20
c. Cara Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa
Aktivitas pembelajaran yang berpusat pada siswa dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar. Keaktifan siswa
dalam pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan bakat
yang dimiliki siswa. Gagne dan Brings dalam Martinis Yamin
2007: 84 mengemukakan faktor-faktor yang dapat menimbulkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran antara lain: 1
memberikan motivasi atau menarik perhatian siswa, sehingga mereka berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran, 2
menjelaskan tujuan intraksional, 3 mengingatkan kompetensi belajar pada siswa, 4 memberikan stimulus kepada siswa
masalah, topik, dan konsep yang akan dipelajari, 5 memberi petunjuk kepada siswa cara mempelajarinya, 6 memunculkan
aktifitas, partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran, 7 memberi umpan balik, 8 melakukan tagihan-tagihan terhadap
siswa berupa tes, sehingga kemampuan siswa selalu terpantau dan terukur, 9 menyimpulkan setiap materi yang disampaikan di akhir
pembelajaran. Syaiful Bahri Djamarah 2010: 350
menjelaskan cara yang dapat dilakukan guru untuk membuat siswa menjadi aktif dalam
proses pembelajaran: 1 mengemukakan alternatif tujuan pembelajaran
dan bersama-sama
siswa menentukan
dan merumuskannya, 2 bersama-sama siswa menyusun tugas-tugas
21
belajar, 3 memberikan inforamasi tentang kegiatan pembelajaran, 4 memberikan bantuan dan pelajaran kepada siswa yang kesulitan
belajar, 5 memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar, membimbing via pertanyaan yang kritis dan kreatif, 6 membantu
siswa dalam membuat kesimpulan. Cara mendorong siswa untuk belajar aktif menurut Nana
Sudjana 2006: 37 antara lain dengan: 1
Situasi kelas menantang siswa untuk melakukan kegiatan belajar secara bebas tetapi terkendali,
2 Guru tidak mendominasi pembicaraan tetapi lebih banyak
memberikan rangsangan berfikir kepada siswa untuk memecahkan masalah,
3 Guru menyediakan dan mengusahakan sumber belajar bagi
siswa, 4
Kegiatan belajar siswa bervariasi, 5
Hubungan guru dengan siswa sifatnya harus mencerminkan hubungan manusiawi,
6 Situasi dan kondisi kelas tidak kaku terikat dengan susunan
yang mati, tetapi sewaktu-waktu diubah sesuai dengan kebutuhan siswa,
7 Belajar dilihat dan di ukur dari segi proses belajar yang
dilakukan, 8
Adanya keberanian siswa mengajukan pendapatnya melalui pertanyaan atau pertanyaan gagasannya,
9 Guru harus mendorong siswa agar selalu mengajukan
pendapatnya secara bebas. Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
cara meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar dapat dilakukan dengan cara memberikan motivasi kepada siswa, menjelaskan
tujuan pembelajaran, memunculkan aktifitas dan partisipasi siswa, kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa, membimbing melalui
22
pertanyaan yang kritis dan kreatif dan membantu siswa dalam memecahkan permasalahan dan membuat kesimpulan.
3. Prestasi Belajar IPS
a. Hakikat Ilmu Pengetauan Sosial
IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, serta generalisasi yang menyangkut isu sosial yang terjadi di
masyarakat. IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SDMI sampai SMPMTs. Numan Somantri
2001: 74, menjelaskan bahwa pendidikan IPS merupakan suatu penyederhanaan disiplin ilmu-ilmu sosial, ideologi negara dan
disiplin ilmu lainnya serta masalah-masalah sosial terkait yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk
tujuan pendidikan pada tingkat pendidikan dasar dan menengah. Saladin Hasan Zaini 2007: 10 menyatakan bahwa IPS
merupakan salah satu bidang pengajaran di sekolah yang bertujuan untuk mengembangkan sikap, pengetahuan, dan ketrampilan sosial
yang berisikan konsep dan pengalaman belajar yang dipilih dan diorganisir dalam kerangka studi keilmuan.
Berdasarkan pendapat di atas mengenai pengertian IPS, maka dapat disimpulkan bahwa IPS merupakan perpaduan dari disiplin-
disiplin ilmu sosial yang disederhanakan untuk mengembangkan sikap, pengetahuan, dan ketrampilan sosial untuk mempermudah
siswa memahami materi dalam proses pembelajaran.