Latihan dan Tugas KRITIK SASTRA FEMINIS

36

BAB II PENERAPAN KRITIK SASTRA

FEMINIS TERHADAP NOVEL- NOVEL INDONESIA

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah memahami uraian dalam bab ini, diha rap kan mahasiswa memahami dan mampu meng uraikan dengan menggunakan bahasa sendiri hal-hal sebagai berikut: 1. Cara kerja kriik sastra feminis. 2. Menerapkan kriik sastra feminis terha dap novel-novel Indonesia.

B. Materi Pembelajaran

1. Cara Kerja Kriik Sastra Feminis

C ara kerja kriik sastra feminis secara metodologis mengikui cara kerja kriik sastra pada umumnya. Secara sistemaik kegiatan diawali dengan kegiatan sebagai berikut: a. Memilih dan menbaca karya sastra yang akan dianalisis dan dinilai. b. Menentukan fokus masalah yang sesuai dengan perspekif kriik sastra feminis, misalnya berhubungan dengan kepenulisan perempuan atau gambaran mengenai tokoh-tokoh perempuan dalam relasinya dengan laki-laki dalam karya sastra, atau mengenai bagaimana tokoh-tokoh perempuan menghadapi masalah dalam kehidupannya di masyarakat misalnya masalah pendidikan, sosial, budaya, poliik, kesehatan, lingkungan, hukum, ketenagakerjaan, dan sebagainya. c. Melakukan kajian pustaka untuk memahami sejumlah konsep teoreik yang berhubungan dengan fokus masalah yang akan dipahami dianalisis dan tulisan kriikus maupun penelii sebelumnya yang membahas masalah yang sama atau mirip. Kajian terhadap konsep teoreik akan membantu kita memahami masalah yang akan dianalisis, sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah. Sementara, kajian terhadap tulisan kriikus maupun penelii sebelumnya yang membahas masalah yang sama atau mirip akan menjamin bahwa analisis yang kita lakukan bersifat orisinal, bukan duplikasi, ataupun plagiat dari tulisan sebelumnya. d. Mengumpulkan data primer maupun sekunder yang relevan dengan fokus masalah yang akan dianalisis. Data primer berasal dari karya sastra dan pengarang yang karyanya akan dianalisis, sementara data sekunder berasal dari berbagai sumber informasi buku referensi, arikel, laporan peneliian, maupun hasil pengamatan langsung di lapangan yang relevan dengan masalah yang akan dianalisis. e. Menganalisis data dengan menggunakan perspekif kriik sastra feminis. Dalam hal ini dapat dipilih ragam kriik sastra feminis yang sesuai dengan masalah yang akan dianalisis.