Analisis Hasil Kuesioner Analisis Kano

BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

6.1. Analisis Hasil Kuesioner

Penyebaran kuesioner yang telah dilakukan menghasilkan beberapa hal yang berguna bagi pihak manajemen bank di antaranya: 1. Dapat mengetahui kebutuhan-kebutuhan nasabah terhadap jasa perbankan bank BRI kantor cabang Tebing Tinggi. 2. Dapat mengetahui kategori-kategori berbagai kebutuhan lebih spesifik dalam menilai kualitas tingkat pelayanan perbankan bank BRI kantor cabang Tebing Tinggi. Berdasarkan data yang diperoleh dari kuesioner, diketahui bahwa terdapat 10 variabel kebutuhan nasabah terhadap pelayanan perbankan. Keseluruhan dari 10 variabel pelayanan tersebut dikelompokkan ke dalam tiga dimensi kualitas pelayanan jasa yang menggunakan model KANO, yakni musbe needs, One dimensional, dan attractive Valerie A Zeithaml,dkk.,1990. Kuesioner yang telah disebarkan untuk lebih lanjut maka dapat dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Hasil perhitungan validitas data kepentingan dan kuesioner kano diketahui bahwa seluruh variabel dinyatakan valid dikarenakan koefisien korelasi Spearman bernilai lebih besar dari nilai r tabel. Hal ini berarti bahwa kuesioner yang digunakan sebagai instrumen pengumpulan data telah benar dan tidak perlu diganti. Dari hasil perhitungan reliabilitas data kepentingan dan kano juga didapatkan hasil yang reliabel. Hal ini dilihat dari nilai Universitas Sumatera Utara koefisiennya yang lebih besar dari nilai batas koefisien reliabel untuk penilaian reliabilitas kuesioner yakni sebesar 0,6. Hal ini berarti bahwa keseluruhan data yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner telah layak digunakan dan diolah lebih lanjut.

