Indikator Pendidikan Karakter Tinjauan tentang Pendidikan Karakter

53

e. Indikator Pendidikan Karakter

Nilai-nilai Pendidikan Karakter merupakan standar yang menjadi rujukan untuk bertindak. Nilai Pendidikan Karakter dapat menjadi indikator guna mempertimbangkan terkait perilaku yang dikatakan baik. Menurut Daryanto dan Suryatri 2013: 70-71, untuk lebih memperkuat pelaksanaan Pendidikan Karakter pada satuan pendidikan, telah teridentifikasi delapan belas nilai yang akan dikembangkan. Nilai-nilai tersebut bersumber dari agama, Pancasila, budaya, serta tujuan pendidikan nasional. Nilai-nilai Indikator Pendidikan Karakter tersebut adalah: 1 Religius: sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan agama lain. 2 Jujur: perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. 3 Toleransi: sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya. 4 Disiplin: tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. 5 Kerja keras: perilaku yang menunjukkan upaya sungguh- sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar, tugas, dan menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. 6 Kreatif: berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki. 7 Mandiri: sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas. 8 Demokratis: cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dengan orang lain. 9 Rasa ingin tahu: sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat, dan didengar. 10 Semangat kebangsaan: cara berpikir, bersikap, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. 54 11 Cinta tanah air: cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa. 12 Menghargai prestasi: sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, mengakui, dan menghormati keberhasilan orang lain. 13 Bersahabat komunikatif: tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain. 14 Cinta damai: sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya. 15 Gemar membaca: kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya. 16 Peduli lingkungan: sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. 17 Peduli sosial: sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan kepada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. 18 Tanggung jawab: sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan alam, sosial, dan budaya, negara dan Tuhan yang Maha Esa. Nilai-nilai Pendidikan Karakter yang dikembangkan pada dasarnya bersumber dari nilai-nilai yang diharapkan tumbuh atas interaksi yang dibangun oleh manusia. Berdasarkan sumbernya, Heri Gunawan 2012: 33-35 mengklasifikan nilai-nilai indikator Pendidikan Karakter, sebagai berikut: 1 Nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan religius: berkaitan dengan nilai, pikiran, perkataan, dan tindakan seseorang yang diupayakan selalu berdasarkan pada nilai-nilai ketuhanan danatau ajaran agamanya. 55 2 Nilai karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri: a Jujur: perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dipercaya. b Bertanggung jawab: sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagaimana yang seharusnya dia lakukan. c Bergaya hidup sehat: upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat. d Disiplin: tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. e Kerja keras: perilaku yang menunjukkan upaya sungguh- sungguh dalam dalam mengatasi berbagai hambatan. f Percaya diri: sikap yakin akan kemampuan diri sendiri. g Berjiwa wirausaha: perilaku yang mandiri dan pandai atau berbakat mengenali, menentukan, menyusun, memasarkan, dan mengatur permodalan operasi produk baru. h Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif: melakukan sesuatu secara kenyataan atau logika untuk menghasilkan cara atau hasil baru. i Mandiri: perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas. 56 j Ingin tahu: tindakan yang selalu berupaya mengetahui lebih mendalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya. k Cinta ilmu: cara berpikir, sikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepeduliaan, dan penghargaan yang tinggi terhadap pengetahuan. 