5.65 SOC PENGEMBANGAN MODEL REGRESI TANAH-LANSKAP

3.3.4 Validasi model Pengujian model dilakukan untuk mengetahui galat taksiran dari model, sehingga daya taksir model bisa diketahui. Pengujian dilakukan dengan mengunakan model untuk menaksir suatu sifat tanah tertentu, kemudian membandingkan nilai hasil taksiran dengan nilai sebenarnya. Galat adalah istilah untuk menunjukan selisih antara kedua nilai tersebut. Pada penelitian ini validasi dilakukan menggunakan validasi silang cross validation yaitu menggunakan sebagian dataset sebagai dataset penguji yang dipilih secara acak dari total dataset. Cara ini sering dilakukan dalam pemodelan tanah-lanskap karena pengadaan dataset baru memerlukan biaya yang relatif besar Bishop Minasny 2006. Tabel 3-6 menyajikan keragaan daya taksir model sebagai hasil validasi silang. Validasi tidak bisa dilakukan untuk model penaksir retensi P karena contoh yang sedikit yakni 7 contoh Tabel 3-2. Berdasarkan nilai MPOR, model regresi dengan daya taksir tergolong buruk ditunjukan oleh model penaksir fraksi pasir untuk semua kedalaman, dan model penaksir kejenuhan basa pada kedalaman 30-100 cm. Sebaliknya, model regresi lainnya berdaya taksir tergolong baik. Pada golongan ini, model dapat dibedakan lagi atas daya taksir yang tinggi, sedang dan rendah. Daya taksir yang tinggi ditunjukan oleh model penaksir pH di semua kedalaman, model penaksir kedalaman horizon A, model penaksir kedalaman horizon B, dan model penaksir fraksi klei pada 30-50 cm.

3.4 Pembahasan

Hasil validasi mengindikasikan bahwa sifat tanah dapat ditaksir menggunakan model dengan penaksir berupa aneka parameter topografi. Nilai taksiran dan peta taksiran ini merupakan informasi awal yang berharga sebelum pengecekan lapangan dan pengambilan contoh dilakukan. Model-model ini dapat membantu dalam pembuatan peta sifat-sifat tanah yang bersifat kontinyu. Saat ini sifat-sifat tanah disajikan dalam bentuk kategorik rendah, sedang atau tinggi atau dalam bentuk angka kisaran. Penyajian sifat tanah secara kontinyu lebih menguntungkan terutama bagi pemodelan lingkungan yang menghendaki data kuantitatif. Keperluan data sifat tanah kuantitatif ini