97 Penting NP disajikan pada Tabel 35, dan hasil perhitungan secara lengkap
disajikan pada Lampiran 24. Tabel 35 Frekuensi relatif, kerapatan relatif, dominansi relatif dan nilai penting
vegetasi mangrove strata sapihan tinggi 1,5m dan dbh 10 cm di Pulau Hoga. Sampel vegetasi diambil pada 3 buah transek dengan
ukuran plot 10 x 10 m dengan jumlah total 23 plot
No. Spesies
F.R KR
D.R NP
1. Bruguiera gymnorrhiza L. Lamk
12 4,18
4,99 21,17
2. Ceriops tagal Perr. C.B. Rob.
34 16,72 14,39
65,11 3.
Sonneratia alba Smith 2
0,70 5,56
8,25 4.
Sonneratia caseolaris L. Engl 6
1,39 0,98
8,38 5.
Osbornia octodonta F.v.M 46
77,00 74,09 197,09
Jumlah 100
100 100
300 Keterangan: Spesies yang mendominasi; FR= Frekuensi Relatif; KR=Kerapatan
Relatif; DR= Dominansi Relatif; NP = Nilai Penting Berdasarkan hasil pada Tabel 35, spesies Osbornia octodonta F.v.M.,
memiliki nilai frekuensi, kerapatan, dominansi, dan penting yang paling tinggi. Hal ini berarti pada strata sapihan dominasi spesies diduduki Osbornia octodonta
F.v.M., kemudian disusul oleh spesies Ceriops tagal Perr. C.B. Rob., menggeser dominasi spesies Bruguiera gymnorrhiza L. Lamk., pada strata pohon dan strata
tiang.
d. Strata Semai
Kehadiran jenis dan jumlah famili tingkat semai pada tiga transek pengamatan dapat dilihat pada Tabel 36.
Jumlah spesies vegetasi mangrove strata semai yang ditemukan pada Pulau Hoga sebanyak 4 spesies yang digolongkan dalam 3 familia. Hasil analisis
vegetasi strata semai dengan param frekuensi relatif, kerapatan relatif, dominansi relatif, dan nilai penting, dapat dilihat pada Tabel 37 dan hasil perhitungan secara
lengkap disajikan pada Lampiran 25.
Tabel 36 Komposisi vegetasi mangrove strata semai tinggi batang 1,5 m di
Pulau Hoga. Sampel vegetasi diambil pada 3 buah transek dengan ukuran plot 10 x 10 m dengan jumlah plot sebanyak 23 plot
Familia Spesies
98 Rhizophoraceae
Bruguiera gymnorrhiza L. Lamk. Ceriops tagal Perr. C.B. Rob.
Sonneratiaceae Sonneratia caseolaris L. Engl.
Myrsinaceae Osbornia octodonta F.v.M.
Keterangan : spesies yang tidak ditemukan pada strata pohon; : spesies yang tidak ditemukan pada strata pohon
Tabel 37. Frekuensi relatif, kerapatan relatif, dominansi relatif dan nilai penting vegetasi mangrove strata semai tinggi batang 1,5 m di Pulau Hoga.
Sampel vegetasi diambil pada 3 buah transek dengan ukuran plot 10 x 10 m dengan jumlah total 23 plot.
No. Spesies
F.R KR
NP 1.
Bruguiera gymnorrhiza L. Lamk 22,64
15,03 37,67
2. Ceriops tagal Perr. C.B. Rob.
28,30 24,32
52,62 3.
Sonneratia caseolaris L. Engl 5,66
2,73 8,39
4. Osbornia octodonta F.v.M
43,40 57,92
101,32 Jumlah
100 100
200 Keterangan : Spesies yang mendominasi; spesies dengan ukuran diam batang
tidak ada yang mencapai strata pohon; FR= Frekuensi Relatif; KR=Kerapatan Relatif; DR= Dominansi Relatif; NP = Nilai Penting
Berdasarkan hasil pada Tabel 37, diketahui bahwa spesies Osbornia octodonta F.v.M., memiliki nilai frekuensi, kerapatan, dominansi, dan nilai
penting yang paling tinggi. Sama seperti pada strata sapihan, pada strata semai juga didominasi oleh spesies Osbornia octodonta F.v.M., kemudian disusul oleh
spesies Ceriops tagal Perr. C.B. Rob.Tampaknya kedua spesies tersebut memiliki peran yang sangat penting pada komunitas mangrove di Pulau Hoga.
