Indeks Keanekaragaman H’, Indeks Kekayaan Spesies R dan Indeks

55 Fenomena lain yang terungkap pada karakter ekologi vegetasi mangrove di Pulau Kaledupa adalah kelimpahan strata semai, yang didominasi oleh spesies Ceriops tagal Perr. C.B. Rob. Apakah komunitas mangrove di Pulau Kaledupa pada masa yang akan datang, suksesinya akan mengarah ke bentuk klimaks dengan dominasi spesies Ceriops tagal Perr. C.B. Rob., perlu dikaji lebih lanjut. Penjelasan tentang terbatasnya jumlah semai pada spesies lain pada komunitas mangrove di wilayah ini, akan diuraikan lebih lanjut pada bagian permudaan alami vegetasi mangrove di Pulau Kaledupa. Lingkungan mangrove menunjukan perubahan secara gradual, mulai dari formasi paling luar arah laut, hingga formasi paling belakang arah darat. Masing-masing spesies mangrove mempunyai kisaran ekologis tersendiri dan masing-masing jenis mempunyai relung niche yang khusus, sehingga menyebabkan terbentuknya berbagai macam zona mintakat. Di Pulau Kaledupa spesies Rhizophora spp., menempati zona luar, dan Ceriops spp., menempati zona dalam. Penjelasan tentang zonasi ini, akan diuraikan lebih lanjut pada bagian zonasi vegetasi mangrove di Pulau kaledupa.

2. Indeks Keanekaragaman H’, Indeks Kekayaan Spesies R dan Indeks

Kemerataan e Spesies Vegetasi Mangrove di Pulau Kaledupa Menurut Barbour et al. 1987 kekayaan spesies adalah jumlah spesies yang terdapat dalam suatu komunitas, dan distribusi individu diantara spesies disebut kemerataan spesies. Keanekaragaman spesies merupakan gabungan dari kekayaan dan kemerataan spesies. Perhitungan H’ indeks keanekaragaman spesies Shanon Wienner, R indeks kekayaan spesies, dan e indeks kemerataan spesies di komunitas mangrove Pulau Kaledupa disajikan pada Tabel 16. Hasil perhitungan indeks keanekaragaman spesies secara lengkap disajikan pada Lampiran 5 hingga Lampiran 8 Melalui Tabel 16 ditunjukkan bahwa terdapat variasi nilai indeks keanekaragaman pada masing-masing strata pertumbuhan vegetasi mangrove, baik pada strata pohon, tiang, sapihan, dan semai. Variasi ini menggambarkan respon suatu organisme terhadap heterogenitas ruang spasial. Indeks keanekaragaman tertinggi ditemukan pada strata sapihan dan yang terendah ditemukan pada strata pohon. Kreb 1989 menyatakan bahwa keanekargaman 56 akan tinggi apabila tekanan lingkungan berkurang. Mengacu pendapat tersebut maka tekanan lingkungan yang paling tinggi terdapat pada pertumbuhan vegetasi strata pohon. Tabel 16 Indeks k eanekaragaman H’, indeks kekayaan spesies R, dan indeks kemerataan spesies e vegetasi mangrove di Pulau Kaledupa. Sampel vegetasi diambil pada transek 1, 2 dan 3, dengan plot 10 x 10 m sebanyak 101 plot Strata vegetasi mangrove Indeks H’ R e Pohon 1,304 1,138 0,728 Tiang 1,638 1,215 0,788 Sapihan 1,855 0,890 0,892 Semai 1,675 0,796 0,806 Keterangan ; Strata vegetasi dengan indeks keanekaragaman tertinggi; strata vegetasi dengan indeks kekayaan spesies tertinggi Nilai R kekayaan spesies yang tertinggi, ditemukan pada pertumbuhan vegetasi strata tiang. Hal ini mengindikasikan bahwa pertumbuhan vegetasi mangrove strata tiang memiliki adaptasi yang paling baik terhadap kondisi lingkungan pada komunitas mangrove di Pulau Kaledupa. Nilai indeks kemerataan spesies e, yang tertinggi ditemukan pada strata sapihan. Ini berarti pada strata ini jumlah individu lebih merata, dibandingkan pada tiga strata lainnya. Indeks kekayaan spesies R atau k eanekaragaman alpha α dalam suatu komunitas lebih menggambarkan jumlah spesies yang menggunakan sumberdaya dalam suatu area, indeks kemerataan spesies e atau keanekaragaman beta lebih menggambarkan respon suatu organisme terhadap heterogenitas ruang spasial dalam suatu area, dan indeks keanekaragaman spesies H’ atau keanekaragaman gamma terutama berkaitan dengan proses-proses evolusioner dan sejarahnya di suatu area, dipengaruhi oleh keanekaragaman α dan Odum 1982 Variasi nilai indeks keanekaragaman, indeks kekayaan dan indeks kemerataan spesies, pada setiap strata pertumbuhan vegetasi mangrove di Pulau Kaledupa, semakin mendukung kesimpulan sebelumnya, bahwa komunitas 57 mangrove di pulau ini masih dalam tahap suksesi, sebagaimana telah diungkapkan pada uraian tentang komposisi dan kelimpahan mangrove di Pulau Kaledupa.

3. Zonasi Vegetasi Mangrove di Pulau Kaledupa