110 Gambar 7. Pie Chart kecenderungan Pendidikan Karakter
Berdasarkan diagram lingkaran tersebut, diketahui bahwa kecenderungan implementasi Pendidikan Karakter di Madrasah
Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta pada siswa kelas XI IPS Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta pada
kategori tinggi sebesar 47,89, kategori sedang sebesar 52,11, dan kategori rendah sebesar 0. Berdasarkan data yang ada,
diketahui bahwa kecenderungan terbesar Pendidikan Karakter di Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta pada siswa
kelas XI IPS Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta Tahun Ajaran 2016 2017 pada kategori sedang.
2. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang linier antara masing-masing variabel bebas
dengan variabel terikat. Antara variabel bebas dengan variabel terikat dikatakan linier apabila kenaikan skor yang terjadi pada
bebas diikuti dengan kenaikan skor pada variabel terikat. Rumus 47,89
52,11 Tinggi
Sedang Rendah
111 yang digunakan untuk menguji linieritas adalah dengan uji F.
Kriteria yang digunakan yaitu apabila harga F
hitung
lebih kecil atau sama dengan
F
tabel
pada taraf signifikansi 5 maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat adalah
linier. Hasil uji linieritas diperoleh melalui bantuan program aplikasi statistika Lampiran 5: Hal. 190-193. Hasil
F
hitung
yang diperoleh dari uji linieritas tersebut kemudian dikonsultasikan
dengan F
t el
yang tertera dalam Sugiyono 2012: 385 yang disesuaikan dengan nilai df pada dk pembilang 30 dan dk penyebut 40
sebesar 1,740 untuk variabel Motivasi Belajar dan nilai df pada dk pembilang 30 dan dk penyebut 42 sebesar 1,730 untuk variabel
Pendidikan Karakter
. Berikut rangkuman hasil uji linieritas: Tabel 15. Rangkuman Hasil Uji Linieritas
No. Variabel
Bebas Df
Harga F P
Ket.
Hitung Tabel
1 Motivasi
Belajar X
30; 39
0,608 1,740
0,919 Linier
2 Pendidikan
Karakter X
27; 42
0,856 1,730
0,660 Linier
Sumber: Data primer yang diolah 1
Variabel Motivasi Belajar dengan variabel Prestasi Belajar Akuntansi Siswa menunjukkan koefisien
F
hitung
sebesar 0,608 yang artinya lebih kecil jika dibandingkan dengan
F
tabel
sebesar 1,740 pada taraf signifikansi 5. Nilai P signifikansi sebesar 0,919 lebih besar dari 0,05.
Berdasarkan hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa hubungan
112 Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa
adalah linier. 2
Variabel Pendidikan Karakter dengan variabel Prestasi Belajar Akuntansi Siswa menunjukkan koefisien
F
hitung
sebesar 0,856 yang artinya lebih kecil jika dibandingkan dengan
F
tabel
sebesar 1,730 pada taraf signifikansi 5. Nilai P signifikansi sebesar 0,660 lebih besar dari 0,05.
Berdasarkan hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa hubungan Pendidikan Karakter dengan Prestasi Belajar Akuntansi
Siswa adalah linier.
b. Uji Multikolinieritas