k = jumlah butir pertanyaan b
2
σ = varians butir pertanyaan t
2
σ = varians total butir pertanyaan
3.10. Teknik Sampling
12
Teknik-teknik pengambilan sampel dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : 1. Probability sampling
2. Nonprobability sampling Teknik-teknik sampling ini harus disesuaikan
dengan tujuan penggunaannya, situasi yang berbeda membutuhkan teknik sampling yang
berbeda pula.
3.10.1. Probability Sampling
Pengambilan sampel secara acak random adalah teknik pengambilan sampel dimana semua unsur yang ada di populasi mempunyai peluang yang sama
untuk terambil sebagai sampel mewakili populasinya. Terdapat beberapa teknik Random Sampling, antara lain:
1. Simple Random Sampling Merupakan teknik pengambilan sampel acak secara sederhana. Pengambilan
sampel ini dilakukan dengan bantuan tabel bilangan acak. Dalam hal ini, setiap item dalam populasi diberi nomor sedemikian rupa, kemudian nomor-nomor
12
Walpole, E. Ronald. 2005. Pengantar Statistika. Hal 152-196
Universitas Sumatera Utara
dipilih dari tabel bilangan random. Setiap nomor pada item yang sesuai dengan nomor yang terpilih pada tabel bilangan random akan diambil sebagai sampel.
Demikian seterusnya sampai jumlah sampel yang dikehendaki terpenuhi. 2. Stratified Random Sampling
Dalam pengambilan sampel pada teknik sampling ini, populasi dibatasi menjadi beberapa lapisan atau strata, dan kemudian diambil contoh acak
sederhana dari setiap lapisan. Keseluruhan contoh acak sederhana dari semua lapisan itu menyusun sampel acak berlapis. Dalam pengambilan sampel acak
berlapis, populasi yang dibatasi itu harus relatif homogen dalam setiap lapisan. Misalnya untuk meneliti pendapatan guru di suatu kota mungkin akan lebih baik
bila populasinya dibatasi menurut spesialisasi dan kemudian dalam setiap spesialisasi diambil contoh acak sederhana. Dengan demikian, diharapkan bahwa
keragaman pendapatan dalam setiap spesialisasi itu jauh lebih kecil dari pada keragaman pendapatan dalam seluruh populasi.
3. Cluster Sampling Teknik pengambilan sampel ini, mengambil beberapa kelompok secara acak
dari populasi, dan mengambil semua, atau sebagian unsur yang dipilih secara acak dari setiap kelompok yang terpilih untuk dijadikan sampel. Pengambilan sampel
kelompok lebih efisien dalam biaya bila populasinya tersebar luas. Misalnya dalam suatu penelitian mengenai kebiasaan merokok di suatu kecamatan, akan
jauh lebih murah biaya yang dikeluarkan bila mewawancarai dan mengumpulkan data dari orang-orang yang tinggal relatif berdekatan dalam daerah yang terambil
Universitas Sumatera Utara
secara acak, daripada mengambil contoh acak sederhana dari seluruh orang di kecamatan tersebut.
4. Systematic Sampling Teknik ini memiliki konsep bahwa hanya individu pertama yang terpilih
secara acak sedangkan individu lain dipilih menurut pola tertentu. Individu yang berikutnya ditarik dengan interval sampel total populasi dibagi dengan jumlah
sampel yang ingin diambil.
3.10.2. Nonprobability Sampling