36
pembelajaran IPS yang nantinya akan berpengaruh pada prestasi belajar siswa.
Metode the learning cell merupakan bentuk belajar kelompok berpasangan, dimana siswa bertanya dan menjawab pertanyaan secara
bergantian berdasarkan pada materi bacaan yang sama. Sebagai persiapan siswa diberi tugas membaca materi atau bahan ajar, kemudian menulis
pertanyaan yang berhubungan dengan materi ajar yang dibacanya. Siswa ditunjuk untuk berpasangan secara acak atau sesuai dengan ketenetuan
guru. salah satu siswa dalam pasangan mengajukan sejumlah pertanyaan kepada pasangannya. Setelah mendapatkan jawaban dan dilakukan koreksi
atau diberi tambahan informasi, kemudian secara bergantian pasangan siswa saling bertanya dan menjawab pertanyaan. Selama berlangsungnya
tanya jawab, guru bergerak dari satu pasangan ke pasangan yang lain, dan memberi masukan atau penjelasan dengan bertanya atau menjawab
pertanyaan. Melalui metode the learning cell siswa dapat mengembangkan
kemampuan daya pikir, mengembangkan kemampuan untuk berpartisipasi aktif, mengembangkan keterampilan siswa dalam membuat pertanyaan,
dan siswa lebih mudah memahami materi pelajaran. Penerapan metode the learning cell ini dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan
keaktifan dan prestasi belajar IPS siswa kelas VIII D.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka kerangka penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:
37
Gambar 1: Kerangka Pikir
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka pikir di atas, maka hipotesis tindakan yang digunakan dalam penelitian adalah implementasi metode the learning cell
dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar IPS siswa kelas VIII D SMPN 3 Kalasan pada Tahun Ajaran 20142015.
Implementasi Metode The Learning Cell
Mengembangkan kemampuan daya
pikir Mudah
memahami materi pelajaran
Mengembangkan kemampuan untuk
berpartisipasi aktif Mengembangkan
keterampilan siswa dalam membuat
pertanyaan Keaktifan
dan Prestasi Belajar
38
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini mengggunakan metode penelitian tindakan kelas atau sering disebut dengan classroom action research CAR. Penelitian
tindakan kelas merupakan suatu pencermatan yang sengaja dimunculkan dan terjadi disebuah kelas Suharsimi Arikunto, 2010: 130. Tujuan dari
penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar IPS di kelas VIII D.
Dalam penelitian tindakan kelas ini harus melaksanakan tiga aspek penting, yaitu : perencanaan, tindakan dan
pengamatan, dan refleksi. Penelitian ini mengambil bentuk kolaboratif, dimana peneliti Linda
Dwi Istanti berkolaborasi dengan Ibu Sri Lestari, S.Pd dan tergabung dalam satu tim untuk melakukan penelitian dengan tujuan memperbaiki
kekurangan-kekurangan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Kolaborasi dalam penelitian ini Ibu Sri Lestari berperan sebagai
pelaksana tindakan yang mengajar dengan metode the learning cell, sedangkan Linda Dwi Istanti, Isna Kurniatin dan Lisa Erviana Sakti
sebagai observer. Peneliti berperan sebagai pengumpul data, penafsir data, dan melaporkan hasil penelitian.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model spiral yang dikemukakan oleh Kemmis dan Taggart. Setiap siklus
39
dalam penelitian meliputi tahapan plan perencanaan, action tindakan dan observe observasi, dan reflect refleksi. Siklus akan diulangi apabila
hasil penelitian yang diperoleh belum tercapai Suharsimi Arikunto, 2010:132.
Berikut adalah alur dalam penelitian tindakan kelas:
Gambar 2. Desain PTK menurut Kemmis Taggart Berikut ini langkah-langkah rancangan penelitian yang akan
dilakukan adalah: 1.
Siklus I a.
Perencanaan Plan Peneliti menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam
melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan. Kegiatan yang dilakukan antara lain:
1 Peneliti dan guru menyiapkan rencana pelaksanaan
pembelajaran RPP dengan materi yang telah dikonsultasikan dengan guru.