Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa

31 Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar seseorang antara lain faktor yang berasal dari dalam diri siswa internal yang meliputi faktor faktor jasmaniah kesehatan dan cacat tubuh dan faktor psikologis intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan serta faktor yang berasal dari luar diri siswa eksternal seperti faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor lingkungan.

e. Pengukuran Prestasi Belajar IPS

Untuk mengetahui sejauh mana tujuan pembelajaran dapat dicapai, maka perlu dilakukan pengukuran prestasi belajar IPS. Prestasi belajar siswa pada ranah afektif kemampuan yang diukur adalah dalam siswa menerima memperhatikan, merespon, menghargai dan mengorganisasi. Teknik pengukuran pada ranah afektif dapat dilakukan dengan skala bertingkat, angket, wawancara dan teknik nontes. Sedangkan prestasi belajar pada ranah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan skill yang dapat diukur dengan menggunakan observasi atau pengamatan. Namun, pada penelitian ini prestasi belajar yang diukur adalah pada ranah kognitif melalui tes prestasi belajar. Syarifudin 2010:32 menyatakan prestasi belajar seseorang dapat dicapai melalui latihan dan ulangan. Sedangkan, menurut 32 Saifuddin Azwar 2014: 8-9 pengukuran prestasi belajar dapat berbentuk ulangan-ulangan harian, tes formatif, tes sumatif, ebtanas dan ujian-ujian masuk perguruan tinggi. Macam-macam pengukuran prestasi belajar menurut Muhibbin Syah 2011: 201-203: 1 Pre-Test dan Post-Test Kegiatan pre-test dilakukan guru secara rutin pada setiap akan memulai penyajian materi baru. Evaluasi ini berlangsung singkat dan sering tidak memerlukan instrumen tertulis. Post- test adalah kebalikan dari pre-test. Kegiatan evaluasi yang dilakukan guru pada setiap akhir penyajian materi. 2 Evaluasi Prasyarat Evaluasi ini sangat mirip dengan pre-test. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi penguasaan siswa atas materi lama yang mendasari materi baru yang akan diajarkan. 3 Evaluasi Diagnosis Evaluasi ini dilakukan setelah selasai penyajian sebuah satuan pelajaran dengan tujuan mengidentifikasi bagian-bagian tertentu yang belum dikuasai siswa. 4 Evaluasi Formatif Evaluasi jenis ini dapat dipandang sebagai ulangan yang dilakukan setiap akhir penyajian satuan pelajaran.Hasil 33 diagnosis kesulitan belajar tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan rekayasa pengajaran remedial perbaikan. 5 Ujian Akhir Nasional UAN pada prinsipnya sama dengan evaluasi sumatif dalam arti sebagai alat penentu kenaikan status siswa. Berdasarkan cara pengukuran di atas dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini pengukuran prestasi belajar dengan menggunakan pre-test dan post-test yang akan diberikan pada setiap siklus.

B. Penelitian yang Relevan

Adapun hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini sebagai berikut: 1. Penelitian Marta Cahyaningrum dan Ekohariadi 2012, Pengaruh Pembelajaran Aktif Strategi Learning Cell menggunakan Kartu terhadap Hasil Belajar Siswa di SMKN 1 Jetis, penelitian ini ditulis dalam Jurnal Penelitian Pendidikan, 0I, Nomor I, Tahun 2012, hal 1-8. Penelitian pembelajaran aktif strategi learning cell menggunakan kartu mendapatkan hasil rating rata-rata 92,44, respon siswa terhadap pembelajaran aktif strategi learning cell menggunakan kartu dengan hasil rating 83,81, rata-rata hasil belajar kelas eksperimen X AV1 sebesar 77,5 dan nilai rata-rata kelas kontrol X AV2 72,9375. Perhitungan menggunakan uji t diperoleh thitung = 2,525 ttabel = 1,67. Berdasarkan temuan penelitian dapat dikatakan bahwa