Pendahuluan APLIKASI MODEL UNTUK PEMETAAN KEDALAMAN TANAH

induk, relief, organisme, dan umur Jenny 1941. Data penunjang yang diperlukan adalah SRTM DEM sebagai sumber kovariat yang mewakili relief, Peta geologi sebagai sumber kovariat yang mewakili bahan induk dan umur lahan, dan Peta Agroklimat sebagai sumber kovariat yang mewakili iklim. Ketiga, alat bantu berupa perangkat lunak and perangkat keras harus cukup mendukung. Kegiatan ini memerlukan pengolahan data yang cepat dan memori yang besar agar lebih efisien waktu sehingga perlu didukung oleh perangkat yang memadai. Kedalaman tanah merupakan salah satu sifat tanah yang diperhitungkan dalam menentukan tingkat bahaya erosi. Selain itu kedalaman tanah juga diperlukan dalam evaluasi kesesuaian lahan dan aplikasi pemupukan. Bab III telah membuat model untuk menaksir kedalaman tanah dimana sifat ini dikontrol oleh kuat arus, panjang lereng, posisi site di lereng, kemiringan catchment rataan, dan indeks konvergensi. Bab V menunjukan bahwa daya transfer model ini tergolong tinggi di DAS Cisadane Hulu Penelitian ini bertujuan untuk mendemonstrasikan bagaimana membuat peta kedalaman tanah dari model tanah-lanskap. Wilayah yang akan dipetakan adalah DAS Cisadane Hulu di Kabupaten Bogor. Model yang digunakan adalah model regresi dari Bab III karena daya transfernya tergolong tinggi di DAS ini seperti dijelaskan pada Bab V. Cara yang digunakan dalam penelitian ini pada prinsipnya dapat digunakan untuk membuat peta-peta sifat tanah lainnya.

6.2 Bahan dan Metode

6.2.1 Lokasi dan model DAS Cisadane Hulu berlokasi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat dipilih sebagai wilayah yang sebaran kedalaman tanahnya akan dipetakan Gambar 6-1. Lokasi ini dipilih karena mempunyai data pengamatan tanah yang cukup banyak dan menyebar. Sifat tanah yang dipetakan adalah kedalaman tanah karena sifat ini penting dalam konservasi tanah dan kesuburan tanah. Model yang akan digunakan adalah model regresi berikut ini : Soildepth = 112.18-0.000245 SP + 0.012 SL-1.585 MRRTF -53.531CS +0.353CI dimana: soildepth= kedalaman tanah dalam cm, SP= stream power kuat arus, SL=slope length panjang lereng, MRRTF=multiresolusion index of ridgetop flatness, CS=catchment slope kemiringan catchment rata-rata, dan CI=convergence index indeks konvergensi. Gambar 6-1 Lokasi dan kondisi terain DAS Cisadane Hulu 6.2.2 Tahapan pembuatan peta sifat tanah Pembuatan peta sifat tanah taksiran dan peta akurasinya dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu i harmonisasi data penunjang, ii parameterisasi lanskap, iii penurunan peta, dan v geovisualisasi data. Alur kerja pembuatan peta sifat tanah ini disajikan pada Gambar 6-2. Pada tahap harmonisasi data, Peta Geologi, Peta Agroklimat, dan DEM dikonversi ke dalam format dijital raster dengan resolusi yang sama. Kecuali DEM yang sudah berbentuk raster, Peta Geologi dan Peta Agroklimat yang merupakan peta-peta analog perlu divektorisasi terlebih dahulu sebelum rasterisasi menggunakan teknik dijitasi layar atau teknik dijitasi meja. Rasterisasi pada resolusi yang sama yaitu 90 m x 90 m bisa dibantu oleh SAGA GIS.