Identifikasi Atribut Berdasarkan Metode Kano

649 , 282 , 54 555 , 22 1 1 10 10 1 1 2 2 =       −       − =         −       − = ∑ t b k k r σ σ Nilai koefisien reliabilitas kinerja sebesar 0,649. Ada 2 cara untuk menilai apakah suatu instrument memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi, yaitu: 1. Instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi jika nilai koefisien yang diperoleh 0,60 2. Dari tabel kritis koefisien korelasi r Pearson. Dari tabel kritis koefisien korelasi r Pearson untuk taraf signifikan 5, dengan jumlah responden 99 diperoleh nilai kritis sebagai berikut adalah sebesar 0,230 Karena nilai r hitung 0,60 dan r hitung r tabel, maka data Model Kano atribut pertanyaan dinyatakan reliable, maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner dapat dipercaya kebenaran datanya.

5.2.1.3. Identifikasi Atribut Berdasarkan Metode Kano

Hasil Survey untuk kuesioner Model Kano kemudian diolah untuk menentukan kategori setiap atribut bedasarkan Model Kano. Pada pengolahan hasil survey model kano secara tradisional ini, dihitung jumlahnilai masing- masing kano dalam tiap-tiap atribut terhadap semua responden, kemudian setelah didapatkan jumlah nilai kategori kano setiap atribut pada semua responden yaitu menentukan kategori Kano tiap atribut dengan menggunakan Blauth’s formula. Universitas Sumatera Utara • Jika jumlah nilai one dimensional + attractive + must be jumlah nilai indiferent + reverse + questionable maka grade diperoleh nilai paling maksimum dari one dimensional, attractive,must be • Jika jumlah nilai one dimensional + attractive + must be jumlah nilai indifferent + reverse + questionable maka grade diperoleh yang paling maksimum dari indifferent, reverse , questionable. • Jika jumlah nilai one dimensional + attractive + must be = jumlah nilai indifferent + reverse + questionable maka grade diperoleh yang paling maksimum diantara semua kategori kano yaitu one dimensional, attractive, must be dan indifferent, reverse , questionable . Setelah dilakukan perhitungan dan analisa pengklasifikasian kategori Kano maka diperoleh jumlah nilai kategori kano tiap-tiap atribut keinginan konsumen CR terhadap semua responden seperti pada Tabel 5.14 Tabel 5.14. Pemetaan Kategori Kano tiap atribut No Atribut Kategori Kano A O M I R Q 1 Peraturan Mudah Dipahami 17 14 23 45 2 Persyaratan tidak berbelit-belit 24 11 21 43 3 Ketelitian, kesigapan, dan Kecepatan pelayanan 27 9 17 46 4 Jaminan dibawah Naungan Pemerintah LPS 17 26 14 42 5 Adanya Layanan E-chanel, E-Banking, sms Banking dan ATM 17 7 25 50 6 Tersedianya Banking Hall yang nyaman 25 13 15 46 7 Tersedianya parkir Nasabah 6 23 21 49 8 Kemudahan Administrasi 16 13 25 45 9 Bunga Kompetitif 21 13 20 44 1 10 Pinjaman dengan Bunga ringan 20 9 24 46 Sumber: Pengolahan Data Universitas Sumatera Utara Keterangan: A = Atractive O = One Dimensional M = Must be I = Indefferent R = Reverse Q = Questionable Setelah didapatkan jumlahnilai kategori Kano tiap-tiap atribut terhadap semua responden maka dilakukan penentuan kategori Kano dengan menggunakan rumus Blauth’s formula. Misalnya untuk atribut 1 one dimensional + attractive + must be = 54 dan indifferent + reverse + questionable = 45 sehingga kategori Kano untuk atribut 1 adalah Must be M. Rekapitulasi Kategori Kano dapat dilihat pada Tabel 5.15. Tabel 5.15. Pemetaan Kategori Kano Tiap Atribut Menurut Blauth’s formula No Atribut Keinginan Konsumen Kategori Kano 1 Peraturan Mudah Dipahami M 2 Persyaratan tidak berbelit-belit A 3 Ketelitian, kesigapan, dan Kecepatan pelayanan A 4 Jaminan dibawah Naungan Pemerintah LPS O 5 Adanya Layanan E-chanel, E-Banking, sms Banking dan ATM I 6 Tersedianya Banking Hall yang nyaman A 7 Tersedianya parkir Nasabah O 8 Kemudahan Administrasi M 9 Bunga Kompetitif A 10 Pinjaman dengan Bunga ringan M Sumber: Pengolahan Data Universitas Sumatera Utara Pada Tabel 5.15 dapat dilihat bahwa untuk atribut “layanan E-channel, E- Banking, sms Banking dan ATM” berada pada kategori Indefferensial I. Atribut Indifferent tidak dimasukan dalam analisis karena memiliki pengaruh yang sangat rendah ke kepuasan konsumen 16 sehingga untuk kedua atribut tersebut tidak dimasukan dalam analisis lebih lanjut.

5.2.1.4. Analisis Kuantitas Kano

Dokumen yang terkait

Optimasi Kepuasan Konsumen dengan Integrasi Penerapan Model Kano dan Quality Function Deployment (QFD)

3 62 177

Aplikasi Kansei Engineering Dan Quality Function Deployment (QFD) Serta Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Pada Instalasi Hemodialisis

9 92 70

Analisis Kepuasan Pelanggan dengan Pendekatan Model Kano Serta Aplikasi Quality Function Deployment (QFD) dan Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Jasa Perbankan (Studi Kasus di PT. Bank Rakyat Indonesia Ca

8 147 180

Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan Hotel Lido Graha dengan Metode Quality Functions Deployment (QFD)

0 0 6

Analisa Kepuasan Pelanggan pada Pekerjaan Reparasi Kapal dengan Metode Quality Function Deployment (QFD)

0 1 6

Integrasi Metode Kano dan Quality Function Deployment (QFD) untuk Peningkatan Pelayanan Pendidikan (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Baureno)

0 2 8

Optimasi Kepuasan Konsumen dengan Integrasi Penerapan Model Kano dan Quality Function Deployment (QFD)

0 0 23

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

0 0 21

BAB I PENDAHULUAN - Analisis Kepuasan Pelanggan dengan Pendekatan Model Kano Serta Aplikasi Quality Function Deployment (QFD) dan Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Jasa Perbankan (Studi Kasus di PT. Bank R

0 0 9

Analisis Kepuasan Pelanggan dengan Pendekatan Model Kano Serta Aplikasi Quality Function Deployment (QFD) dan Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Jasa Perbankan (Studi Kasus di PT. Bank Rakyat Indonesia Caba

0 2 21