalam usaha tambakbandeng i Q avg = jumlah output rata2 spesies m untuk total usaha tambak S mi = pangsa pendapatan spesies ke m dariusaha tambak i S ki = pangsa biaya input ke k dariusaha tambak i X ki = jumlah input k dalam proses produksi usaha tambak i X kavg = jumlah input rata2 spesies m untuk total usaha tambak Eksponensial TI iavg memberikan perbedaan produktivitas antara usaha tambak bandeng dengan rata-rata seluruh usaha tambak. Manfaat utama menggunakan indeks ini dalam mengukur TFP adalah mudah dalam menghitung, tidak membutuhkan perkiraan parameter statistik, dan dapat menghitung dengan jenis data cross section.

3.6 Penentuan Jumlah Polutan dengan Keseimbangan Massa

Teori ekonomi lingkungan berkaitan dengan adanya fenomena eksternal, yakni ketika satu alternatif strategi penggunaan lahan untuk tujuan untuk memproduksi barang ekonomi – melebihi dari kapasitas yang seharusnya sehingga kualitas lingkungan terancam terdegradasi. Kelebihan produksi ini akan berdampak pada meningkatnya limbah yang berpotensi mencemari lingkungan sekitar, sehingga ekosistem tambak terancam. Pencemaran itu telah menjadi beban biaya eksternal bagi masyarakat petambak lainnya tanpa ada kompensasi yang diterimanya. Dalam penelitian ini eksternalitas di ekspresikan sebagai biaya pengurangan polutan yang harus dikeluarkan oleh para petambak sebagai biaya sosial yang ditanggung oleh para petambak sebagai sumber timbulnya eksternalitas, atau sebagai tanggung jawab pengguna lahan tambak terhadap kelestarian lingkungan sekitar. Pengukuran produktivitas dan efisiensi konvensional tidak secara eksplisit menghitung dampak lingkungan. Diperlukan alat untuk mengukur dan manganalisis dua indikator bagi tambak ramah lingkungan yaitu mengukur kemampuan produsen dalam mendapatkan produk target dan bagaimana petambak berhasil meminimumkan buangan atau polutan yang berpengaruh negatif terhadap lingkungan. Teknologi pertambakan di Pesisir Utara Kab. Karawang berkembang dari pola usaha tradisional ke semi intensif dan intensif selama tahun 1989 sampai dengan tahun 2004. Meningkatnya teknologi pertambakan tersebut terutama pertambakan udang, menimbulkan permasalahan di kawasan pesisir yaitu tingginya buangan limbah organik yang dihasilkan oleh kegiatan pertambakan udang. Kegiatan pertambakan udangikan intensif harus memperhatikan dua aspek penting yaitu kuantitas perairan peisisir sebagai penerima limbah dan kuantitas limbah kegiatan pertambakan. Kuantitas limbah ini sangat ditentukan oleh luas dan tingkat teknologi yang diterapkan. Semakin luas areal pertambakan dan semakin tinggi tingkat teknologi yang digunakan, maka semakin besar pula beban limbah yang terbuang ke perairan pesisir. Limbah organik umumnya berasal dari sisa pakan yang tidak termakan dan sisa metabolisme udang yang dibudidayakan. Limbah organik yang terkumpul dalam tambak akan terbuang ke perairan pesisir melalui mekanisme pergantian air. Akumulasi limbah organik dalam tambak akan terurai dan mempengaruhi kondisi fisik, kimia dan biologi lingkungan tambak, yang memberi pengaruh negatif terhadap udang yang dibudidayakan seperti kesehatan udang terganggu. Buangan air limbah ke perairan umumini menyebabkan terjadinya perubahan kondisi fisik, kimia, dan biologi lingkungan perairan pesisir dan mempengaruhi daya dukung perairan tersebut. Kandungan N dan P dalam limbah tambak diduga melalui keseimbangan aliran nutrien yang merupakan hasil penelitian usaha tambak udang semi intensif. Informasi beberapa variabel dalam keseimbangan massa mengandung data yang tersedia seperti total pakan, total postlarva dan total panen udang. Jumlah ini secara langsung dimasukkan dalam keseimbangan massa sebagai berikut Paez- Osunna et al 1997 : 1. Keseimbangan nitrogen Inlet water + fertilization + shrimp stock + food = amonia volatization + shrimp harvest + macrofauna associated + N discharge 2. Keseimbangan phosphor Inlet water + fertilization + shrimp stock + food = Sedimen akumulasi + shrimp harvest + macrofauna associated + P discharge Total jumlah buangan nutrien yang dilepas ke lingkungan N dan P discharge dalam keseimbangan massa dipengaruhi oleh jenis udang yang dibudidayakan, kualitas air, cuaca dan karakteristik budidaya diberi simbol sebagai N discharge atau P discharge. Pengelolaan tambak merupakan gambaran dari variabel kepadatan benih, daya tahan hidup, laju pertumbuhan, dosis pakan dan pertukaran air tambak.