6.2. Analisis Kano

Hasil pengolahan data dapat memberikan suatu gambaran mengenai kebutuhan dan kepentingan nasabah terhadap kualitas pelayanan bank BRI kantor cabang Tebing Tinggi. Sejalan dengan itu, maka dapat juga diketahui kategori dimensi yang sesuai dengan keinginan nasabah terhadap pelayanan tersebut. Sehingga bentuk perbaikan akan lebih spesifik dilakukan dalam memenuhi kebutuhan nasabah sesuai dengan konsep yang diberikan oleh metode Kano 26 Berdasarkan hasil perhitungan model kano, didapatkan bahwa pelayanan di bank BRI kantor cabang Tebing Tinggi perlu dilakukan perbaikan sesuai dengan kategorinya. Hal ini berarti berdasarkan persepsi nasabah, ada beberapa atribut pelayanan yang belum memenuhi apa yang menjadi kebutuhan keinginan nasabah . 27 26 Chiou chun chuang. Integrating Kano Model and TRIZ for Service Innovation of Telehealthcare. World academy of science. hlm 6 . Atribut-atribut tersebut adalah atribut yang terkategori must be dalam kategori kano. Kategori must be adalah kategori kebutuhan dasar yang harus dipenuhi pihak manajemen sehingga apabila kinerja atribut yang terkategori must be buruk maka nasabah akan langsung merasakan dampak tersebut dan akan memberikan penilaian buruk terhadap kinerja pelayanan perbankan bank BRI cabang Tebing Tinggi. Untuk perbaikan yang lebih efektif dan efisien terhadap 27 Lou Cohen. 1995. Quality Function Deployment. Addison Wesley. USA. Hlm 78 Universitas Sumatera Utara penggunaan sumber daya yang ada maka prioritas perbaikan dilakukan berdasarkan kategori-kategori Kano tersebut. Kategori atribut-atribut pelayanan dapat dilihat pada Tabel 6.1. Tabel 6.1. Pemetaan Kategori Kano Tiap Atribut No Atribut Keinginan Konsumen Kategori Kano Perbaikan 1 Peraturan Mudah Dipahami M Kekurangan : Memperbaiki SOP, membuat brosur, dan sosialisasi baik media cetak maupun media elektronik untuk setiap transaksi 2 Persyaratan tidak berbelit-belit A Kelebihan 3 Ketelitian, kesigapan, dan Kecepatan pelayanan A Kelebihan 4 Jaminan dibawah Naungan Pemerintah LPS O Kekurangan : Kepastian pengembalian tunai dana nasabah yang hilang akibat kesalahan transaksi oleh pihak bank 5 Tersedianya Banking Hall yang nyaman A Kelebihan 6 Tersedianya parkir Nasabah O Kekurangan : Memberikan ruang untuk kendaraan dan petugas yang menangani masalah parkir 7 Kemudahan Administrasi M Kekurangan : Memperbaiki SOP dan pelatihan kepada staff 8 Bunga Kompetitif A Kelebihan 9 Pinjaman dengan Bunga ringan M Kekurangan : menyesuaikan bunga sesuai dengan ketetapan peraturan BI Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 6.1 kategori terdapat 3 atribut yang terkategori must be yaitu masalah peraturan, administrasi dan bunga pinjaman, artinya perlu bentuk perbaikan yang lebih diprioritaskan terhadap atribut-atribut tersebut jika pihak manajeman tidak ingin mendapatkan penilaian yang buruk terhadap kinerja bank. Atribut-atribut yang berkategori one dimensional antara lain masalah jaminan pinjaman dan tempat parkir nasabah. Kedua atribut ini akan memberikan nilai kepuasan yang tinggi apabila kinerja yang diberikan tinggi. Sebaliknya apabila kinerja yang diberikan rendah maka pelanggan akan memberikan kritik karena kategori one dimensional memberikan konsep bahwa kepuasan berhubungan linear dengan kinerja yang diberikan. 28 Sedangkan untuk atribut yang terkategori attractive seperti persyaratan yang tidak berbelit-belit, masalah kecepatan pelayanan, banking hall yang nyaman dan bungan yang kompetitif harus dipertahankan karena menurut penilaian nasabah ke empat atribut tersebut adalah atribut additional, artinya kebutuhan nasabah akan atribut tersebut tidak bergantung kepada kinerja yang diberikan oleh atribut tersebut.

6.3. Analisis Matriks

Dokumen yang terkait

Optimasi Kepuasan Konsumen dengan Integrasi Penerapan Model Kano dan Quality Function Deployment (QFD)

3 62 177

Aplikasi Kansei Engineering Dan Quality Function Deployment (QFD) Serta Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Pada Instalasi Hemodialisis

9 92 70

Analisis Kepuasan Pelanggan dengan Pendekatan Model Kano Serta Aplikasi Quality Function Deployment (QFD) dan Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Jasa Perbankan (Studi Kasus di PT. Bank Rakyat Indonesia Ca

8 147 180

Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan Hotel Lido Graha dengan Metode Quality Functions Deployment (QFD)

0 0 6

Analisa Kepuasan Pelanggan pada Pekerjaan Reparasi Kapal dengan Metode Quality Function Deployment (QFD)

0 1 6

Integrasi Metode Kano dan Quality Function Deployment (QFD) untuk Peningkatan Pelayanan Pendidikan (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Baureno)

0 2 8

Optimasi Kepuasan Konsumen dengan Integrasi Penerapan Model Kano dan Quality Function Deployment (QFD)

0 0 23

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

0 0 21

BAB I PENDAHULUAN - Analisis Kepuasan Pelanggan dengan Pendekatan Model Kano Serta Aplikasi Quality Function Deployment (QFD) dan Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Jasa Perbankan (Studi Kasus di PT. Bank R

0 0 9

Analisis Kepuasan Pelanggan dengan Pendekatan Model Kano Serta Aplikasi Quality Function Deployment (QFD) dan Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Jasa Perbankan (Studi Kasus di PT. Bank Rakyat Indonesia Caba

0 2 21