Spesies Osbornia octodonta F.v.M., dan Ceriops tagal Perr. C.B. Rob., merupakan spesies yang mengontrol komposisi dan kelimpahan pada komunitas
mangrove strata semai di Pulau Hoga. Pada saat pengamatan dilakukan, tidak ditemukan strtata semai pada spesies Sonneratia alba Smith. Apabila hal ini terus
berlangsung, dan tidak ada intervensi berupa pengkayaan spesies, dapat diprediksi bahwa pada masa yang akan datang spesies Sonneratia alba Smith., akan hilang
dari komunitas mangrove di Pulau Hoga.
99
a. Strata pohon b. Strata tiang
c. Strata sapihan d. Strata semai
Gambar 34 Persentasi nilai penting vegetasi mangrove di Pulau Hoga. Sampel vegetasi diambil pada 3 buah transek dengan ukuran plot 10 x 10 m
dengan jumlah total 23 plot.
Berdasarkan beberapa uraian yang telah dikemukakan di atas, terlihat bahwa dari lima spesies yang ditemukan di Pulau Hoga, hanya 2 spesies yaitu Bruguiera
gymnorrhiza L. Lamk., dan Sonneratia alba Smith., yang memiliki ukuran diameter batang dbh masuk dalam kategori pohon dbh 20 cm. Tiga spesies
yang lain, diam batang dbh yang tertinggi hanya sampai kategori tiang dbh 10 – 19 cm. Dengan parameter nilai penting, pada strata pohon dan tiang Gambar
34a dan 34b didominasi oleh spesies Bruguiera gymnorrhiza L. Lamk dan pada strata sapihan dan semai Gambar 34c dan 34d didominasi oleh spesies
100 Osbornia octodonta F.v.M. Nilai kerapatan total individu spesies Bruguiera
gymnorrhiza L. Lamk., 626 individuha, Sonneratia alba Smith 35 individuha, Ceriops tagal Perr. C.B. Rob., 1.004 individuha, dan spesies Osbornia
octodonta F.v.M., sebesar 2.817 individuha. Berdasarkan hasil ini dapat disimpulan bahwa komunitas mangrove di Pulau Hoga didominasi oleh vegetasi
mangrove yang mempunyai ukuran diameter batang yang relatif kecil dbh 20 cm, yang diwakili oleh spesies Osbornia octodonta F.v.M., dan spesies Ceriops
tagal Perr. C.B. Rob. Apabila kondisi demikian terus berlanjut dan tanpa intervensi, maka dapat diprediksi bahwa pada masa yang akan datang, komunitas
mangrove di pulau Hoga mengarah mengarah ke bentuk klimaks, dengan didominasi oleh spesies Osbornia octodonta F.v.M., dan spesies Ceriops tagal
Perr. C.B. Rob.
2. Indeks KeanekaragamanH’, Indeks Kekayaan Spesies R dan Indeks Kemerataan e Vegetasi Mangrove di Pulau Hoga
Perhitungan H’ indeks keanekaragaman spesies Shanon Wienner, R indeks kekayaan spesies, dan e indeks kemerataan spesies di komunitas
mangrove Pulau Hoga disajikan pada Tabel 38. Hasil perhitungan indeks keanekaragaman spesies secara lengkap disajikan pada Lampiran 26 hingga
Lampiran 29. Tabel γ8. Indeks keanekaragaman H’, indeks kekayaan spesies R, dan indeks
kemerataan spesies e vegetasi mangrove di Pulau Hoga. Sampel vegetasi diambil pada 3 buah transek dengan ukuran plot 10 x 10 m
dengan jumlah total 23 plot.
Strata vegetasi mangrove
Indeks H’
R e
Pohon 0,59
0,48 0,851
Tiang 1,41
0,29 0,876
Sapihan 0,99
0,18 0,615
Semai 1,14
0,45 0,822
Keterangan ; : strata vegetasi dengan indeks keanekaragaman tertinggi Berdasarkan Tabel 38 dapat dilihat bahwa terdapat variasi nilai indeks
keanekaragaman dari masing-masing strata pertumbuhan vegetasi mangrove, baik pada strata pohon, tiang, sapihan, dan semai. Indeks keanekaragaman tertinggi
101 ditemukan pada strata tiang dan yang terendah ditemukan pada strata pohon.
Perbedaan ini diduga berhubungan dengan faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan masing-masing strata vegetasi. Kreb 1972 menyatakan bahwa
keanekaragaman akan tinggi apabila tekanan lingkungan berkurang. Mengacu pendapat tersebut maka tekanan lingkungan yang paling tinggi terdapat pada
pertumbuhan vegetasi strata pohon.
3. Zonasi Vegetasi Mangrove