Data Flora dan Penyebaran Flora Mangrove Data Sifat Kimia dan Tekstur Substrat Vegetasi Mangrove

37 herbarium ± 40 cm; 4 Contoh spesimen selanjutnya dimasukkan ke dalam kertas koran bekas, selanjutnya dibuat etiket berisi namakode spesies, tempat ditemukan, dan nama lokal jika ada; 5 beberapa herbarium disusun di atas sasak dan kemudian disemprot dengan alkohol 90; 6 Spesimen selanjutnya dijemur di bawah sinar matahari dan disemprot kembali dengan alkohol; 7 Contoh spesimen yang sudah kering diidentifikasi dengan mengacu kepada Kusmana et al. 1997; Noor et al. 2006; Onrizal et al. 2005; Percipal Womersly 1975. a b Gambar 6 Penentuan posisi pengukuran lingkar batang vegetasi mangrove setinggi dada dbh : a. Vegetasi tanpa percabangan dan tanpa akar tunjang atau banir b. Vegetasi dengan berbagai variasi percabangan dan akar tunjang atau banir.

b. Data Flora dan Penyebaran Flora Mangrove

Pengamatan tentang flora mangrove dilakukan dengan teknik jelajah. Di Pulau Kaledupa penjelajahan dilakukan pada komunitas mangrove di Desa Tanomehe, Langge, Balasuna, Ambeuwa, Sombano, dan Desa Horua. Di Pulau Derawa dan Hoga, penjelajahan dilakukan pada seluruh kawasan yang memiliki mangrove. Setiap spesies berbeda yang ditemukan sepanjang jalur penjelajahan 38 didata. vegetasi mangrove yang belum dikenali nama spesiesnya, maka dibuat contoh spesimen, untuk ditelusuri lebih lanjut. Data titik-titik koordinat kawasan mangrove diperoleh dengan berkeliling menyelusuri pulau yang memiliki mangrove dengan menggunakan perahu motor. Penyelusuran dilakukan pada saat air pasang, sehinga perahu bisa mendekati formasi magrove paling depan arah laut. Setipa jarak ± 200 m diambil titik Lintang Selatan LS dan Bujur Timur BT, dengan GPS Garmin Extrex Vista

c. Data Sifat Kimia dan Tekstur Substrat Vegetasi Mangrove

Data lingkungan abiotik yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah kandungan unsur kimia –fisik substrat mangrove dan data tinggi penggenangan komunitas mangrove pada saat pasang. Pengambilan contoh substrat tanah mangrove dilakukan melalui cara sebagai berikut : dari plot-plot pengamatan vegetasi diambil sampel tanah substrat menggunakan bor tanah corer pada kedalaman 0-50 cm. Menurut Kevin et al 2005 kedalam zona aktif penyerapan akar mangrove 0 – 0,35 m. Pada setiap plot diambil substrat pada 5 titik, yaitu pada setiap sudut plot dan pada bagian tengah, selanjutnya dicampur composite sample. Contoh substrat diambil ± 1 kg dan selanjutnya dibawa ke laboratorium FMIPA Unhalu untuk analisis. Data kualitatif berupa ada atau tidaknya kejadian gangguan pada plot pengamatan diperoleh melalui pengamatan langsung di lapangan, seperti bekas tebangan dan gangguan lain.

d. Data Penggenangan Vegetasi Mangrove di Pulau Kaledupa