3 Nilai karakter dalam hubungannya dengan sesama: a Sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain: tahu dan mengerti serta melakukan apa yang menjadi hak diri sendiri dan orang lain serta kewajiban diri sendiri dan orang lain. b Patuh pada aturan-aturan sosial: sikap taat terhadap aturan yang berkenaan dengan masyarakat. c Menghargai karya dan prestasi orang lain: tindakan yang mendorong dirinya menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat dan mengakui keberhasilan orang lain. d Santun: sifat halus dari sudut pandang tata bahasa ataupun tata perilaku ke semua orang. e Demokratis: cara berpikir, sikap, dan tindakan yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dengan orang lain. 4 Nilai karakter dalam hubungannya dengan lingkungan, yaitu mencintai lingkungan alam sekitar. 57 5 Nilai kebangsaan: cara berpikir, bertindak, dan wawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. Terdiri dari dua nilai utama, yaitu: a Nasionalis: menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsanya. b Menghargai keberagaman: memberikan hormat terhadap berbagai macam hal baik berbentuk fisik, sifat, adat, budaya, suku, dan agama. Berdasarkan pendapat Heri Gunawan, dapat diketahui bahwa terdapat lima macam klasifikasi hubungan manusia yakni kepada Tuhan, diri sendiri, sesama, lingkungan, dan kebangsaan yang pada akhirnya sangat dibutuhkan nilai karakter baik untuk menjaga hubungan tersebut. Pendapat lain, dikemukakan oleh Ratna Megawangi 2004: 95 bahwa terdapat sembilan pilar karakter yang berasal dari nilai-nilai luhur universal, diantaranya: 1 Cinta kepada Allah dan semesta beserta isinya; 2 Tanggungjawab, disiplin, dan mandiri; 3 Jujur; 4 Hormat dan santun; 5 Kasih sayang, peduli, dan kerjasama; 6 Percaya diri, kreatif, kerja keras, dan pantang menyerah; 7 Keadilan dan kepemimpinan; 8 Baik dan rendah hati; 9 Toleransi, cinta damai, dan persatuan. 58 Cinta kepada Allah dan semesta beserta isinya merupakan pilar karakter yang berasal dari nilai luhur berupa religius yang berkaitan dengan hubungan individu dengan yang menciptakannya. Pilar tanggungjawab, disiplin, dan mandiri merupakan wujud nilai tanggungjawab, disiplin, dan mandiri yang diharapkan muncul pada individu siswa berkaitan dengan hubungannya dengan diri sendiri. Hormat, santun, kasih sayang, suka menolong, dan kerjasama merupakan pilar karakter yang diharapkan terdapat pada diri siswa berkaitan dengan hubungannya dengan sesama orang lain. Percaya diri, kreatif, kerja keras dan pantang menyerah juga merupakan pilar karakter yang berasal dari nilai berupa percaya diri, kreatif, dan kerja keras yang berkaitan dengan hubungan seseorang dengan diri sendiri. Keadilan, kepemimpinan, baik, rendah hati, toleransi juga termasuk pilar karakter yang diharapkan terbentuk dalam hubungan seseorang dengan sesama. Jika diaplikasikan dalam kehidupan di sekolah, nilai karakter tersebut juga dapat dibentuk melalui kegiatan kesiswaan berupa organisasi siswa. Sedangkan kedamaian dan kesatuan merupakan pilar karakter yang diharapkan terdapat pada diri seseorang berkaitan dengan hubungannya dengan nilai kebangsaan. Selain nilai dan pilar karakter yang telah dikemukakan, Kemendiknas 2010: 50 juga telah mengidentifikasi sejumlah 59 nilai untuk Pendidikan Karakter bangsa yang dapat diterapkan melalui proses belajar materi pelajaran Ekonomi yaitu jujur, peduli sosial, rasa ingin tahu, kreatif, mandiri, cinta tanah air, kerja keras, disiplin, semangat kebangsaan, dan demokratis. Dalam penelitian ini nilai-nilai karakter yang akan dikembangkan dan menjadi indikator Pendidikan Karakter disesuaikan dengan nilai karakter mata pelajaran ekonomi dimana akuntansi merupakan disiplin ilmu yang terintegrasi pada mata pelajaran tersebut yang kemudian juga disesuaikan dengan nilai yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran akuntansi dan sekolah pada umumnya dengan diturunkan dari visi sekolah. Indikator tersebut meliputi religius, kerja keras, jujur, toleransi, disiplin, mandiri, demokratis, tanggung jawab, dan menghargai prestasi.

B. Penelitian yang Relevan

1. Hasil penelitian oleh Zulia Indah Fauziah 2016 dengan judul “Pengaruh Pendidikan Karakter, Kepribadian Siswa, dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi di Madrasah Aliyah Negeri Gondanglegi Tahun Pelajaran 20152016”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 terdapat pengaruh antara Pendidikan Karakter terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi yang ditunjukkan dengan koefisien korelasi sebesar 0,2; koefisien determinan sebesar 0,04; dan ℎ � � yaitu

Dokumen yang terkait

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25