Aliran Feminisme yang Melatarbelakanginya

Dari beberapa kuipan tersebut tampak bah wa tokoh- tokoh perempuan, seperi Shakuntala, Yasmin, dan Cok ada kecenderungan melawan ide o logi dan budaya patriarkat dan ingin menjadikan laki-laki seba gai objek yang harus ditaklukkan. Per la- wanan terha dap kekuasaan patriarkat yang dilaku kan Cok dalam Larung antara lain menyebabkan dia menjadi seorang lesbian dan mengajak Laila menikmai hubungan seks dengannya. Utami, 2003: 153. Perlawanan terhadap patriarkat dan memilih hu bungan lesbi, juga ditemukan dalam Garis­Tepi­Seorang­Lesbian. Sete lah mendapat surat dari pasangan lesbinya yang bermu kim di Prancis, maka Paria pun segera me ninggalkan ke luar ganya dan menyusul ke Pe ran cis dengan me ngucapkan pamitan kepada ayahnya. “Dalem­wangsul­Bapak,­pergi­kerumah­tempat­saya­merasakan­ cinta­ dan­ senyuman­ yang­ tulus.­ Nyuwun­ pangapunten­ Bapak­ Utami, 2003: 308. Demikian jupa tokoh Raras dalam Tabularasa, meninggalkan Galih yang mencin tainya, karena dia sangat mencintai teman perem puannya yang telah meninggal. Dalam pan dangan feminisme radikal tampak pada sikap Bu Sepuh, yang menolong dan merawat Mira yang menjadi korban kekerasan seksual Mulder dan te man-temannya WSV, h. 75 . Dari berbagai temuan yang terungkap tampak bahwa sejumlah pengarang perempuan yang kar yanya ditelii menunjukkan untuk mengangkat ber bagai permasalahan yang berhubungan dengan feno mena seks yang dialami dan dihayai tokoh-tokoh perem puan dalam karya-karyanya. Karena tema yang do minan berhu bungan dengan homo seksual dan seks bebas, baru disusul perselingkuhan, maka dapat ditafsirkan bahwa pada umumnya para pengarang tersebut mencoba melakukan pembe rontakan atau perlawanan terhadap norma-norma yang berlaku dalam masyarakat, khusus nya Indo nesia, yang mena ikan keberadaan kelompok homoseksual. Masyarakat pada umumnya menganggap mereka sebagai orang-orang yang mengalami pe nyim pangan seksual. Di samping itu, mereka juga cenderung melakukan pemberontakan terhadap lem baga perka winan. Pan dangan tersebut sesuai dengan aliran feminisme radikal dan liberal.

C. Rangkuman

Berdasarkan pembahasan yang telah dila kukan tampak bahwa fenomena seks yang digam barkan da lam novel Indonesia mu takhir karya sastrawan perempuan secara berturut-turut dido minasi oleh feno mena homo seksual hubung an seks di luat nikah, perseling kuhan, hubungan seks de ngan pelacur, hu bungan suami istri, dan inses. Fe nomena tersebut se bagian besar digam- barkan secara konotaif melalui metafora, sinekdoks pars pro toto, simile, dan meto nimia, juga denotaif. Peng gam baran fenomena seks melekat pada unsur tokoh, yaitu dalam bentuk peri laku tokoh, pikiran tokoh, monolog tokoh, hasrat seks tokoh yang disampaikan melalui e-mail, serta kenang an tokoh. Di samping itu, sebagian kecil disam paikan oleh narator. Hal ini menunjukkan bahwa fenomena seks merupakan hal yang dialami dan dirasakan oleh para tokoh, khu susnya perempuan dalam novel yang dikaji. Relasi perempuan dengan laki-laki sebagian besar adalah adanya kese jajarah, disusul dengan perem puaan mendominiasi laki-laki, laki-laki mendo mi nasi pe rem puan, dan mengi nginkan hu bungan lesbianisme dan gay. Fenomena tersebut dilan dasi oleh pandang- an feminisme radikal dan liberal yang ditandai de ngan menentang patriarkat dan kekerasan seksual, menganjurkan lesbianisme, dan me nun tut persama an hak antara perempuan dengan laki-laki, termasuk dalam hubungannya dengan persoalan seksuali tas.

D. Latihan dan Tugas

1. Jelaskan hubungan antara kecenderungan tema seksualitas dalam karya sejumlah novelis perempuan Indonesia dengan ideologi feminisme yang dianut pengarang 2. Jelaskan hubungan antara kecenderungan tema seksualitas dalam karya sejumlah novelis perempuan Indonesia dengan perkembangan sosial budaya Indonesia yang melatarbelakangi penulisan karya-karya tersebut