Waktu dan Tempat penelitian Kebaruan Novelty Penelitian

1.4 Hipotesa Penelitian

Penelitian ini menguji dua hipotesa, yakni: 1. Bahwa untuk setiap sifat tanah yang diduga, ada beberapa penaksir utama yang tidak selalu atau tidak perlu mewakili lima faktor pembentuk tanah Jenny 1941. 2. Model penaksir sebaran tanah untuk setiap tanah dari suatu daerah mempunyai daya transfer yang berbeda-beda bila diaplikasikan ke daerah baru.

1.5 Keluaran

Penelitian ini menghasilkan: 1. Beberapa model tanah-lanskap dan informasi daya taksir dan daya transfernya. 2. Peta sifat-sifat tanah dan akurasinya sebagai contoh Peta Kedalaman Tanah berbasis raster di DAS Cisadane Hulu. 3. Suatu kerangka kerja framework pemetaan tanah dijital berdasarkan data tanah warisan di wilayah tropika.

1.6 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini secara keseluruhan mencakup: 1. Kompilasi, ekstraksi, harmonisasi, dan standarisasi data dan informasi dari deskripsi profil dan peta-peta penunjang di Pulau Jawa. 2. Pengembangan model tanah-lanskap dari dataset tanah-lanskap menggunakan teknik stepwise regression dan tree regression. 3. Evaluasi daya transfer setiap model di DAS Cisadane hulu dan DAS Sampean hulu. 4. Penyusunan peta sifat kedalaman tanah model di DAS Cisadane hulu.

1.7 Waktu dan Tempat penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai September 2011. Penelitian pemodelan menggunakan dataset Pulau Jawa dilakukan di Unit Basisdata, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian BBSDLP, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian di Bogor. Penelitian lapangan untuk verifikasi model dilakukan di DAS Cisadane Hulu, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dan DAS Sampean Hulu di Kabupaten Bonodowoso, Jawa Timur. Analisis contah tanah untuk menetapkan beberapa sifat kimia tanah dilakukan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian Tanah, Bogor.

1.8 Kebaruan Novelty Penelitian

Secara singkat kebaruan novelty dari penelitian ini adalah: 1. Penerapan metodologi pemetaan tanah digital di Imdonesia masih tidak ada. Penelitian didahului oleh analisis terhadap kerangka kerja pemetaan tanah dijital yang telah dikembangkan oleh peneliti lain di wilayah temperat. Selanjutnya, framework baru ini dirancang dan dicoba di Pulau Jawa. Metodologi yang dikembangkan dalam penelitian ini jika berhasil akan bermanfaat dalam membantu mempercepat program nasional pemetaan sumberdaya lahan untuk mengakomodasi dinamika keperluan pengguna data khususnya dalam penilaian status kondisi lingkungan dan peningkatan produktivitas lahan dan tanaman. 2. Pendekatan pemetaan tanah dijital yang telah diadaptasi dengan kondisi infrastruktur data di Indonesia merevitalisasi data-data tanah warisan data profil tanah dan peta tanah terdahulu. Ini berimplikasi bahwa data- data itu perlu di restorisasi dan dipelihara kelestariannya dan ditambah nilai manfaatnya. Penelitian ini menerapkan teknik-teknik terkini untuk restorasi data-data pengamatan tanah yang ada 3. Model tanah-lanskap yang kuantitatif masih langka di Indonesia. Model tanah-lanskap yang dihasilkan dari penelitian ini bisa digunakan untuk membuat peta tanah taksiran. Peta tanah taksiran ini dapat mempercepat pemetaan dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas survei lapangan.

II. HARMONISASI DATA PROFIL TANAH WARISAN UNTUK PEMETAAN TANAH DIJITAL