3.69 EVALUASI DAYA TRANSFER MODEL
5.3.3. Evaluasi daya transfer model Keragaan masing-masing model di kedua DAS dalam menjelaskan
keragaman sifat tanah di wilayah tersebut telah dibahas. Pertanyaan berikutnya adalah apakah model-model itu bisa ditransfer ke daerah lain. Jika ya, apakah
model dapat dikelompokan menurut kriteria tertentu. Kriteria pengelompokan daya transfer model sejauh ini belum tersedia.
Rasio antara nilai taksiran dan nilai pengamatan Tabel 5-1 dan Tabel 5-2 telah dipilih dalam penelitian ini untuk mengelompokan daya transfer dari model
karena tidak mempunyai satuan sehingga antara sifat tanah bisa diperbandingkan. Tabel 5-3 menunjukkan kelas-kelas daya transfer dari model yang
digunakan untuk menaksir sifat tanah di DAS Cisadane Hulu dan DAS Sampean Hulu. Dengan pengelompokan ini, tingkat daya transfer lebih mudah
diidentifikasi. Tabel ini menunjukan bahwa beberapa model tidak handal karena galatnya yang terlampau tinggi. Kadar fraksi pasir pada kedalaman 30-50 cm,
KTK pada kedalaman 30-50 cm dan 50-100 cm, merupakan ketiga sifat tanah dengan galat yang tinggi. Sebaliknya, galat sifat tanah lainnya dapat diterima yang
berarti bahwa model dapat ditransfer ke tempat lain. Berdasarkan jumlah model yang bisa digunakan. Tipe model regresi
matematika MR umumnya bisa digunakan di DAS Cisadane Hulu, sedangkan tipe model regresi pohon umumnya bisa digunakan di DAS Sampean Hulu. Ini
mengindikasikan bahwa faktor terain lebih baik menjelaskan keragaman sifat tanah di DAS Cisadane Hulu daripada di DAS Sampean Hulu.
Model dengan daya transfer tinggi paling banyak dari tipe model regresi MR sebanyak 15 model yang terdiri dari 5 model di DAS Sampean Hulu dan 10
model di DAS Cisadane Hulu. Tipe model berikutnya adalah model M3 14 model, model M1 13 model, model M4 12 model, dan model M2 11 model.
Model dengan daya transfer sedang berasal dari model M4 7 model, model M2 6 model, model MR 4 model, model M1 3 model dan model M3 2
model. Sementara itu, model dengan daya transfer rendah paling banyak berasal dari model M1 9 model, M2 7 model, M3 5 model dan M4 4 model. Model
regresi pohon nampak menujukan daya transfer yang sedang dan rendah.
Tabel 5-3 Klasifikasi daya transfer model
Respon MR
M1 M2
M3 M4
SH CH
SH CH
SH CH
SH CH
SH CH
Clay S
0-30
T R
S R
S T
T T
T Clay
T
30-50
T R
S R
X R
T S
T Clay
S
50-100
S T
T R
X R
R R
R Sand
R
0-30
X X
X X
X T
X X
X Sand
X
30-50
X X
X X
X X
X X
X Sand
X
50-100
X R
X R
X T
X T
X X
BS X
0-30
T X
R T
X X
X X
X BS
X
30-50
T X
R S
X X
X X
X BS
X
50-100
T X
X R
X X
X X
X CEC
X
0-30
X X
X X
X X
X X
S CEC
X
30-50
X X
X X
X X
X X
X CEC
X
50-100
X X
X X
X X
X X
X pH
T
0-30
T T
S T
S T
T T
S pH
T
30-50
T T
T T
T T
T T
T pH
T
50-100
T T
S T
S T
T T
T SOC
X
0-30
R T
T S
T S
X S
X SOC
X
30-50
X T
X T
X X
X T
X SOC
X
50-100
X T
X T
X R
T S
X Ntot
X
0-30
X X
X X
X X
X R
X Ntot
X
30-50
X T
R R
X X
X X
S Ntot
X
50-100
X R
X T
X X
X X
X Soildepth
X T
R R
T T
T S
T S
Athick T
T T
T R
S R
T R
T Tinggi
5 10
9 4
8 3
7 7
7 5
Sedang 2
1 4
2 4
1 1
3 4
Rendah 1
1 5
4 7
4
1
3 1
Jumlah 8
12 14
12 17
7 12
9 13
10 X
15 11
9 10
6 16
11 13
10 13
SH=DAS Sampean Hulu; CH=DAS Cisadane Hulu. T=daya transfer tinggi, S=daya transfer sedang, R=daya transfer rendah.
X=model tidak bisa digunakan di kedua DAS karena hasil taksiran yang tidak bisa diterima
Model tergolong baik jika daya transfernya tinggi di kedua daerah uji coba. Model ini adalah model untuk menaksir i Clay
0-30
dari tipe model M3 dan M4; ii Clay
30-50
dari tipe model MR; iii pH
0-30
dari tipe model MR dan M3, iv pH
30-50
dari tipe model MR,M1,M2,dan M3; iv pH
50-100
dari tipe model MR, M3 dan M4; v soildepth dari tipe M2; dan vi ketebalan horizon A dari tipe model
MR dan M1.